Nasional Bola

Indahnya Solidaritas: Saat Para Suporter Lupakan Hasil Akhir

Jika salah satu tim kalah, maka biasanya ada saling ejek antarsuporter tim. Lebih parah lagi, ada yang saling lempar dan rusuh. Tentunya hal itu tidak diinginkan, bukan?

Ada kisah mengharukan saat laga tuan rumah Madura United melawan Persib Bandung usai pada Minggu (9/7) lalu di Pamekasan, Madura. Laskar Sapeh Kerrab menang 3-1 lawan Maung Bandung di laga yang diwarnai protes akibat kinerja wasit ini. Namun, hasil akhir laga tidak menghalangi suporter tuan rumah dan suporter lawan untuk saling menolong.

Suporter Persib jelas kecewa dengan kekalahan Michael Essien dan kolega. Sudah jauh-jauh ke Pamekasan, namun sialnya, timnya harus kalah. Yang lebih miris, ada Bobotoh yang terlantar di terminal Pamekasan karena tertinggal bus. Lebih parah lagi, mereka tidak punya uang saku yang cukup untuk kembali ke Bandung.

Beruntungah ada suporter Madura United yang melihatnya. Suporter tersebut bernama Munadi, yang menemukan ketiga Bobotoh tengah berjalan di daerah sekitar kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan. Munadi langsung mengantar ketiga Bobotoh bernasib malang ini ke terminal dan memberi uang saku untuk membeli tiket bus cepat Madura-Jakarta.

Mengingat #bedforawayfans dan solidaritas untuk korban Grenfell

Tentu kita masih ingat kejadian bom yang meledak dekat bus tim Borussia Dortmund pertengahan April kemarin. Kejadian ini membuat laga pertama perempat-final Liga Champions Eropa melawan AS Monaco di kandang Dortmund menjadi tertunda.

Tidak ada korban jiwa memang dalam insiden mengerikan ini. Namun bek Dortmund asal Spanyol, Marc Bartra, harus dirawat karena tangannya terkena imbas ledakan dan absen hingga akhir musim.

Bagi suporter AS Monaco, mereka mengalami kesulitan untuk pulang setelah kejadian bom tersebut karena laga harus ditunda. Dan suporter Dortmund menunjukkan solidaritas luar biasa dengan menawarkan akomodasi bagi pendukung Kylian Mbappe dan kolega. Tagar #bedforawayfans kemudian menggema di media sosial.

Solidaritas ini langsung menuai pujian dunia. Para suporter tim lawan tak henti-henti mengucapkan terima kasih dan dengan suka rela membayar 80 euro sebagai pengganti biaya bagi suporter Dortmund yang rela rumahnya dijadikan tempat menginap.

Suporter kedua tim bahkan sempat mengunggah foto makan malam di rumah salah satu suporter Dortmund. Tentunya, tidak ada batas lagi soal tim kesayangan, latar belakang, etnis, agama dan lain-lain. Dari suporter tim lawan, akhirnya bisa menjadi akrab dan sahabat.

Baca juga: Insiden di Dortmund, Tagar #bedforawayfans dan Kekuatan Sepak Bola

Kejadian serupa juga terjadi saat ada kebakaran di gedung apartemen Grenfell Tower di wilayah Kensington, London, Inggris, pertengahan Juni lalu. Warga Muslim yang tengah berpuasa menunjukkan solidaritasnya untuk para korban kebakaran. Tidak hanya dari komunitas Muslim saja. Warga non-Muslim juga menawarkan bantuan di media sosial bagi mereka yang ruangan kamarnya sudah terbakar habis atau mereka yang belum makan dan sebagainya.

Ketiga kisah yang menyentuh hati tentunya mengajarkan pada kita bahwa alangkah indahnya jika hidup ini bisa saling membantu dan menghargai sesama, tanpa melihat latar belakang agama, politik, ras dan hal-hal lainnya. Jika kita berbuat baik, maka kita akan menuai kebaikan pula.

Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)