Eropa Jerman

Transformasi Jerome Boateng yang Seperti Kupu-Kupu

Dalam perubahannya ke bentuk sempurna, kupu-kupu melewati proses yang tidak sebentar dan tidak mudah. Pada awalnya, telur kupu-kupu ditetaskan oleh sang induk, dan berubah menjadi ulat. Tentu seekor ulat bukanlah hewan yang enak untuk dilihat, bukan? Proses ini terjadi tidak hanya sebentar, ulat kupu-kupu akan berganti kulit beberapa kali, sebelum mencapai bentuk dewasanya.

Ulat yang sudah dewasa ini akan bertransformasi lagi menjadi kepompong. Di fase ini, si calon kupu-kupu harus menunggu beberapa waktu, diam tak bergerak, sebelum akhirnya keluar dari kepompongnya dan berubah menjadi kupu-kupu indah. Transformasi karier Jerome Boateng dapat dianalogikan seperti transformasi kupu-kupu ini.

Bek Bayern Munchen ini terkenal akan kemampuan defensifnya yang luar biasa, baik dalam hal tekel maupun intersep. Boateng juga didukung oleh kemampuan fisik yang mumpuni, kuat dalam duel udara, maupun adu lari dengan penyerang lawan. Kelebihan lain yang Boateng miliki adalah ia mahir dalam mengolah bola dengan kakinya, serta kemampuan untuk bermain di berbagai posisi. Singkatnya, Boateng adalah salah satu bek terbaik dunia saat ini.

Namun, Boateng sempat mengalami proses yang berat sebelum mematenkan statusnya sebagai salah satu bek terbaik dunia. Proses yang mirip dengan proses metamorfosis kupu-kupu sebelum berubah ke bentuk yang sempurna.

Rekam karier Boateng

Boateng “menetas” di Hertha Berlin, yang mana ia menghabiskan waktu di akademi hingga menembus tim utama Hertha di musim 2006/2007. Hanya bertahan setahun di tim utama Hertha, Boateng pindah ke Hamburger SV di musim 2007/2008. Pemain kebangsaan Jerman ini berkembang dengan baik di Hamburg.

Ia sudah menjadi anggota utama di tim Hamburg ketika masih berusia 18 tahun. Ia berhasil membawa Hamburg dua kali menembus semifinal Liga Europa secara berturut-turut. Penetasan Boateng dari Hertha dan Hamburg berlangsung manis, mengingat karier Boateng di dua klub itu, terutama Hamburg, benar-benar cemerlang. Boateng bahkan mendapatkan tempat di Piala Dunia 2010 berkat performanya di Hamburg.

Boateng mengalami masa-masa ulat dan kepompongnya bersama klub Inggris, Manchester City. Pada bursa transfer musim panas tahun 2010, Boateng ditransfer dari Hamburg dengan biaya sebesar 11 juta paun. Boateng tak pernah benar-benar menjadi pemain utama di skuat City, yang saat itu “hanya” diisi oleh pemain-pemain belakang seperti Micah Richards dan Richard Dunne.

Namun, Boateng benar-benar digembleng di City. Tak hanya mengisi posisi aslinya sebagai bek tengah, namun ia juga beberapa kali mengisi posisi sebelah kanan lini pertahanan City. Persis seperti ulat yang harus berganti kulit beberapa kali, Boateng juga harus mencoba posisi lain di usia yang begitu muda.

Boateng juga harus bersabar, seperti kepompong, ketika tidak dimainkan dan harus menunggu di bangku cadangan. Namun, proses Boateng di Inggris tidak sia-sia, karena pada akhirnya ia bertransfromasi menuju bentuk yang indah sesudah pindah dari Manchester City.

Previous
Page 1 / 2