Nasional Bola

Yahukimo FC: Kekuatan Misterius dari Pegunungan Salju Papua

Bagi sebagian orang, nama-nama tim semisal Persigubin, Persifa Fak-Fak dan Yahukimo FC di Grup 8 Liga 2 adalah hal yang misterius. Selain Persipura Jayapura dan Perseru Serui, praktis kita kerapkali buta total dengan kiprah tim-tim dari timur Indonesia. Berangkat dari motivasi ingin mengenalkan pembaca dengan kiprah sepak bola saudara-saudara kita di Papua, kami menulis profil Yahukimo FC, si Burung Puyuh Salju dari Kabupaten Yahukimo, Papua.

Tim berjuluk Burung Puyuh Salju ini sempat akan lolos ke babak 16 besar turnamen Torabika Soccer Championship (TSC) B lalu, namun mimpinya kandas di tangan tim kuda hitam TSC B dari Kalimantaan, Kalteng Putra. Sedikit yang tahu bahwa tim yang kini dilatih Ungki Prasetyo tersebut adalah salah satu tim Papua yang berpotensi mengikuti jejak Perseru dan Persipura untuk mentas di divisi teratas kancah sepak bola Indonesia. Walau harus diakui, jalan mereka masih sedikit lebih panjang, mengingat Liga 2 musim ini diikuti 61 tim.

Mengingat julukan uniknya, Buruh Puyuh Salju, ada cerita menarik di balik hal tersebut. Karena geografis Papua yang kaya akan satwa endemik, Kabupaten Yahukimo yang memiliki Taman Nasional Lorenz pun terkenal dengan fauna khasnya yakni si Burung Puyuh Salju. Julukan ini diberikan pada Yahukimo FC agar skuat sepak bola mereka mampu bermain gesit, lincah dan kuat seperti si burung puyuh yang mampu bertahan hidup di pegunungan Papua yang diselimuti salju abadi.

Skuat misterius

Sebenarnya tim ini cukup sering berkunjung ke Pulau Jawa, seperti misalnya saat mereka melakukan pemusatan latihan di Karawang dan menjalani dua laga uji coba dengan beberapa tim di Jawa Barat. Selain Persika Karawang, mereka juga sempat menjajal kekuatan Persib Bandung. Di laga yang berakhir 1-0 untuk Maung Bandung, Djajang Nurdjaman sempat mengapresiasi permainan Yahukimo FC yang menurutnya memberi perlawanan sengit untuk bintang-bintang Persib.

Misteriusnya skuat Yahukimo juga seakan didukung dengan sikap manajemen dan pelatih mereka yang belum membuka daftar skuat lengkap mereka untuk mengarungi Liga 2 nanti. Satu-satunya yang bisa dipastikan, coach Ungki dan manajer tim, Kisan Mirin, mengutarakan bahwa 90 persen skuat mereka adalah talenta lokal Papua dengan 80 persen di antaranya adalah pemain-pemain muda berusia di bawah 25 tahun. Total skuat yang didaftarkan pun konon ‘hanya’ berjumlah 26 pemain saja.

Berdasarkan penelusuran kami, ada dua nama yang bisa dipastikan yakni Anton Samba, eks pemain PSMS Medan yang kemungkinan besar akan diplot menjadi kapten tim. Dan Frengki Kogoya, pemain yang mencetak gol kala bersua dengan Persika dan kemungkinan besar akan menjadi tumpuan timnya untuk mendulang gol.

Previous
Page 1 / 2