Eropa Spanyol

Melacak Kebenaran Kabar Hengkangnya Gareth Bale dari Real Madrid

Setelah saga Nermar berkahir dengan si pemain mendarat ke Paris Saint-Germain (PSG), kini, perhatian media terserot ke ibu kota Spanyol. Gareth Bale, kali ini menjadi subjek transfer. Pemain asal Wales tersebut dikabarkan akan dijual demi mengakomodasi kedatangan Kylian Mbappe. Namun, apakah kabar tersebut bisa dipercaya?

Untuk mengupas latar belakang lahirnya kabar tersebut, kita harus memutar waktu ke beberapa bulan yang lalu.

Latar belakang

Saat ini, Real Madrid punya tiga pemain depan yang bisa dibilang merupakan kombinasi paling kuat setelah trio Lionel Messi, Neymar dan Luis Suarez terpecah. Mereka adalah Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gareth Bale, yang biasa disingkat BBC. Materi dahsyat ini membantu El Real merajai Eropa dua kali berturut-turut.

Namun, musim 2016/2017, boleh dibilang menjadi salah satu musim paling sial bagi Bale. Ia hanya bermain di sisa-sisa kompetisi karena cedera panjang. Pun ketika sudah lepas dari cedera, kebugaran Bale tak kunjung kembali. Setelah kebugarannya kembali, posisinya sudah dipatenkan oleh Isco Alarcon.

Ya, Isco, pemuda asal Spanyol tersebut, memanfaatkan kesempatan yang ia dapatkan. Kerja keras dan konsistensi ia tunjukkan selama Bale absen. Dua hal itu sudah cukup untuk membuat Zinedine Zidane tak bisa mencadangkan Isco. Final Liga Champions musim lalu menjadi gambaran paling jelas perihal kesuksesan Isco.

Kontribusi mantan pemain Malaga tersebut memang besar dalam usaha Madrid mempertahankan gelar juaranya di kompetisi tertinggi Benua Biru tersebut. Di partai perempat-final dan semifinal, Isco menjadi salah satu pembeda. Kerja kerasnya memudahkan trio gelandang, Toni Kroos, Luka Modric dan Casemiro untuk bekerja maksimal di setiap laga krusial.

Alhasil, Madrid bisa memaksimalkan evolusi Ronaldo, dari sosok penyerang sayap, menjadi predator kotak penalti yang begitu efektif. Di sisi lain, keberadaan Isco juga melengkapi kemampuan Banzema ketika bermain melebar. Singkat kata, keberadaan Isco memberi manfaat yang besar untuk rekan satu timnya.

Oleh sebab itu, meski sudah pulih, Bale akan sulit masuk ke tim utama. Apalagi, Zidane adalah sosok pelatih yang cukup adil. Ia akan memberi tempat kepada pemain yang bisa membayar kepercayaannya. Mau tak mau, ketika Isco masih berada di puncak performanya musim depan, Bale akan menjadi cadangan dan tunduk kepada sistem rotasi Zidane.

Latar belakang kedua yang membuat kabar kepergian Bale lahir adalah pendekatan Madrid kepada Mbappe. Pertengahan Juli yang lalu, sebuah pertemuan tingkat eksekutif digelar. Hadir Presiden Madrid, Florentino Perez, dan Presiden AS Monaco, Dmtri Rybolovlev. Tajuk diskusi adalah kemungkinan kepindahan Mbappe ke Madrid.

Saat itu, pada dasarnya, Monaco bersedia melepas Mbappe ke Madrid. Harga yang dibicarakan adalah 180 juta euro. Sistem pembayaran juga sempat dibahas, yaitu 160 juta euro tunai dan 20 juta euro dalam bentuk berbagai bonus, seperti dilansir Marca. Saat itu, kata sepakat belum tercapai.

Seiring waktu, pihak Monaco meminta tambahan klausul. Monaco meminta tambahan 25 juta euro apabila Mbappe berhasi menggondol Ballon d’Or selama membela Madrid. Tawaran tersebut disambut dengan tidak begitu hangat oleh pihak Madrid. Proses negosiasi pun terhenti sampai awal Agustus ini.

Previous
Page 1 / 2