Dua tahun lalu, nyaris tidak ada yang mengenal nama Kylian Mbappe. Namun, musim 2016/2017, nama pemain Prancis keturunan Kamerun ini mendadak tenar. Dan tidak hanya itu, sejumlah klub papan atas Eropa berlomba-lomba menggelontorkan dana fantastis demi mendatangkan bocah ini dari klubnya, AS Monaco.
Penampilannya musim lalu memang sangat cemerlang. Mbappe mengantarkan timnya menjuarai Liga Prancis, Ligue 1. Ini berarti AS Monaco mengakhiri dominasi Paris Saint-Germain (PSG) yang sudah menjuarai kompetisi strata tertinggi Negeri Anggur ini selama empat tahun terakhir. Selain itu, penampilan Mbappe di Liga Champions Eropa juga mengesankan.
Bahkan, kiper Juventus sekelas Gianluigi Buffon pun terkesan pada permainannya. Video sang kiper mencium kepala plontos Mbappe sempat menjadi viral di dunia maya. Buffon yang sudah berlaga di Piala Dunia sebelum Mbappe lahir ini, mengaku sangat mengagumi aksi sang bocah.
Penampilan ciamiknya sepanjang musim lalu membuat Mbappe menjadi salah satu pemain yang paling diburu di bursa transfer musim panas ini. Namanya dikaitkan dengan Real Madrid, bahkan sempat dikabarkan klub raksasa Spanyol ini rela mengeluarkan dana hingga 150 juta euro lebih untuk memboyong bocah ini ke Santiago Bernabeu. Biaya transfer yang agak mengundang perdebatan juga (karena dianggap terlalu tinggi).
Namun, baru-baru ini diberitakan bahwa justru klub saingan AS Monaco-lah yang akan memboyong Mbappe ke Parc des Princes. Tentu bayangan pencinta sepak bola, harga yang digelontorkan klub kaya ibu kota Prancis ini sangat gila-gilaan, bukan? Baru saja membayar klausul Neymar sebesar 222 juta euro, terus mau bayar berapa lagi PSG untuk Mbappe?
Ternyata, PSG ingin menjadikan Mbappe sebagai pemain pinjaman. Selain itu, manajemen klub asuhan Unay Emery ini tidak hanya melibatkan Mbappe semata. Tetapi, juga ada pertukaran pemain dengan dilepasnya Lucas Moura ke AS Monaco. Nilai transfer yang melibatkan kedua pesepak bola ini diperkirakan mencapai 150 juta euro.
Kenapa Mbappe ”hanya” sebagai pinjaman? Ini adalah cara PSG agar bisa mempermanenkan sang bintang di musim berikutnya. Klub milik investor Qatar ini juga khawatir mereka terkena pelanggaran Financial Fair Play (FFP) setelah membeli Neymar dengan harga “gila”.
Mengenai kesepakatan ini, pihak PSG dan AS Monaco memang sudah mengadakan perundingan.
Sekilas tentang Kylian Mbappe
Siapa Kylian Mbappe ini? Pemain ini lahir pada 20 Desember 1998 dan mengawali karier di AS Bondy. Sang pelatih, Wilfried, adalah ayahnya sendiri. Lalu ia pindah ke akademi Clairefontaine. Bakatnya menggocek si kulit bundar memang sudah terlihat sejak kecil. Penampilannya memukau sejumlah klub di Prancis dan juga negeri tetangga, Spanyol.
Mbappe juga pernah merasakan atmosfer sepak bola Inggris semasa kecil. Dia sempat menjalani uji coba di Chelsea saat masih berusia 11 tahun! Bahkan, Mbappe kecil sempat bermain di tim usia muda The Blues melawan Charlton.
Di AS Monaco, Mbappe mengawali debut pada akhir tahun 2015 saat The Red and The White bermain imbang di kandang melawan SM Caen. Mbappe masuk menggantikan Fabio Coentrao tiga menit jelang bubaran. Dengan debutnya ini, eks pemain timnas Prancis U-17 dan U-19 ini menjadi pemain termuda yang bermain di klub tersebut (16 tahun 347 hari).
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, menyamakan kemampuan Mbappe dengan legenda Arsenal, Thierry Henry. Kita tentu sudah tahu bukan aksi lincah Henry di lapangan hijau dengan larinya yang cepat dan penyelesaian akhirnya yang manis itu?
Akankah kepergian Mbappe merusak Ligue 1?
Penampilan AS Monaco sepanjang musim lalu memang membuat beberapa pemainnya (selain Mbappe) menjadi incaran banyak klub kaya Eropa. Bernardo Silva dan Benjamin Mendy sudah hengkang ke Manchester City, lalu ada Valere Germain yang pindah ke klub rival, Olympique Marseille, dan Nabil Dirar ke klub Turki, Fenerbache. Lalu akankah Mbappe benar-benar pergi?
Para pencinta AS Monaco kelihatannya sudah kesal dengan aksi sang bocah lincah ini. Baru-baru ini, Mbappe dikabarkan terlibat keributan dengan rekan setimnya di latihan. Meski sudah diperintahkan untuk masuk ruang ganti oleh sang pelatih, Leonardo Jardim, Mbappe malah memilih pulang.
Apakah ini tanda-tanda Mbappe sudah tidak betah di Stade de Louis II? Namun, beberapa waktu lalu Mbappe dikabarkan pula sudah melakukan perundingan untuk memperpanjang kontraknya di AS Monaco.
Sementara itu, bos Olympique Lyon, Jean Michel-Aulas, mengatakan kepergian Mbappe ke PSG dan “kegilaan” klub super tajir itu dalam mengeluarkan uang di bursa transfer bisa merusak citra Ligue 1 itu sendiri.
Menurut pria yang kerap berbicara blak-blakan ini, jika sebuah klub mengumpulkan para pemain terbaik (tentunya dengan kemampuan finansial tak terbatas), maka kompetisi sudah kehilangan daya saingnya.
Akankah Ligue 1 menjadi kurang kompetitif jika Kylian Mbappe benar-benar hengkang ke PSG dan menggabungkan kekuatan dengan Neymar dan kolega?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2511)