Eropa Spanyol

Menantikan Kebangkitan Valencia

Valencia sudah menunggu cukup lama untuk bangkit. Klub berjulukan Los Che ini terakhir kali menjuarai Liga Spanyol pada tahun 2004 dan Copa del Rey pada tahun 2008. Namun, setelah diambil alih pengusaha Singapura Peter Lim pada 2014, prestasi mereka tetap pasang-surut.

Lim sempat membawa Valencia lumayan berjaya pada tahun 2014 setelah klub yang disegani di La Liga ini mengakhiri musim kompetisi 2012/2013 dengan gagal lolos ke Liga Champions, serta hancur lebur di musim kompetisi 2013/2014. Untuk menambah kekacauan, saat itu Valencia ditangani lima orang pelatih dalam 2 tahun, yaitu pada periode 2012 hingga 2014.

Los Che saat itu juga ditinggal pemain-pemain berkualitasnya, seperti Jordi Alba, Ever Banega dan Juan Mata, serta kapten sekaligus mesin gol mereka, Roberto Soldado.

Lim menunjuk Nuno Espirito Santo untuk menggantikan pelatih Juan Antonio Pizzi yang meninggalkan Valencia terpuruk di posisi 8 klasemen akhir, sekaligus gagal lolos ke kompetisi antarklub Eropa untuk pertama kali dalam 16 tahun terakhir.

Untungnya, Nuno tiba dalam kondisi krisis finansial yang sedikit mendapat angin segar. Lim dan perusahaannya membeli 71 persen saham di klub kebanggaan kota Valencia ini. Stadion Mestalla yang di musim kompetisi lalu sempat kosong ditinggal penonton kembali antusias. Diego Alves dan kawan-kawan sukses menduduki peringkat empat klasemen akhir musim 2014/2015, dan kembali berhak untuk mewakili Spanyol di Liga Champions.

Namun, masa bulan madu Lim dan Valencia-nya Nuno ternyata tak berlangsung lama. Pelatih Portugal ini mengundurkan diri di pertengahan musim dan digantikan oleh sebuah nama tenar, Gary Neville. Legenda Manchester United ini memang memiliki reputasi hebat ketika bermain, tapi ternyata dirinya gagal total sebagai pelatih. Valencia adalah pengalaman pertamanya melatih sebuah klub dan hanya bertahan tiga bulan, yaitu dari Desember 2015 hingga Februari 2016.

Sejak saat itu, Valencia tak pernah stabil lagi. Bahkan pelatih handal asal Italia, Cesare Prandelli, pun tak tahan menghadapi segala macam masalah yang membuat Valencia seperti kapal yang sebentar lagi karam. Konon, Lim selaku pemilik klub juga jarang hadir langsung di stadion untuk menyaksikan pasukannya berjuang.

Marcelino

 

Era baru di bawah Marcelino Garcia Toral

Setelah dua musim terakhir dirundung berbagai masalah dan hanya finis di posisi 12 dua musim berturut-turut, pelatih bertangan dingin Marcelino Garcia Toral akhirnya didatangkan untuk mendongkrak prestasi Los Che.

Marcelino sebelumnya cukup sukses bersama Villarreal. Pada musim 2011-2013, ia kehilangan posisi sebagai pelatih utama Sevilla ketika tim Andalusia itu kalah di kandang sendiri melawan tim Kapal Selam Kuning. Nyaris setahun menganggur, ia baru mendapatkan rezeki menjadi pelatih kepala lagi, justru dari Villarreal!

Perlahan-lahan, ia semakin diakui sebagai ahli taktik yang disegani. Bruno Soriano dan kawan-kawan berhasil dibuatnya promosi ke La Liga, lalu dua kali menduduki posisi 6 klasemen sehingga menjadi wakil reguler Spanyol di Liga Europa.

Untuk musim 2015/2016, Marcelino sebenarnya sukses membawa Kapal Selam Kuning finis di posisi empat klasemen akhir La Liga. Namun, permasalahan internal dengan beberapa pemain membuatnya mengundurkan diri. Villarreal pun gagal tampil di Liga Champions karena kalah di play-off.

Racikan Marcelino tentunya ditunggu untuk membangkitkan Valencia. Apalagi, optimisme kembali menyelimuti Los Che karena dua pemain baru mereka, Simone Zaza dan Fabian Orellana, sudah cukup nyetel dengan tim. Kedua nama ini memang sempat bermain dengan status pinjaman setengah musim pada musim 2016/2017 lalu. Keduanya kemudian memperoleh kontrak permanen untuk musim 2017/2018.

Zaza dan Orellana sama-sama memegang peranan penting bagi kebangkitan Los Che yang akhirnya finis di posisi 12 klasemen akhir 2016/2017. Namun, Marcelino perlu bekerja keras karena beberapa pemain yang memperkuat mereka musim lalu dengan status pinjaman kini harus kembali ke klub mereka masing-masing. Beberapa nama tersebut adalah bek tangguh Eliaquim Mangala dan gelandang Mario Suarez.

Hingga awal Juli 2017, Valencia baru mendatangkan nama baru dalam diri gelandang Serbia U-21, Nemanja Maksimovic. Pemain muda ini diangkut dari klub Kazahkstan, FC Astana. Meski demikian, banyak pihak yang meragukan kiprah pemain ini dan menganggap Los Che perlu belanja pemain berkualitas di bursa transfer.

Marcelino sendiri diam-diam mendekati gelandang Manchester United, Ander Herrera, dengan iming-iming biaya transfer 35 juta euro. Namun, transfer ini sukar terealisasi mengingat Valencia tak akan berlaga di kompetisi antarklub Eropa di musim depan. Bandingkan dengan Manchester United yang akan berlaga di panggung bergengsi Liga Champions.

Kabar terakhir, Los Che mendatangkan penjaga gawang asal Brasil, Norberto Murara Neto. Portero yang didatangkan dari Juventus ini didatangkan dengan mahar senilai 7 juta euro. Dengan semua amunisi tersebut, Valencia (harusnya) patut diperhitungkan sebagai pesaing Barcelona dan Real Madrid di Liga Spanyol musim 2017/2018.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.