Eropa Italia

Marketing Pandir ala Juventus

Beberapa waktu yang lalu, raksasa Serie A Italia, Juventus, menggegerkan jagad dunia maya usai merilis logo terbaru mereka. Logo ini sendiri kemudian memancing kontroversi yang dibahas oleh banyak pihak.

Untuk mereka yang kontra, sudah pasti menganggap bahwa logo anyar tersebut jauh dari nilai historis klub berjuluk I Bianconeri tersebut. Sementara bagi mereka yang pro, tentu saja logo teranyar Juventus yang kelak bakal digunakan per musim 2017/2018 merupakan sesuatu yang fresh, revolusioner dan bakal memancing klub-klub lain untuk melakukan hal serupa.

Namun lepas dari pro atau kontra tersebut, logo baru I Bianconeri yang berupa huruf J dengan bentuk menyerupai perisai telah sukses menjadi viral, entah karena mendapat pujian atau justru dijadikan meme-meme konyol yang mengundang gelak tawa.

Bagi saya pribadi, langkah yang diambil manajemen Juve ketika itu, bila dilihat dari perspektif marketing merupakan satu hal yang brilian. Selain ingin meluncurkan logo baru, manajemen I Bianconeri juga saya yakini pasti tahu bahwa lambang ‘sederhana’ berbentuk huruf J tersebut akan menjadi bahan perbincangan publik.

Hasilnya, tanpa diminta pun orang-orang begitu antusias membahasnya, tak peduli dari kalangan Juventini maupun fans dari klub lain. Hal ini pada akhirnya juga membuat popularitas logo itu terangkat, apalagi kesimpelan yang ada pada logo itu semakin mengasosiasikan J terhadap I Bianconeri.

Sayangnya, tak semua kegiatan marketing serupa akan membuat brand Juve terangkat di mata publik. Ada kalanya, perbuatan sejenis malah akan membuat kita tampak begitu pandir.

Adalah cuitan akun twitter resmi Juventus dalam bahasa Inggris yang isinya sedikit mengagetkan.

Foto tersebut jelas mengacu kepada National Football League (NFL), sebuah liga American Football profesional di Amerika Serikat yang bakal mementaskan pertandingan Super Bowl LI pada Senin (6/2) pagi waktu Indonesia.

Dalam unggahan tersebut, terdapat pula gambar seragam hitam-putih khas Juventus dengan nomor 34 (mengacu pada jumlah scudetto yang dimiliki I Bianconeri) yang diaplikasikan dalam bentuk kostum American Football. Lengkap dengan helm berwarna abu-abu dan dilengkapi logo huruf J mereka di bagian kiri dan kanan.

Selayaknya peluncuran logo anyar mereka beberapa waktu lalu, foto seragam Juve andai bermain di NFL tersebut berhasil di-retweet serta di-like ratusan orang.

Namun sayangnya, dibanding langkah branding logo mereka pertama kali lalu, saya akan menyebut langkah Juventus kali ini sebagai sesuatu yang justru menampakkan kepandiran mereka.

Bila ini digunakan sebagai sarana mempromosikan diri di AS, tentunya kurang tepat. Saya jadi bertanya-tanya, apakah pembuat desain yang diunggah akun ofisial Juventus maupun mereka yang memegang tanggung jawab penggunaan akun tersebut pernah menonton laga NFL?

Jika belum, sebaiknya mereka menyaksikan terlebih dahulu aksi-aksi Tom Brady atau Julio Jones di atas lapangan american football maupun segala sesuatu yang mendukung game NFL tersebut. Supaya tidak tertukar, mana tim Juventus NFL dan mana yang jadi wasit.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional.