Nasional Bola

Tijani Belaïd: Frank Lampard dari Tunisia

Sriwijaya FC berhasil memutus rangkaian kekalahan beruntun di tiga laga terakhir dengan meraih kemenangan 2-0 atas Persela Lamongan. Bertempat di Stadion Bumi Sriwijaya, Marckho Sandy dan Beto Goncalves menjadi pencetak gol di laga itu. Namun, kredit tersendiri layak disematkan pada Tijani Belaïd.

Marquee player asal Tunisia tersebut mengukir satu asis di pertandingan itu lewat tendangan bebas, yang kini menjadikannya sebagai salah satu pencetak asis terbanyak di Go-Jek Traveloka Liga 1 dengan raihan delapan asis. Hebatnya lagi, mayoritas asis dan gol Belaïd dicetak dari eksekusi bola mati.

Belaïd memang sudah memperlihatkan kemampuan super ini sejak mencetak gol debut di Sriwijaya FC. Momen itu terjadi ketika Laskar Wong Kito menjamu Mitra Kukar di pekan ke-10 (7/6). Meski berbau keberuntungan karena sekilas tendangan Belaïd terlihat seperti umpan yang tidak sengaja masuk ke gawang, namun sejak itulah kemampuan supernya terungkap.

Contohnya di pertandingan kontra PSM Makassar, dua pekan yang lalu. Sriwijaya FC unggul dua gol lebih dulu sebelum disamakan oleh PSM, dan kemudian gol ajaib itu lahir dari kaki Belaïd. Bola hasil tendangan bebas yang ia eksekusi meluncur dengan sangat indah ke gawang Rivky Mokodompit dan membawa tuan rumah kembali unggul 3-2, sebelum takluk dengan skor 3-4 di akhir laga.

Tak hanya lewat bola mati, tendangan jarak jauh Belaïd juga menyimpan bahaya tersendiri, seperti yang dilakukannya ketika Sriwijaya FC dibantai Persib 1-4 di kandang sendiri. Berdiri bebas di depan kotak penalti Persib, Belaïd menembak bola dengan sangat jitu ke pojok kanan gawang Muhammad Natshir.

Jika melihat rekam jejak Belaïd, ia nampaknya memang sering ditugasi sebagai penembak jarak jauh yang masuk dari lini kedua. Di tahun 2015 lalu, golnya bahkan terpilih sebagai gol terbaik di Liga Tunisia.

Adaptasi Belaïd di Liga Indonesia tidak berlangsung dengan mulus. Ia sempat mengalami kesulitan di awal kedatangannya, dan keberadaannya di lapangan seringkali tidak berdampak apapun pada permainan tim. Namun, secara perlahan ia mulai mendapat tempat di hati para suporter Sriwijaya FC.

Gaya permainan Belaïd sekilas mengingatkan kita pada Frank Lampard. Tidak terlalu istimewa saat menggiring bola, tapi sangat berbahaya di situasi bola mati dan tendangan jarak jauh. Akurasi umpan Belaïd juga terhitung baik, yakni mencapai 74 persen berdasarkan data dari situsweb resmi Go-Jek Traveloka Liga 1.

Dengan delapan pekan tersisa, Sriwijaya FC memang tidak memperebutkan apapun di kompetisi domestik musim ini. Akan tetapi, sebagai pemegang dua gelar juara Liga Indonesia, tak sepantasnya Laskar Wong Kito mengendap di posisi belasan. Oleh sebab itulah aksi-aksi ciamik Belaïd akan sangat diharapkan dapat mengangkat posisi tim asuhan Hartono Ruslan di pekan-pekan mendatang.

Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.