Turun Minum Serba-Serbi

Tren Pengumuman Transfer: Grup WhatsApp hingga Noraknya Chelsea

Setelah kerap diisukan, Antonio Rüdiger akhirnya resmi jadi milik Chelsea. Perekrutan bek timnas Jerman itu ditandai dengan sebuah video yang diunggah di akun media sosial The Blues. Tanpa menyebutkan maksud utama, seperti yang sedang tren pada bursa transfer musim panas ini, Chelsea menyelipkan sedikit petunjuk terkait pengumuman kedatangan Rüdiger. Sekilas, caption dari unggahan tersebut memang tak menyiratkan sesuatu yang spesial.

“Nama siapa yang akan kamu sematkan pada bagian belakang kostum kandang Chelsea dari Nike hari ini?” tulis akun Twitter Chelsea FC. Pada video berdurasi 47 detik itu, seorang ayah terlihat mengajak anak lelakinya masuk ke Chelsea Megastore yang terletak di Stamford Bridge. Saat berada di kasir, sang ayah bertanya kepada anaknya nama pemain mana yang mau disematkan, sesuai dengan judul video tersebut.

Tiba-tiba sang anak langsung menjawab, “Saya mau Rüdiger!” Ayahnya lantas memberitahu bahwa tidak boleh mencantumkan nama pemain yang belum direkrut secara resmi oleh klub. Dia menyarankan Eden Hazard atau David Luiz. Namun sang anak tetap bersikeras dan membuat kasir berjalan menuju gudang penyimpanan.

Saat membuka pintu, kasir wanita tersebut langsung bertanya kepada sosok misterius apakah boleh menyematkan namanya ke kostum Chelsea. Tiba-tiba muncul pria menghadap ke belakang dengan nama Rüdiger dan nomor punggung 2. Sedetik kemudian, sosok misterius itu ternyata Rüdiger dan langsung menjawab, “Tak masalah, kini saya seorang pemain Chelsea.”

Antiklimaks sebuah tren

Entah apa yang ada di benak tim sosial media Chelsea sampai terpikir membuat video semacam ini. Tanpa mengurangi rasa hormat atas kerja keras yang dilakukan, tapi jadi semacam antiklimaks dari tren yang sudah ada saat ini. Seperti iklan es krim yang tengah viral lewat sarung ponsel ala kerajaan kolosal, banyak hal yang tidak masuk akal pada video Rüdiger tersebut.

Ngapain coba pemain baru malah ditaruh di gudang? Lebih noraknya lagi, aksi membelakangi pintu terkesan sangat dibuat-buat dan amat tanggung kalau mau dibikin seperti pahlawan, malah jauh lebih buruk dari sandiwara aktor reality show di Indonesia. Paling membuat saya tak bisa menahan tawa, sekaligus prihatin mendalam, adalah gaya Rüdiger yang sangat kaku saat mendapat ucapan terima kasih dari sang kasir.

Sebagai klub juara bertahan Liga Primer Inggris yang belum sekalipun membeli pemain pada bursa transfer musim panas ini, tim sosial media Chelsea mungkin merasa terbebani dengan ekspektasi suporter yang menginginkan rekrutan baru dan perkenalan unik ala tim rivalnya.

Sayangnya, video pengumuman transfer Rüdiger malah terkesan menjadi blunder dan menjadi bulan-bulanan warganet, salah satunya di Twitter. Ya, mereka juga manusia.

Previous
Page 1 / 4