Nasional Bola

Persifa Fak-Fak: Kemunculan Pertama Sejak 2014

Liga 2 sebentar lagi akan bergulir. Namun, wilayah Papua masih menyimpan banyak pertanyaan. Salah satu pertanyaan utama adalah bagaimana sebenarnya kekuatan para klub peserta asal tanah Papua?

Sejauh ini, cukup sukar menemukan informasi mengenai persiapan klub-klub peserta Liga 2 asal Papua. Salah satu klub yang terbilang paling misterius adalah Persifa Fak-Fak. Nyaris tak ada pemberitaan mengenai klub asal Papua Barat ini seputar transfer pemain dan hasil uji tanding mereka.

Bahkan, di beberapa media terpercaya, Persifa juga belum mendaftarkan nama pelatih mereka. Besar kemungkinan anak-anak Fak-Fak belum memiliki pelatih sejak Djoko Susilo kembali ke Persiwa Wamena.

Cukup disayangkan juga situsweb klub berjuluk Serigala Papua ini tidak bisa diakses. Data-data transfer pemain juga hampir tidak ada. Maka, satu-satunya cara adalah menanyakan langsung ke manajemen Persifa. Penulis telah mengirimkan surel kepada manajemen Persifa menanyakan perihal skuat mereka untuk Liga 2 musim 2017. Namun,hingga tulisan ini dimuat, belum ada jawaban dari pihak bersangkutan.

Untuk musim 2017, Persifa sendiri tergabung di grup 8 Liga 2 (Wilayah Papua). Mereka akan bersaing dengan Persbul Buol, Yahukimo FC, Persiwa Wamena, PSBS Biak, Persigubin Pegunungan Bintang, dan Perseka Kaimana. Grup 8 akan memiliki format berbeda dari sistem grup 1 sampai 7.

Grup 8 tak melakukan format kandang-tandang seperti lainnya. Sebabnya, pada Grup 8 terdapat kendala geografis di mana klub-klub dari Papua ini akan susah untuk menjalankan satu kompetisi penuh dengan sistem kandang-tandang.  

Penampilan pertama sejak tahun 2014

Sementara itu, mari kita simak catatan terakhir para Serigala Papua. Pencarian dokumentasi juga sedikit tersendat, mengingat Persifa tidak berpatisipasi di Torabika Soccer Championship (TSC) B tahun 2016 lalu.

Setahun sebelumnya, mereka juga sempat ditolak untuk berpatisipasi di Divisi Utama Liga Primer Indonesia Sportindo (LPIS) pada tahun 2015 lalu. Untungnya (atau sialnya), liga tersebut langsung dibubarkan akibat disanksinya PSSI oleh FIFA. Alhasil, Divisi Utama 2015 dihentikan hanya setelah melaksanakan satu pekan pertandingan.

Untuk mengisi kekosongan, skuat Persifa sebenarnya dijadwalkan berpartisipasi di ajang Piala Kemerdekaan 2015. Tapi entah apa alasannya, mereka akhirnya tak jadi tampil di turnamen yang menghasilkan PSMS Medan sebagai juara tersebut.

Maka, status terakhir keaktifan Serigala Papua adalah mereka terdaftar sebagai salah satu peserta Divisi Utama LPIS 2014. Pada saat itu, mereka dipimpin oleh pelatih berpengalaman, Djoko Susilo.

Di bawah pelatih yang kelak menangani tim PON Papua tersebut, Persifa hanya berhasil menduduki peringkat 5 dari total 7 tim peserta grup 8 Divisi Utama wilayah Papua dan gagal melangkah ke babak selanjutnya.

Pada musim tersebut, Persifa mengandalkan tenaga putra-putra daerah Papua dengan Yohanes Pieter Way sebagai pemain kunci. Kabar terakhir, Yohanes hampir pasti meninggalkan Persifa setelah menjalani seleksi di PSIM Yogyakarta. Publik Fakfak juga harus melepas kepergian pelatih Djoko Susilo yang menyeberang ke Persiwa Wamena.

Namun, kabar bagus menghampiri Persifa ketika salah satu putra daerah mereka, Yoseph Yopi, memutuskan untuk pulang ke Fak-Fak. Pemain asal Manokwari tersebut gagal memperoleh tempat di skuat Persija sehingga memutuskan untuk mengikuti seleksi di Persifa. Jika lulus, ia akan bergabung dengan nama-nama senior seperti Sofyan Iba dan Arnold Bame di skuat inti Persifa.

Peluang

Akibat faktor sedikitnya informasi, kami susah memprediksi kekuatan Persifa sehingga berdampak pada kesulitan memperkirakan peluang kelolosan mereka. Namun, jika melihat kekuatan di grup 8 (zona Papua), Yahukimo FC adalah kubu yang paling siap, terbukti dari rajinnya mereka melakukan uji coba selama tahun 2017 ini.

Persiwa Wamena yang tak jadi didiskualifikasi juga langsung menjadi unggulan di grup ini, mengingat banyaknya pengalaman mereka bermain di kasta tertinggi. Persifa akan kesulitan bersaing di grup 8.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.