Performa lawan dan jadwal
Tren positif atau negatif dari sang lawan juga berpengaruh pada perolehan poin Bali United di masa sebelum penghapusan regulasi dan sesudah penghapusan regulasi. Tribes dapat menyimak tabel di bawah ini untuk menemukan perbedaannya.
Lawan |
Ada regulasi U-23 | Tanpa regulasi U-23 | ||
Peringkat** | Hasil | Peringkat** | Hasil | |
Madura United (T) – (K) | 0 | 0-2 | 1 | 5-2 |
Persipura (K) – (T) | 9 | 1-2 | 3 | 1-3 |
Persela (T) – (K) | 8 | 1-0 | 15 | 5-1 |
Semen Padang (K) – (T) | 1 | 2-0 | 13 | 3-1 |
Mitra Kukar (T) – (K) | 11 | 1-2 | 8 | 6-1 |
Borneo FC (K) – (T) | 8 | 3-0 | 10 | 0-0 |
Persija (T) | 15 | 0-0 | ||
Persib (K) | 2 | 1-0 | ||
Perseru (T)* | 16 | 3-1 | ||
Bhayangkara FC (K) | 7 | 1-3 | ||
Arema FC (T) | 8 | 0-2 | ||
Persiba (K) | 18 | 2-0 | ||
PS TNI (T) | 8 | 4-3 | ||
Barito Putera (K) | 5 | 5-0 | ||
Sriwijaya FC (T) | 15 | 2-2 | ||
PSM (K) | 2 | 3-0 | ||
Persegres (T) | 17 | 3-1 |
Keterangan: K = Kandang, T = Tandang
*Partai tandang tapi dilangsungkan di kandang Bali United
** Peringkat lawan di pekan sebelum pertandingan
Peringkat lawan di pekan sebelum pertandingan bisa digunakan sebagai acuan performa sang lawan saat itu, Artinya, Semen Padang yang dihadapi Irfan Bachdim dan kolega di putaran pertama kualitasnya mungkin berbeda dengan Semen Padang yang mereka hajar di putaran kedua.
Ini disebabkan karena adanya perubahan mental bertanding. Kabau Sirah di awal kompetisi masih diselimuti optimisme tinggi dan sempat bertengger di papan atas, sedangkan di putaran kedua mereka kesulitan meraih kemenangan dan hanya berkutat di papan tengah.
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa ketika regulasi U-23 masih digunakan, Bali United mendapat jadwal berat karena lebih banyak bertandang ke markas klub papan tengah yang jago kandang, seperti Persela Lamongan, Mitra Kukar, Persija Jakarta, dan Arema FC. Uniknya, mereka justru dapat meraih poin penuh saat menjamu dua tim papan atas saat itu, Semen Padang dan Persib Bandung.
Sebaliknya, setelah regulasi U-23 dihapus, klub yang didirikan pada tahun 2014 ini mendapat lawan-lawan enteng yang beredar di papan bawah, seperti Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, Sriwijaya FC, dan Persegres Gresik United.
Bagaimana dengan Madura United dan PSM Makassar yang pulang dengan tatapan lesu dari Stadion Kapten I Wayan Dipta? Meski saat itu mereka masih menempati posisi dua besar klasemen sementara, tetapi Laskar Sapeh Kerrab dan Juku Eja bukanlah kesebelasan dengan performa tandang yang apik.
Jadi, kesimpulannya adalah, meningkatnya jumlah poin yang didapat Bali United setelah 11 pekan Go-Jek Traveloka Liga 1 berlalu belum tentu dipengaruhi oleh ketiadaan regulasi kuota pemain U-23 yang membebaskan mereka menurunkan pemain terbaiknya.
Peningkatan kualitas individu pemain kunci Bali United dan jadwal ringan yang mereka dapat di 12 pekan terakhir hingga pekan ke-23 juga memberi dampak besar terhadap laju mulus mereka di papan atas. Juga jangan lupakan, di paruh musim kemarin, Bali United juga sukses merekrut penggawa berkualitas baru, Stefano Lilipaly.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.