Eropa Inggris

Cetak Brace Kontra Liverpool, Harry Kane Akhirnya ‘Pecah Telur’ di Wembley

Duel akbar bertajuk ‘Super Sunday’ tersaji di pekan kesembilan Liga Primer Inggris ketika Tottenham Hotspur menerima lawatan klub kota pelabuhan, Liverpool. Tim tamu yang tak mampu raih kemenangan di dua laga terakhir Liga Inggris, bertekad merusak catatan bagus tuan rumah yang justru belum pernah takluk di semua kompetisi selepas dihantam Chelsea di pekan kedua, Agustus lalu. Pertempuran sengit bertensi tinggi ini akhirnya berhasil dimenangkan oleh Tottenham dengan skor cukup telak 4-1.

Meski menang besar, sepanjang pertandingan justru tim tamu yang memegang kendali permainan. Secara keseluruhan, Liverpool bahkan mampu menguasai hampir 65 persen ball possessions. Hanya saja, efektivitas menjadi satu poin pembeda dari The Lilywhites yang tak dimiliki Liverpool di laga ini.

Di babak pertama saja, The Reds yang lebih sering membangun serangan secara perlahan justru hanya mampu melepaskan dua shots on target, dua kali lebih sedikit dari yang mampu dilepaskan tim tuan rumah.

Tottenham yang cenderung mengandalkan serangan balik, justru mampu tampil jauh lebih optimal dan berhasil memimpin di awal babak pertama melalui gol Harry Kane di menit keempat. Gol ini menjadi yang pertama kali dicetaknya di Wembley Stadium untuk Tottenham Hotspur di kompetisi kasta tertinggi Negeri Ratu Elizabeth tersebut. Sementara itu, gol Kane juga menjadikan Liverpool sebagai tim keenam sepanjang sejarah Liga Primer Inggris yang gawangnya sudah jebol sebanyak 1000 kali.

Mencetak satu gol bersejarah tersebut rupanya belum membuat Kane puas. Penampilan apiknya kembali berlanjut ketika juru gedor timnas Inggris tersebut mampu mengirim satu asis untuk gol kedua Tottenham yang dicetak Son Heung-min di menit 12.

Kebobolan dua gol hanya dalam rentang waktu kurang dari sepuluh menit, juru taktik Liverpool, Jürgen Klopp, sepertinya merasa kesalahan utama lini belakangnya disebabkan oleh Dejan Lovren. Klopp akhirnya memutuskan menarik keluar bek asal Kroasia itu dan menggantinya dengan Alex Oxlade- Chamberlain demi menambah daya serang. Liverpool bahkan juga sempat membalas melalui satu gol dari Mohammed Salah di menit ke-24. Sayangnya, gol Dele Alli di detik akhir babak pertama membuat Si Merah harus tertinggal dua gol saat memasuki ruang ganti.

Di paruh kedua, tak begitu banyak perubahan dinamika yang terjadi. Tuan rumah yang nyaman dengan keunggulan dua gol, bermain lebih santai dan lebih banyak membiarkan Liverpool memainkan bola. Pasukan The Kop yang gencar melancarkan serangan sebenarnya sempat beberapa kali hampir mencetak gol, hanya saja penampilan kiper tuan rumah, Hugo Lloris, membuat Phillipe Coutinho dan kawan-kawan harus gigit jari. Sebaliknya, The Lilywhites yang hanya sesekali melakukan serangan balik, justru mampu menambah gol, lagi-lagi melalui sepakan Harry Kane di menit 56.

Hasil ini membuat armada Mauricio Pochettino memantapkan diri di posisi ketiga klasemen dengan poin 20, sejajar dengan Manchester United dan hanya terpaut lima angka dari Manchester City. Sementara kekalahan ini menjadi yang pertama dialami Liverpool di kandang Tottenham dalam lima lawatan terakhir setelah sebelumnya meraih dua kemenangan dan dua hasil imbang. The Reds pun kini terseok-seok di urutan kesembilan dengan baru meraih 13 angka.

Author: Alfiza Satrio (@alfizasatrio)
Penggemar si biru dari London Barat