Turun Minum Serba-Serbi

Satu Kejanggalan Tersisa dari Transfer Neymar

Pecahnya rekor transfer dunia lewat kepindahan Neymar ke Paris Saint-Germain (PSG) menyisakan berbagai kisah di balik layar. Entah kebetulan atau memang sesuatu yang sudah dijadwalkan sebelumnya, momen hijrahnya bintang timnas Brasil itu ke Les Parisiens bertepatan dengan peluncuran koleksi teranyar oleh sponsor sang pemain dan juga klub, Nike.

Hanya sehari setelah berita peresmian transfer Neymar ke PSG, Nike memperkenalkan koleksi penunjang dari sepatu yang didesain khusus untuknya bertajuk Written in the Stars, seperti dilansir Footyheadlines. Deretan apparel mulai dari jersey, celana, bola sepak, jaket, hingga pelindung tulang kering bertema Neymar, dipamerkan. Banyak yang menyebut peluncuran ini sebagai sesuatu aji mumpung, tapi benarkah cuma demikian adanya?

Indikasi manuver besar sudah terlihat saat Nike mengukuhkan Neymar sebagai ikon terbaru sepatu tipe Mercurial, setelah hijrah dari Hypervenom. Berkat usia yang lebih muda, Neymar disebut bakal jadi pengganti sepadan bagi ‘wajah’ sebelumnya, Cristiano Ronaldo. Tiga edisi khusus Hypervenom seakan ditinggal begitu saja, diganti dengan Mercurial Written in the Stars yang memperlihatkan harapan pemain berusia 25 tahun itu di masa lampau.

Sebagai ikon satu dari dua apparel terbesar di dunia saat ini, Neymar perlu untuk terus meningkatkan statusnya. Lewat apa yang sudah diraihnya hingga saat ini, trofi Ballon d’Or dalam beberapa tahun mendatang bukanlah sebuah angan-angan belaka.

Namun, bagaimana bisa Neymar jadi pemain terbaik dunia, jika di klub lamanya, Barcelona saja bukanlah yang nomor satu? Pasalnya, hingga saat ini status itu masih dipegang eks partnernya di lini depan, Lionel Messi.

Meski hubungannya dengan Messi hingga kini amat baik entah di dalam maupun luar lapangan, fakta hanya jadi bayang-bayang sang megabintang membuat Neymar disebut ingin menapaki jalannya sendiri. Hal ini juga yang mungkin sejalan dengan tujuan berbagai sponsornya yang ingin agar sang pemain kelak jadi nomor satu di jagat sepak bola dan akhirnya, kepindahan senilai 222 juta euro ke PSG dianggap sebagai jalan terbaik mewujudkannya.

Sebagai catatan, beberapa tahun terakhir ini, Nike punya dua ‘jagoan’ utama di Eropa. Pertama tentu saja Barcelona, sementara setelahnya ada nama PSG. Belakangan Les Parisiens mendapat keistimewaan dari perusahaan apparel berlogo swoosh itu dengan purwarupa kostum edisi selanjutnya pada seragam ketiga, seperti halnya musim 2015/2016 lalu. Dalam urusan jersey, PSG juga kerap mendapat desain yang tidak sekadar template.

Perkawinan dua ikon anyar ini akhirnya jadi berkah, atau kenyataan dari penantian lama Nike. Pada hari pertama kepindahan ke PSG, jersey dengan nama Neymar dan nomor punggung 10 terjual lebih dari 10 ribu lembar meski harga yang dipatok mencapai lebih dari 100 euro. Itu belum ditambah fakta mengularnya antrean di luar megastore PSG dan aturan setiap calon pembeli hanya boleh membawa pulang satu kostum Neymar.

Kejanggalan lain adalah informasi bahwa transfer Neymar terjadi setelah adanya kesepakatan dari PSG dan Nike, seperti dilansir dari ESPN. Terlepas dari apapun, Neymar, Nike, dan PSG tengah menikmati momen kebersamaan dan bersiap menyongsong masa kejayaan. Berbicara tentang Written in the Stars, tampaknya sebuah harapan telah terkabulkan.

“Saya sangat senang bisa bergabung dengan Paris Saint-Germain. Sejak tiba di Eropa, klub ini selalu jadi salah satu yang paling kompetitif dan ambisius,” ujar Neymar saat sesi perkenalan sebagai pemain baru PSG. 

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho