Dunia Lainnya

Tips Mengakomodasi Kekerasan Suporter Indonesia

Save Our Soccer (SOS) pernah merilis sebuah data yang menyebutkan bahwa sejak tahun 1994, sudah ada 64 nyawa yang melayang akibat sepak bola. 65 persen di antaranya akibat dari kekerasan antar suporter dengan rincian 17 korban pengeroyokan, 11 korban pukulan benda keras, dan 14 korban ditusuk senjata tajam.

Yang tersisa hanyalah kesedihan dari keluarga dan rekan para korban. Setiap peristiwa selalu ada hikmahnya. Namun sepertinya, kita belum pernah mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang sudah disebutkan di awal. Sama sekali belum.

Selama 23 tahun (1994 hingga 2017), upaya perdamaian antar-kelompok suporter yang bertikai juga kerap dilakukan. Baik yang dilakukan oleh arus bawah hingga arus atas. Nyatanya, kekerasan antar suporter masih saja terjadi, bahkan (terkadang) masih dilakukan oleh kelompok suporter yang telah berikrar damai. Sepertinya kekerasan telah mendarah daging dalam diri kita. Kekerasan adalah bagian dari manusia itu sendiri yang tertanam dalam DNA sejak ribuan tahun silam.

Mengingat kekerasan adalah bagian dari manusia itu sendiri, mustahil kekerasan bisa dihilangkan dalam diri manusia. Kekerasan hanya bisa dikendalikan. Itulah mengapa Islam, dan mungkin agama serta keyakinan lain juga, menganjurkan umatnya untuk berpuasa.

Puasa bisa menjadi salah satu cara untuk mengendalikan kekerasan dalam diri manusia. Dalam konteks kekerasan antar-suporter Indonesia, ada cara lain yang layak dicoba. Cara ini belum pernah dilakukan sama sekali di Indonesia. Cara ini akan mengubah kekerasan antar suporter menjadi sebuah keuntungan.

Mengadaptasi Calcio Storico ke dalam sepak sola Indonesia

Italia adalah negara yang dengan kultur dan sejarah ultras yang sangat kental. Banyak kelompok ultras yang reputasinya mendunia lahir dari negara ini, salah satunya adalah ultras Fiorentina. Ultras Fiorentina memiliki tradisi unik yang sudah berlangsung sejak zaman Renaissance. Tradisi tersebut bernama Calcio Storico yang berlangsung pada 24 Juni setiap tahunnya.

Calcio Storico adalah kombinasi sepak bola dan pertarungan yang brutal. Aturan mainnya sangat mudah. Dua tim yang terdiri dari 27 pemain dari masing-masing tim harus memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin. Yang membedakan dari sepak bola pada umumnya, dalam Calcio Storico, menendang, memukul, membanting, atau bahkan menampar lawan adalah hal yang dilegalkan. Tidak diperkenankan untuk mengganti pemain yang terluka di tengah pertandingan. Meskipun begitu, menghilangkan nyawa lawan adalah haram hukumnya.

Calcio Storico menjadi ajang bagi ultras Fiorentina untuk melemaskan urat syaraf yang tegang. Bagi mereka yang memiliki masalah pribadi dengan lawannya dan tidak suka berdiplomasi, Calcio Storico bisa menjadi solusinya. Meskipun dalam prosesnya, Calcio Storico sangat berdarah-darah dan di akhir pertandingan semuanya berjabat tangan. Tidak ada dendam yang tersisa. Semuanya telah dituntaskan dalam Calcio Storico.

Mari belajar dari Calcio Storico. Ketika ada sebuah konfilk antara beberapa kubu suporter dan jalan musyawarah tidak mencapai kata mufakat, pertemukan saja kelompok-kelompok tersebut dalam ajang seperti Calcio Storico.

Tidak seperti yang sudah-sudah. Bertarung di tempat umum sudah kuno dan tidak ada faedahnya sama sekali. Kerugian adalah hasil paripurna yang pasti didapat oleh kedua belah pihak dan juga bahkan pihak lain yang sebenarnya tidak ada urusan dengan masalah mereka. Sedangkan akar masalahnya masih tetap tersisa, mengendap menjadi dendam yang beberapa bahkan diturunkan ke anak cucu.

PSSI, Kemenpora, atau pihak yang lain bisa menjadi fasilitator. Mereka yang akan mengakomodasi seluruh ajang ini. Sediakan venue, panitia, tim medis, hingga penonton yang mau membeli tiket untuk menyaksikan ajang ini. Jika dikelola secara profesional, bukan tidak mungkin ajang ini akan sangat menguntungkan.

Jika dalam Calcio Storico sang jawara akan mendapat hadiah seekor sapi, bukan tidak mungkin jika dalam ajang ini pemenanngnya bisa mendapat hadiah misalnya, uang tunai. Dari mana datangnya uang hadiah tersebut? Tentu saja dari sponsor. Ini bisa menjadi ajang yang akan menarik banyak sponsor masuk.

Alasan utama diadakannya ajang ini adalah untuk menyelesaikan masalah kubu-kubu suporter yang bertikai. Pada akhirnya, masalah mereka akan tuntas. Yang menang bisa bangga, yang kalah harus legawa. Pertarungan harus berakhir dengan jabat tangan dan gelak tawa. Tidak ada alasan untuk tidak pulang dengan kelegaan karena masalah sudah tuntas. Jika masih ada yang mengganjal, silahkan adakan pertarungan lagi di Calcio Storico pada lain waktu sampai benar-benar puas.

Karena dikelola secara profesional, tidak menutup kemungkinan bagi pesertanya untuk memiliki jenjang karier. Bisa jadi mereka yang terlihat berbakat dalam ajang ini bisa dipromosikan menjadi atlet tinju atau Mixed Martial Arts (MMA).

Dari yang mulanya hanya bertarung di ajang lokal menuju ke tingkat nasional. Menjadi juara nasional lalu mewakili Indonesia dalam ajang internasional, misalnya Olimpiade. Tidakkah membanggakan jika pada akhirnya kita bisa mengharumkan nama bangsa yang berawal dari sebuah konflik receh?

Author: Arif Dimas (@esoensamid)