Melalui rilis dari laman resmi Bali United, CEO klub, Yabes Tanuri, mengumumkan bahwa ada beberapa pemain dari tim utama Serdadu Tridatu yang akan mengalami masa pinjaman di klub yang berlaga di kompetisi Liga 2. Sebanyak lima pemain tim Bali United dipinjamkan ke tim peserta Liga 2 yang sedang bertarung di babak play-off degradasi, Celebest FC.
Yabes Tanuri mengungkapkan bahwa masa peminjaman ini ditujukan demi perkembangan pemain itu sendiri. Ia juga menegaskan bahwa para pemain yang semuanya berusia muda tersebut tetap merupakan bagian dari klub Bali United.
“Saya melihat potensi mereka untuk bisa lebih berkembang di Celebest FC terbuka lebar. Apalagi Celebest FC saat ini akan berjuang di babak play-off degradasi Liga 2. Namun kembali saya tegaskan bahwa mereka masih keluarga besar Bali United meskipun sementara waktu akan membela klub lain,” ujar Yabes Tanuri.
Para pemain yang dipinjamkan Bali United ke Celebest FC adalah Mahdi Albaar, Junius Bate, serta dua pemain yang sebelumnya dipinjamkan ke Persikad Depok, yaitu I Nyoman Adi Parwa dan Martinus Novianto. Sebelumnya sudah ada satu pemain Bali United yang saat ini sedang menjalani masa peminjaman di Celebest FC. Pemain tersebut adalah penyerang muda, Azka Fauzi Wibowo. Selain nama-nama di atas, ada satu nama lain dari skuat Bali United yang dipinjamkan ke Celebest FC. Yaitu kiper ketiga timnas Indonesia di SEA Games 2017, Diky Indriyana.
Nama Diky melesat ketika memperkuat Bali United di ajang Piala Jenderal Sudirman pada tahun 2015 lalu. Meskipun sebenarnya, kiper asal Ciamis ini merupakan anggota skuat Garuda Jaya. Diky merupakan deputi dari Rully Desrian ketika Garuda Jaya asuhan Indra Sjafri berlaga di Piala Asia U-19 tahun 2014 di Myanmar.
Diky jelas masih menyimpan potensi yang sangat besar. Kiper kelahiran 4 Juni 1997 ini memiliki kemampuan yang jarang dimiliki oleh banyak kiper di kancah sepak bola Indonesia. Diky merupakan satu dari sekian kiper di Indonesia yang andal mementahkan tendangan penalti. Ia bisa membaca arah bola dengan tepat, bukan sekadar menebak. Ia sudah menunjukan kemampuan spesial ini sejak turnamen Piala Jenderal Sudirman dua tahun lalu.
Diky memiliki banyak aspek lain yang mesti ditingkatkan. Dalam situasi satu lawan satu, penyerang lawan cukup mudah untuk mengelabuinya. Ia juga sering tidak sabar dalam situasi tersebut. Tentu masih ingat bagaimana ia mendapatkan kartu merah ketika menghentikan Cristian “El Loco” Gonzales di ajang Piala Bhyangkara dan Torabika Soccer Championship tahun 2016 lalu. Diky biasanya lebih memilih “menabrak” penyerang lawan ketimbang mengawal daerahnya.
Masa pinjaman ke Celebest FC akan memberikan banyak pelajaran bagi Diky. Selama ini, ia kesulitan bersaing mengingat ia harus memperebutkan posisi kiper utama dengan kiper-kiper senior seperti Alfonsius Kevlan dan Kadek Wardhana. Semakin sulit setelah tim juga mendaratkan kiper senior lain, Wawan Hendrawan. Di tim asal Palu tersebut Diky akan mendapatkan banyak menit bermain yang tentu akan menjadi hal yang sangat bagus untuk perkembangannya.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia