Keputusan tepat menerima pinangan Bayern München
Bertahan hanya satu tahun di Manchester City, Boateng akhirnya pindah ke klub raksasa Jerman, Bayern München. Kepindahan Boateng ini disebabkan oleh keinginannya untuk bermain secara reguler dan memperbesar kansnya untuk masuk ke timnas Jerman. Dengan biaya transfer sebesar 13,5 juta euro, harga tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah bargain. Terbukti, Boateng berhasil mengepakkan sayapnya yang indah bersama Bayern dan menjelma menjadi salah satu bek terbaik di dunia hingga kini.
Kiprah Boateng di timnas juga berproses, dari tim muda hingga tim senior. Boateng adalah langganan timnas junior Jerman, mulai dari U-17, U-19, U-21, hingga kini menjadi tumpuan di timnas senior bersama rekannya di Bayern, Mats Hummels.
Walaupun begitu, kiprah Boateng di timnas Jerman sempat memicu perkara dengan abangnya, Kevin-Prince Boateng. Memiliki darah Ghana, Boateng bersaudara dapat memilih, mau membela timnas Jerman atau Ghana. Sang kakak memilih untuk memilih timnas Ghana, sedangkan adiknya, tetap membela Jerman di timnas senior.
Pertikaian mereka dimulai di tahun 2010, ketika Prince yang kala itu membela Portsmouth, mencederai bintang Jerman, Michael Ballack, yang kala itu tergabung dengan Chelsea, di laga Piala FA. Jerome sempat menegur abangnya habis-habisan, bahkan sempat diisukan bahwa mereka putus hubungan. Namun, pada akhirnya, hubungan mereka kembali baik walaupun negara yang mereka bela berbeda.
Karier Boateng menjadi pengingat bagi kita, bahwa kehidupan adalah sebuah proses. Terkadang, prosesnya tidak selalu menyenangkan, namun apabila kita tidak berhenti berusaha, akhirnya akan menjadi indah, seperti proses yang kupu-kupu alami untuk berkembang. Boateng mampu melewati masa-masa sulitnya, mampu untuk bersabar, dan kini ia menuai hasilnya.
Alles gute zum geburtstag, Jerome!
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket