Kolom

Generasi Emas Colney (Bagian Pertama): Eksperimen Arsene Wenger

Musim panas kali ini, Arsene Wenger mendapatkan dana sekitar 130 juta euro untuk berbelanja pemain baru. Setidaknya, manajer asal Prancis tersebut berniat mendatangkan dua hingga tiga pemain baru. Apakah dana tersebut cukup? Bagaimana apabila Arsenal sebenarnya tak punya dana belanja?

Setidaknya, kerja keras Arsene dan tim pencari bakatnya selama tiga tahun ke belakang berpotensi membuahkan hasil yang manis. Beberapa nama pemain muda punya potensi untuk menembus tim utama. Beberapa bahkan sudah dicoba musim lalu. Jika tak punya dana besar untuk berbelanja, tak ada salahnya mantan pelatih AS Monaco tersebut memberi kesempatan seluas-luasnya untuk para wonderkid ini.

Para pemain muda berbakat di London Colney, komplek latihan Arsenal, cukup merata. Mulai dari pos kiper, hingga penyerang. Apabila disesuaikan dengan niat Wenger menambal tiga lini, maka inilah beberapa nama yang patut dipertimbangkan. Pada bagian pertama ini, kita bedah dari posisi pertahanan.

Bek

Yang paling menarik di musim 2016/2017 bagi Arsenal bukanlah memenangi Piala FA. Satu yang patut dicatat adalah sikap terbuka Arsene untuk bermain dengan tiga bek. Skema baru ini membantu Rob Holding bermain lebih sering. Bek muda asli Inggris tersebut mampu memanfaatkan kesempatan tersebut dan tampil sangat apik.

Selain Holding, ada satu nama lagi yang diuntungkan dengan perubahan ini, yaitu Per Mertesacker. Per tak banyak bermain karena cedera. Ketika mendapatkan kesempatan tampil sejak awal pertandingan, ia langung bermain di final Piala FA.

Skema tiga bek memberikan rasa aman yang lebih besar kepada bek asal Jerman tersebut. Ia tak perlu banyak berlari untuk menutup ruang bertahan yang terlalu luas, yang sering terlihat ketika Arsenal bermain dengan empat bek sejajar.

Meski tampil apik di laga final, Per mengakui secara terbuka bahwa ia tak bisa lagi bermain secara rutin. Fisiknya sudah tak sekuat dulu dan ia pun mempertimbangkan karier sebagai staf pelatih di Arsenal. Oleh sebab itu, satu bek baru diisukan akan segera datang ke Arsenal.

Dengan melihat cara Arsenal bermain, artinya bek yang mampu membangun serangan dari bawah lebih disukai. Masalahnya adalah, tidak banyak bek bagus di luar sana, yang berbanderol di bawah 20 juta paun. Maka, jika melihat ke deretan pemain akademi, sudah waktunya Arsene memberi waktu kepada Krystian Bielik.

Bek muda dari Polandia tersebut sejatinya bukan bek tengah. Ia adalah gelandang bertahan dengan kemampuan build-up yang baik. Melihat kemampuannya itu, Arsene ingin melihat Bielik dilatih sebagai bek tengah. Termasuk ketika dipinjamkan ke Birmingham City pun, bek dengan tinggi 189 sentimeter itu bermain sebagai bek tengah.

Sebagai mantan gelandang, olah bola Bielik cukup bagus. Seleksi umpan jarak pendek menjadi salah satu kelebihannya. Untuk mengumpan di rentang jarak lima sampai 15 meter, akurasinya sangat baik. Aspek umpan jauh dan diagonal memang masih perlu diperbaiki. Namun, jika tugas bertahan dan mengawali serangan dibuat menjadi sederhana, Bielik akan sangat berguna.

Dari carannya bertahan, Bielik tak ingin terlalu repot dengan selalu menjatuhkan diri guna merebut bola dari kaki lawan. Ia bukan tipe bek tengah yang mampu berlari cepat. Cover shadow Bielik tak buruk amat dan membuatnya tak mudah dilewati lawan. Ia juga lebih suka berdiri di depan jalur tembakan lawan untuk melakukan barikade, ketimbang “meluncur” melakukan tekel.

Ciri khasnya ini bisa sangat berguna ketika Arsenal bermain bertahan lebih dalam. Maksudnya, pemain yang gemar melakukan tekel dengan menjatuhkan diri, maka ia juga akan lebih sering keluar dari posisinya. Bermain dengan kepala jernih dan membatasi jalur tembakan akan membantu The Gunners mempertahankan kompaksi bertahan yang ideal.

Selain itu, usia Bielik akan menjadi keuntungan terbesar. Ia masih berusia 19 tahun. Jadi, ketika tak sering bermain, ia tak akan banyak mengeluh. Maklum, jika masuk ke tim utama, Bielik tetap akan menjadi pilihan ke-6 setelah Laurent Koscielny, Shkrodan Mustafi, Rob Holding, Gabriel Paulista, Nacho Monreal, dan Per Mertesacker. Atau bahkan pilihan ke-7 apabila Calum Chambers diberi kesempatan oleh Arsene Wenger.

Tetapi, dengan lebih sering berlatih bersama tim utama, Bielik akan mendapatkan kesempatan menimba ilmu dari para senior. Pun pengalaman bertanding di level tertinggi, ketika ia mendapatkan kesempatan, tentunya akan sangat penting untuk perkembangannya.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa Bielik akan dipinjamkan lagi, kali ini ke Norwich City. Belajar di divisi bawah tentu tak buruk amat, asalkan ia sering bermain. Namun, tentunya tak lebih menyenangkan apabila mendapatkan kesempatan merasakan pengalaman di level tertinggi selama satu musim penuh.

Satu hal lagi yang patut dicatat: keberanian Arsene Wenger untuk bereksperimen. Salah satunya dengan mengubah posisi pemain. Tujuannya: untuk membantu pemain memperbaiki performa sekaligus membuka kemungkinan-kemungkinan bakat yang terpendam.

Beberapa kali, keberanian Wenger mengubah posisi pemain berbuah manis. Tak perlu jauh-jauh, Gooners bisa berkaca dari manisnya pergeseran Monreal dari bek kiri menjadi bek tengah. Atau mengubah Alex Oxlade-Chamberlain, dari penyerang sayap dan gelandang tengah, menjadi bek sayap kanan.

Bielik adalah mantan gelandang bertahan dengan kemampuan deep-playmaking. Daya amat dan visinya akan membantu mengubah Bielik menjadi bek modern yang biasanya dibanderol di atas 30 juta paun. Semoga!

Dan yang penting lagi, Arsene tak perlu keluar biaya untuk memasukkan Bielik ke tim utama.

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen