Uncategorized

Mengaudisi Pendamping Granit Xhaka dalam Skema 4-3-3 Arsenal

Aaron Ramsey

Pemain asal Wales ini paling sering bermain bersama Xhaka. Kelebihan Ramsey adalah kecerdasannya memilih waktu yang tepat untuk masuk ke dalam kotak penalti. Selain itu, kebiasannya untuk mengisi lini di antara Xhaka dan Mesut Özil membuat proses menyerang Arsenal menjadi lebih nyaman.

Ramsey punya teknik umpan yang cukup bagus sehingga memudahkan Arsenal bermain satu atau dua sentuhan cepat di sekitar kotak penalti lawan. Stamina yang mumpuni membuatnya bisa membantu menciptakan situasi menang jumlah pemain (overload) hampir di setiap lini menyerang. Memudahkan kerja dua bek sayap dan gelandang serang.

Seperti yang disinggung di atas, kecerdasan Ramsey masuk ke kotak penalti bisa menjadi alternatif mencetak gol bagi Arsenal. Ketika penyerang dan gelandang serang kehilangan momentum atau dikawal lawan, Ramsey bisa muncul dari lini kedua untuk menyelesaikan peluang. Kedua kaki yang hidup memudahkan Ramsey menyambut umpan silang dari kedua sisi lapangan.

Kekurangan Ramsey adalah rendahnya kesadaran ketika bertahan. Kelemahan lain adalah ketika harus turun lebih dalam untuk terlibat aktif membangun serangan. Ramsey tak nyaman ketika harus menguasi bola cukup lama di wilayah sendiri. Pressing resistance Ramsey terlalu rendah sehingga bola di kaki mudah terebut oleh lawan, terutama ketika berada di wilayah sendiri.

Kesadaran Ramsey untuk bertahan, untuk membantu Xhaka, tidak terlalu bagus. Kebiasaannya melakukan gerakan vertikal tidak diimbangi dengan pemahaman ruang di belakangnya. Oleh sebab itu, Xhaka harus mengawasi ruang yang terlalu luas. Gelandang bertahan terbaik di dunia pun, jika harus mengawasi ruang yang terlalu luas, praktis akan terlihat seperti pemain medioker.