Everton jelas terlihat sangat kesulitan dalam urusan produktivitas gol selepas Romelu Lukaku hengkang ke Manchester United. Hanya berhasil menyarangkan tiga gol dari lima laga terakhir mereka, bahkan di laga terakhir melawan Brighton & Hove Albion, andai tidak mendapatkan penalti yang kemudian dieksekusi dengan baik oleh Wayne Rooney, Everton bisa jadi kembali menelan kekalahan.
Selain kepergian Lukaku, permasalahan produktivitas Everton disebabkan oleh berbagai macam hal. Penyerang pengganti yang diharapkan menggantikan peran Lukaku, yaitu Sandro Ramirez dan Wayne Rooney, tidak tampil begitu memuaskan. Rooney memang masih terlihat sisa-sisa dari kejayaanya, tetapi penyerang asal Inggris tersebut tentu sudah tidak eksplosif seperti dirinya tiga atau empat tahun lalu. Sementara Sandro Ramirez yang merupakan alumnus La Masia, sepertinya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi di sepak bola Inggris.
Selain itu, permasalahan kemudian juga muncul karena manajer Ronald Koeman ngotot menggunakan skemanya saat ini. Formasi baku 3-4-1-2 milik Koeman belum sepenuhnya bisa diterapkan dengan sempurna oleh anak-anak asuhnya. Keadaan dipersulit karena dengan skema ini, tentu membuat para pemain bertipe bek sayap akan lebih mendapatkan lebih banyak waktu bermain.
Sementara para pemain sayap ofensif seperti Yannick Bolasie atau Kevin Mirallas, justru menjadi jarang bermain. Padahal kedua pemain ini serta kombinasi di sektor sayap merupakan andalan Everton dalam beberapa musim ke belakang.
Serangkaian masalah soal produktivitas ini kemudian memunculkan rumor bahwa klub berjuluk The Toffees tersebut akan mendatangkan satu penyerang lain. Bahkan kabarnya mereka berambisi untuk mendaratkan penyerang yang memiliki profil serta pengalaman bermain tinggi. Dari beberapa nama yang muncul, semua kemudian mengerucut kepada penyerang Paris Saint-Germain, Edinson Cavani.
Walau kedengarannya memang mengada-ada, tetapi Everton punya banyak hal selain materi yang bisa saja membuat Cavani bersedia hengkang dari Saint Denis dan mendarat di Goodison Park. Meskipun tidak kehilangan tempatnya sebagai penyerang utama tim, peran Cavani sebagai juru gedor tim semakin berkurang sejak kedatangan Neymar dan Kylian Mbappe.
Apalagi pihak klub sepertinya lebih menyukai dua tenaga muda tersebut ketimbang Cavani. Insiden soal rebutan eksekusi penalti antara Cavani dan Neymar bahkan berbuntut panjang.
Everton yang tengah krisis penyerang berkualitas, tentu menjadi tempat yang sesuai untuk Cavani. Ia akan kembali menjadi juru gedor utama tim mengingat Wayne Rooney kini lebih sering memainkan peran gelandang meskipun ditempatkan di posisi penyerang. Everton bisa memberikan pengalaman bermain di Liga Primer Inggris yang diidamkan oleh banyak pemain di seluruh dunia. Bahkan untuk mewujudkan kedatangan Cavani ke Everton, mereka kabarnya menyiapkan mantan pelatih Cavani di Napoli, Walter Mazzari, seandainya Koeman gagal mengangkat prestasi tim.
Akankah Edinson Cavani berlabuh ke Everton?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia