Eropa Inggris

Déjà Vu Karier Emas Kolo Toure

Pada kompetisi Liga Primer Inggris musim 2003/2004 silam, terukirlah sebuah rekor yang sangat ciamik di tanah Britania. Saat itu, Arsenal yang keluar sebagai kampiun, berhasil meraup titel liga ke-13 mereka dengan cara yang fantastis: tak terkalahkan sepanjang musim. Anak asuh Arsene Wenger mencatatkan rekor 26 kemenangan dan 12 kali imbang dari 38 pertandingan.

Salah satu aktor yang dianggap memiliki kontribusi atas pencapaian dahsyat The Gunners kala itu adalah bek asal Pantai Gading, Kolo Toure. Bersama Sol Campbell, Martin Keown dan Ashley Cole, Toure membentuk benteng yang sulit diterobos. Hal itu dibuktikan dengan jumlah kebobolan Arsenal yang hanya menyentuh 26 gol saja.

Berkat penampilan luar biasa yang Toure tunjukkan, Wenger pun semakin memercayai dirinya. Di musim-musim selanjutnya, kakak dari Yaya Toure ini selalu menjadi pilihan utama di sektor pertahanan Arsenal, apalagi seusai Campbell memutuskan hijrah ke Portsmouth.

Berselang hampir satu setengah dekade kemudian alias di musim 2016/2017 ini, prestasi jempolan tersebut diulangi kembali oleh Toure. Bukan bersama Arsenal tentunya, melainkan bareng raksasa di Liga Primer Skotlandia, Glasgow Celtic.

Baca juga: Dominasi Celtic FC, Old Firm Kini Mulai Membosankan

Selepas memperkuat The Gunners selama tujuh musim, Toure memilih untuk mengadu nasib di Manchester City (empat musim) dan Liverpool (tiga musim). Kepindahan Toure ke Skotlandia baru terjadi awal musim ini.

Dengan umur yang semakin uzur, kemampuan Toure sebagai pesepak bola memang mulai menurun. Namun bagi Brendan Rodgers, pelatih Celtic, pengalaman yang dipunyai Toure pasti masih amat berguna bagi tim besutannya sehingga mengajak bek yang satu ini bergabung ke Celtic Park.

Baca juga: Menengok Kabar Brendan Rodgers di Skotlandia

Benar saja, walau sempat jadi pilihan utama Rodgers di beberapa pekan awal, Toure akhirnya mesti puas menghuni bangku cadangan karena sang pelatih lebih menyukai duet Jozo Simunovic dan Erik Sviatchenko. Toure baru akan merumput apabila keduanya berhalangan.

Meski terlihat kecil, namun semua pihak tetap menganggap jika Toure berkontribusi maksimal atas kesuksesan Celtic menggondol gelar Liga Primer Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia di musim ini.

Khusus untuk titel yang disebut lebih dulu, untuk kedua kali di sepanjang sejarah berdirinya klub, Celtic sanggup mengukir rekor brilian yakni tak terkalahkan di sepanjang musim. Dari 38 partai yang dijalani The Bhoys musim ini, mereka sukses memenangi 34 di antaranya dan sisanya diakhiri dengan kedudukan sama kuat. Bagi Toure sendiri, situasi ini mungkin terasa bak déjà vu.

Sah rasanya bagi Toure untuk menepuk dada sambil berkelakar dengan menyebut bahwa dirinya adalah salah satu bek terbaik di dunia. Tak percaya? Silakan berselancar di internet untuk mencari seorang pemain yang punya rekor menjadi juara liga dengan klubnya mengukir torehan sempurna alias tak terkalahkan di sepanjang musim sebanyak dua kali. Kalaupun ada, mesin pencari pasti akan menampilkan nama Kolo Toure!

Kolo… Kolo… Kolo… Kolo… Kolo… Kolo… Toure! Selamat berpesta.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional