Nasional Bola

Tiga Nyawa Lini Tengah Persela Lamongan

Berdasarkan sabda analis taktik papan atas Indonesia, Ryan Tank, saya cukup percaya bahwa penugasan pemain di lapangan memegang peranan lebih penting daripada menjelaskan posisi yang mereka mainkan di lapangan. Dan berdasarkan sabda tersebut, agaknya menarik melihat kiprah lini tengah Persela Lamongan yang semalam (5/6) sukses mencuri kemenangan kala tandang ke markas Persegres Gresik.

Heri Kiswanto, pelatih Persela Lamongan, tercatat beberapa kali memakai formasi 4-2-3-1 dengan skema yang terkadang tampak di lapangan berubah menjadi 4-3-3, menyesuaikan dengan fase bertahan dan menyerang. Formasi ini, menurut Herkis, sapaan akrabnya, mampu mengakomodasi kemampuan para gelandangnya sesuai kapabilitas mereka masing-masing.

Saya sendiri sepakat dengan ucapan Herkis, sejak menonton bagaimana Persela menghancurkan Arema FC empat gol tanpa balas. Cukup sering dikatakan beberapa pakar bahwa kunci penting dominasi di sepak bola adalah dengan menguasai lapangan tengah. Tanggapan itu tentu bisa diperdebatkan, tapi khusus sebagai sudut pandang di artikel ini, saya agaknya memilih untuk sepakat dengan pandangan tersebut.

Dari Persela, juga PSM Makassar, sang pemimpin klasemen Go-Jek Traveloka Liga 1, kita patut melihat betapa efektifnya permainan kedua tim ketika menemukan komposisi yang baik di lini tengah. Dan untuk Persela, salah satu kuncinya adalah penugasan pemain yang sesuai dan pas di lapangan, sehingga membuat lini tengah tim yang bermarkas di Stadion Surajaya ini tampak dinamis.

Berikut tiga nyawa lini tengah Persela, yang menurut hemat saya, berperan penting dalam kesuksesan arek-arek Lamongan hingga mampu bercokol di posisi kedua pada klasemen sementara Liga 1:

Kosuke Yamazaki Uchida
Kredit: Persela Lamongan

Kosuke Yamazaki Uchida

Salah satu gelandang bertahan terbaik Liga 1 sejauh ini, selain Dane Milovanovic dan Marc Klok. Sederhananya, Kosuke adalah apa yang kerap disebut publik sebagai ‘gelandang pengangkut air’. Saya rasa, tugasnya jauh lebih kompleks daripada sekadar ‘mengangkut air’, ya?

Dalam taktik Herkis, Kosuke adalah pemain nomor 6 yang bertugas melindungi empat bek Persela sekaligus pemain pertama yang punya peran penting menjaga kedalaman dan mengawal gelandang pendampingnya, Eka “Ebol” Ramdani. Sekilas, ia memerankan apa yang diperankan Francis Coquelin satu atau dua tahun lalu kala bersanding sebagai gelandang pivot bersama Santi Cazorla di Arsenal.

Dengan perannya sebagai pemain nomor 6 murni, tugas Kosuke pun jelas. Ia memiliki stamina dan work rate bagus yang membuatnya bisa mengejar lawan di semua sisi lapangan tengah. Dari laga melawan Persegres saja, tugas Kosuke bahkan sampai melibatkannya menjaga Patrick da Silva, yang turun sedikit ke bawah karena suplai bola dari lini tengah Persegres macet. Dan siapa yang membuat suplai bola anak-anak Gresik macet? Tentu saja pemain 29 tahun dari Jepang ini.

Previous
Page 1 / 3