Musim panas 2017 membawa awal baru bagi Vicente Iborra de la Fuente. Gelandang Spanyol ini akan segera menjajal Liga Inggris. Iborra diikat kontrak empat tahun dengan mahar sekitar 15 juta euro. Pantaskah jumlah itu dikeluarkan The Foxes untuk pemain berusia 29 tahun ini?
Berbicara tentang Iborra, perlu kita angkat lagi penampilan spektakulernya ketika menginspirasi Sevilla menumbangkan Celta Vigo di musim 2016/2017 lalu. Saat itu, pertandingan tuan rumah melawan Sevilla sudah memasuki menit ke-57, skor masih imbang tanpa gol.
Tim tamu mulai resah, terbayang kegagalan meraih poin penuh untuk kedua kali berturut-turut setelah ditumbangkan Granada pekan sebelumnya. Skor imbang atau kekalahan akan menjauhkan Sevilla dari perebutan tempat teratas. Namun, tiba-tiba arah pertandingan berubah, entah akibat kegeniusan pelatih Jorge Sampaoli ataukah kehebatan pemain pengganti bernama Vicente Iborra.
Iborra saat itu memang cukup jarang menjadi pilihan utama Sampaoli. Di awal musim, pemain jangkung bertinggi badan 190 sentimeter tersebut malah sudah nyaris bergabung dengan klub Inggris, Sunderland. Setelah kesepakatan tersebut gagal, ia harus puas menjadi penghangat bangku cadangan karena kalah bersaing akibat kegemilangan Steven Nzonzi, pemain yang sama-sama berposisi sebagai gelandang bertahan.
Kebijakan Sampaoli ini sempat menjadi tanda tanya, karena hingga musim sebelumnya, Iborra adalah penyandang ban kapten ketika Sevilla masih diasuh oleh Unai Emery. Ia juga selalu menjadi pemain kunci sejak direkrut dari Levante di tahun 2013.
Entah angin dari mana yang merasukinya, pemain kelahiran Moncada ini tampil kesetanan di pertandingan melawan Celta Vigo tersebut. Iborra memanfaatkan keunggulan tinggi badan untuk menanduk tendangan sudut Pablo Sarabia. Gol yang memecah kebuntuan di menit ke-51 itu dicetaknya hanya empat menit setelah ia masuk menggantikan Nico Pareja. Lalu pada menit ke-84, ia lolos dari jebakan offside dan meneruskan umpan matang Vitolo untuk mencetak gol kedua. Terakhir, ia mengeksekusi penalti di injury time untuk memastikan trigol.
Tiga gol itu sekaligus menempatkannya ke buku sejarah sebagai pemain ke-3 yang sukses mencetak hattrick setelah masuk sebagai pemain pengganti. Dua pemain lainnya adalah Roberto Soldado ketika masih bermain untuk Getafe pada tahun 2009 dan Enrique Cuxhart untuk Valencia di tahun 1990 silam.
Namun, trigol untuk Sevilla ini termasuk istimewa karena dua nama sebelumnya memang berposisi sebagai penyerang, sedangkan Iborra adalah gelandang bertahan. Trigol tadi adalah kontribusi unik Iborra yang kedua kali untuk Sevilla. Pada pertandingan menghadapi Athletic Bilbao, ia tampil sebagai penjaga gawang darurat setelah Salvatore Sirigu terkena kartu merah.
Iborra sendiri sudah terkenal sebagai gelandang dengan karakter keras keras sejak berkarier di Levante, klub yang membesarkannya. Ia menjadi bagian penting Levante, klub dengan kekuatan finansial terbatas, yang sukses tampil di perempat-final Liga Europa musim 2012/2013. Setelah pindah ke Sevilla, ia akhirnya menikmati gelar juara turnamen tersebut tiga kali berturut-turut dari tahun 2014 hingga 2016.
Leicester mungkin langsung tertarik pada pemain ini ketika mereka bertemu Sevilla di babak 16 besar Liga Champions 2016/2017 lalu. Iborra bisa menjadi penguat lini tengah The Foxes yang kehilangan karakter kuat setelah ditinggal N’Golo Kante ke Chelsea.
Selamat datang di tanah Britania yang dingin dan keras, Iborra!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.