Kolom

Siapa Suksesor Djajang Nurdjaman Andai Mundur dari Persib?

Andai tidak meraih hasil maksimal di laga melawan Sriwijaya FC (SFC), kemungkinan besar posisi Djadjang Nurdjaman di kursi kepelatihan Persib Bandung terancam. Kegagalan menembus partai puncak Piala Presiden 2017, perkembangan yang tidak terlalu signifikan ketimbang di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 lalu, plus hasil imbang di dua laga awal. Bisa saja tiga hal itu membuat coach Djanur terdepak.

Tetapi ia selalu punya cara untuk membuktikan diri. Di laga penting melawan SFC, Djanur berhasil membawa skuat asuhannya meraih kemenangan. Menjadi luar biasa karena ia meraih hasil tersebut dengan susunan sebelas pemain awal yang bisa dibilang akan membuat siapapun mengernyitkan dahi.

Djanur tahu betul Bobotoh menginginkan kemenangan, maka resiko besar sekalipun ia ambil. Pengalamannya berada di klub lebih dari separuh hidupnya membuat ia mengerti betul bagaimana menjalankan pekerjaannya sebagai pelatih tim seperti Persib Bandung.

Kemenangan tersebut juga setidaknya meredam gelora panas di antara penggemar yang menginginkan Djanur lengser dari posisinya. Seperti yang kita tahu bagaimana tagar #DjanurOut menggema di media sosial sejak minggu lalu. Padahal bisa jadi sebenarnya agak sulit mengganti pelatih yang menghantarkan tim Maung Bandung memutus dahaga gelar juara nasional dua dekade mereka.

Karena pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah, siapakah suksesor Djanur? Mari kita telaah calon-calon yang punya kans untuk menangani Persib, andai Djanur turun dari kursinya.

Pelatih lokal

Editor Football Tribe Indonesia pernah menulis bahwa Persib punya banyak kesamaan dengan Barcelona. Sama seperti di Catalan, paham mes que en club atau lebih dari sekadar klub ini merupakan pengejawantahan dari etnosentrimse dan eksklusifnya Persib Bandung.

Bahkan, berkaca dari karier Djanur, bisa jadi pelatih Persib selanjutnya merupakan pelatih lokal Bandung atau Jawa Barat yang lain. Karena bisa dilihat bagaimana Barcelona memakai pelatih yang merupakan mantan pemain mereka seperti Pep Guardiola dan Luis Enrique.

Dari staf kepelatihan Persib saat ini, Herry ‘Jose’ Setiawan dan Yaya Sunarya adalah salah satu calon terkuat. Keduanya bisa saja melangkah maju untuk menjadi suksesor Djanur. Tapi pertanyaanya adalah apakah mereka sudah siap dan menambah tanggung jawab mereka untuk menjadi pelatih kepala?

Begitu pula dua pelatih tim muda Persib, Budiman Yunus dan Yadi Mulyadi. Apalagi rasanya dua nama terakhir masih perlu banyak belajar lagi sampai bisa menangani tim utama.

Nama Robby Darwis sempat muncul ke permukaan ketika posisi Djanur sedang digoyang. Tapi menurut saya pribadi, Robby sudah melewatkan kesempatannya ketika ia menjabat sebagai asisten pelatih pada medio 2007-2012. Bahkan ia beberapa kali sempat menjadi caretaker tim.

Sementara itu pelatih yang membawa Jawa Barat menjadi juara di PON XIX, Lukas Tumbuan, lebih banyak menangani tim level kedua kompetisi. Bisa saja dicoba, namun resiko yang diambil pun juga besar.

Nama pelatih lingkungan dalam Persib lain yang punya kans adalah Herry Kiswanto. Pelatih gaek keturunan Aceh-Sunda memang sudah makan asam garam di kancah sepak bola Indonesia. Ia gagal berkarier di Persib sebagai pemain, tentu ia ingin menggantinya dengan bisa menjadi pelatih.

Namun usianya yang sudah 62 tahun dan juga soal kasus sepak bola gajah membuat posisi Herry Kiswanto agak sulit. Meskipun demikian, dengan segudang pengalamannya, ia bisa jadi suksesor jangka pendek andai Djanur lengser.

Pelatih domestik yang bukan merupakan lingkungan dalam Persib dan berkaliber nasional pun sebenarnya bisa saja punya kesempatan. Widodo C. Putro yang baru menyelesaikan pekerjaanya di Sriwijaya FC punya peluang sebagai suksesor. Meskipun sepertinya Bobotoh lebih senang andai Rahmad Darmawan yang mengisi posisi pelatih apabila pelatih lokal Bandung tidak ditunjuk sebagai pelatih Persib.

Previous
Page 1 / 2