Meski berawal dari spekulasi media, pemberitaan terkait kemungkinan Gareth Bale mudik ke Inggris semakin deras. Kencangnya pemberitaan ini, salah satunya, dipicu oleh komentar Jose Mourinho. Pelatih Manchester United yang gemar bermain kata-kata tersebut nampaknya punya hasrat terpendam dengan Bale.
Apakah masa depan pemain asal Wales tersebut memang tidak bersama Real Madrid? Situasi musim lalu, yang pernah saya jelaskan lewat artikel “Melacak Kebenaran Kabar Hengkangnya Gareth Bale dari Real Madrid”, memang menjadi salah satu alasan. Sebuah alasan yang meski kecil, berpeluang membuat Bale hengkang dari Valdebebas.
Dan, merunut situasi yang terjadi musim lalu, Zinedine Zidane akan sulit menepikan Isco Alarcon.
Isco, pemuda asal Spanyol tersebut, memanfaatkan kesempatan yang ia dapatkan. Kerja keras dan konsistensi ia tunjukkan selama Bale absen. Dua hal itu sudah cukup untuk membuat Zinedine Zidane tak bisa mencadangkan Isco. Final Liga Champions musim lalu menjadi gambaran paling jelas perihal kesuksesan Isco.
Kontribusi mantan pemain Malaga tersebut memang besar dalam usaha Madrid mempertahankan gelar juaranya di kompetisi tertinggi Benua Biru tersebut. Di partai perempat-final dan semifinal, Isco menjadi salah satu pembeda. Kerja kerasnya memudahkan trio gelandang, Toni Kroos, Luka Modric dan Casemiro untuk bekerja maksimal di setiap laga krusial.
Alhasil, Madrid bisa memaksimalkan evolusi Cristiano Ronaldo, dari sosok penyerang sayap, menjadi predator kotak penalti yang begitu efektif. Di sisi lain, keberadaan Isco juga melengkapi kemampuan Karim Banzema ketika bermain melebar. Singkat kata, keberadaan Isco memberi manfaat yang besar untuk rekan satu timnya.
Oleh sebab itu, meski sudah pulih, Bale akan sulit masuk ke tim utama. Apalagi, Zidane adalah sosok pelatih yang cukup adil. Ia akan memberi tempat kepada pemain yang bisa membayar kepercayaannya. Mau tak mau, ketika Isco masih berada di puncak performanya musim depan, Bale akan menjadi cadangan dan tunduk kepada sistem rotasi Zidane.
Selain Isco, Madrid punya permata dalam diri Marco Asensio. Pemuda berusia 21 tahun ini bermain sangat baik di paruh akhir Liga Champions musim lalu. Selain Isco, musim panas ini, El Real juga memboyong salah satu talenta terbaik Spanyol saat ini, Dani Ceballos, yang tampil apik di gelaran Piala Eropa U-21.
Maka, melihat kenyataan tersebut, klub mana saja yang mampu membayar banderol Bale dan memang membutuhkan pemain seperti dirinya?
Manchester United
Secara terbuka, Jose Mourinho mengakui bahwa dirinya menginginkan Bale. Apabila Los Blancos tak memasukkan nama Bale ke dalam rencana masa depan mereka, Mourinho akan siap bertarung dengan siapa saja untuk mendapatkan tanda tangan Bale.
Manchester United sendiri, meski baru saja menggelontorkan banyak uang untuk mendatangkan Romelu Lukaku, Nemanja Matic, dan Victor Lindelof, tetap saja akan dengan mudah mengumpulkan dana untuk memboyong Bale. Pertanyaannya, apakah ucapan Mourinho memang mengandung muatan yang serius?
Maklum, menjelang Piala Super Eropa, ucapan Mourinho bisa saja diterjemahkan sebagai usaha perang urat syaraf saja. Selama ini, cap seperti itu sudah kadung akrab dengan sosok Mourinho. Oleh sebab itu, menyesuaikan dengan kebiasannya, ucapan Mourinho bisa menjadi pernyataan yang bias.
Namun, terlepas dari semua kontroversi yang ingin disulut Mourinho, tentu sangat menarik melihat Bale berseragam United. Keberadaannya akan membuat lini depan United menjadi lebih berbahaya. Kombinasi Lukaku, Juan Mata, dan Gareth Bale tentu ditunggu pendukung Setan Merah di semua penjuru dunia.
Sayang, jika Bale datang, masa depan Anthony Martial kembali tak menentu. Selama ini, pemain asal Prancis tersebut disebut akan dipinjamkan ke klub lain demi mendapatkan menit bermain. Kedatangan Bale bisa memicu hengkangnya Martial lebih cepat.