Sempat tertatih-tatih, kini penampilan PSM Makassar cukup stabil dan sanggup menjaga asa untuk menjuarai Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Salah satu pemain yang berperan penting dalam menjaga performa Juku Eja adalah gelandang bertahan, Rizky Pellu. Sempat tergeser dari tim utama, pemain asal Tulehu ini sekarang menjadi bagian penting dalam skema permainan PSM.
Rizky Ahmad Sanjaya Pellu kini kembali menikmati perannya sebagai satu dari dua gelandang bertahan yang dipasang dalam skema double-pivot yang selalu digunakan pelatih Robert Rene Alberts. Padahal, ia sempat kehilangan tempatnya di tim utama PSM, khususnya ketika Liga 1 masih menganut aturan kuota pemain U-23. Pellu harus mengalah karena posisinya lebih banyak diisi Muhammad Arfan.
Padahal, pemain yang pernah membela Timnas U-23 ini adalah salah satu pemain terpenting PSM di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Setelah mengangkat trofi juara Piala Jenderal Sudirman 2015 bersama Mitra Kukar, pemain kelahiran 26 Juni 1992 ini langsung bergabung bersama Juku Eja.
Pellu mengakhiri TSC 2016 dengan manis. Kontribusinya sukses mengeluarkan PSM dari papan bawah dan sukses finis di papan tengah klasemen akhir. Selain sering dipercaya sebagai kapten tim, Pellu mencatatkan penampilan sebanyak 31 pertandingan dengan tiga gol dan empat asis. Kolaborasinya bersama Rasyid Bakri dan Wiljan Pluim membuat lini tengah PSM sangat ditakuti lawan.
Namun, aturan kuota pemain U-23 yang sempat digalakkan di Liga 1 akhirnya membuat Pellu sering menghuni bangku cadangan. Sesekali jika akhirnya dimainkan sebagai pengganti, ia terlihat kesulitan mencapai ritme permainan gemilang yang ditunjukkannya semusim sebelumnya. Media pun bereaksi dengan mengembuskan rumor bahwa pemain asal Tulehu ini akan segera bergabung dengan Semen Padang.
Di putaran kedua kompetisi Liga 1, barulah pemain bertinggi badan 178 sentimeter ini unjuk gigi. Kepercayaan pelatih Robert Alberts yang mulai sering memasangnya di tim utama dibayarnya dengan performa memukau. Meski tidak menyamai catatan gemilangnya di TSC 2016 lalu, Rizky Pellu mulai terlihat signifikan di tim utama PSM. Apalagi, ia sudah mengoleksi satu gol.
Meski Rasyid harus menepi hingga akhir musim karena dibekap cedera, Pellu menemukan tandem baru di lini tengah dalam diri gelandang baru asal Belanda, Marc Klok. Kinerja keduanya mempermudah peran Pluim sebagai playmaker.
Baca juga: Calon Juara Liga 1: PSM Makassar
Hingga pekan ke-30 Liga 1, Pellu memang baru tampil dalam sembilan belas pertandingan. Namun, memasuki pekan-pekan krusial, performanya terlihat semakin matang. Penampilan spartannya ketika PSM mengalahkan Persib Bandung di pekan ke-29 adalah buktinya. Kembalinya pemain ini ke puncak performanya memberi PSM lebih banyak pilihan di lini tengah dan tentu saja memperlancar rotasi pemain yang dilakukan sang pelatih.
Untuk mengejar gelar juara, PSM tentu saja sangat berharap banyak kepada Pellu. Apalagi, posisi yang diisinya di lini tengah adalah posisi pemain yang diidolakannya, Syamsul Chaeruddin.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.