Pada tahun 2011 yang lalu, sebuah konsorsium asal Qatar bernama Oryx Qatar Sports Investments (QSi) yang diketuai oleh seorang pebisnis media dan mantan atlet tenis, Nasser Ghanim Al-Khelaifi, secara resmi mengakuisisi sebuah klub sepak bola asal ibu kota Prancis, Paris Saint-Germain (PSG). PSG dibeli dari tangan Colony NorthStar dan Butler Capital Partners yang dipimpin oleh Robin Leproux.
70 persen saham PSG yang ditebus QSi saat itu konon hanya bernilai 50 juta euro. Jika dikomparasikan dengan klub-klub yang mengalami proses serupa layaknya AC Milan dan Internazionale Milano, jumlah tersebut tentu sangat kecil. Bahkan di tahun 2012, ketika QSi menebus sisa 30 persen saham guna menjadi pemilik tunggal, biaya yang mesti dikeluarkan pun cuma 30 juta euro. Artinya, dana yang dihabiskan QSi untuk mengakuisisi PSG hanya menyentuh angka 80 juta euro saja.
Tapi kubu QSi sadar jika industrialisasi sepak bola menjanjikan keuntungan yang amat masif jika dikelola secara tepat. Dan hal inilah yang disebut-sebut banyak pihak menjadi motivasi utama mereka saat mengambil alih Le Parisiens, julukan PSG.
Masuknya QSi sebagai pemilik baru nyatanya juga berimbas pada kekuatan finansial klub yang berdiri tahun 1970 itu. Jika dahulu PSG hanya mampu bersaing dengan kekuatan uang yang dimiliki sesama klub Prancis atau tim-tim papan tengah Benua Biru, maka sekarang mereka sanggup melakukan hal yang lebih dari itu.
Suka tidak suka, publik harus mengakui jika sokongan fulus melimpah dari QSi membuat PSG bermetamorfosis menjadi sangat tajir dan tak lagi inferior apabila disandingkan dengan klub-klub borjuis Eropa semisal Barcelona, Manchester United dan Real Madrid, yang punya kekuatan finansial mumpuni.
Bahkan menurut data yang dilansir oleh Forbes pada tahun 2017, PSG duduk di peringkat ke-13 sebagai klub paling valuable di Bumi dengan nilai sebesar 814 juta dolar AS. Catatan ini malah sudah melampaui Atletico Madrid dan Inter. Pendapatan PSG sendiri kabarnya sudah mencapai 578 juta dolar dan hanya kalah dari tim-tim seperti Barcelona, Bayern München, Manchester United serta Real Madrid.
Membangun PSG jadi sebuah kesebelasan yang tangguh dan berprestasi adalah ambisi dan impian terbesar QSi. Dan salah satu cara yang dilakukan sang pemilik agar hal itu dapat terwujud dalam waktu singkat adalah mengumpulkan bintang-bintang sepak bola kelas dunia di Stadion Parc des Princes.