Sebagai juara Shopee Liga 1 2019, Bali United telah memulai langkah mereka di babak awal Liga Champions Asia 2020. Wakil Indonesia ini berhasil menuntaskan satu rintangan di Singapura.
Dengan jersey yang tetap sama berwarna merah, Stefano Lilipaly dan kawan-kawan bersusah payah mengalahkan Tampines Rovers selama 120 menit. Namun tanpa banyak disadari, ada yang berbeda dari baju tempur Bali United. Ada bintang di atas logo yang menambah sakral seragam merah-putih-hitam Serdadu Tridatu.
Mengutip harian Radar Bali, manajemen Bali United memang sengaja menambahkan satu bintang di atas logo. Bukan hanya di match-worn atau jersey replika saja, tapi logo baru tersebut akan ada di setiap keperluan komersial Serdadu Tridatu.
Menurut CEO Bali United, Yabes Tanuri, satu bintang emas adalah bukti bahwa klub asal Pulau Dewata ini pernah menjadi juara.
“Ini sebagai bukti bahwa kami pernah menjadi juara satu kali di Indonesia,” katanya pada Radar Bali.
Lebih lanjut Yabes Tanuri menambahkan, jika klubnya kembali juara maka bintang pasti akan ditambahkan.
BACA JUGA: Mengintip Kerangka Bali United Musim Depan
Apa yang dilakukan Bali United berbeda dengan yang dilakukan Persija Jakarta. Meski 2018 lalu Macan Kemayoran berhasil meraih juara, namun satu bintang di dada mereka tidak ditambahkan. Sampai sekarang jumlah bintangnya tetap satu di atas logo Monas.
Abidin-Side, komunitas pengumpul arsip sejarah sepak bola Jakarta, menjelaskan dalam zine mereka, bintang milik Persija adalah penanda bahwa klub kebanggaan Jakmania ini sudah meraih gelar juara sebanyak 10 kali sejak era Perserikatan.
Tradisi tersebut diadopsi dari Italia. Hakikatnya, satu bintang adalah penghargaan tertinggi untuk suatu klub yang telah mengoleksi 10 gelar liga. Artinya, Persija baru akan menambah satu bintang lainnya setelah berhasil meraih gelar ke-20.
Beda lagi untuk Bambang Pamungkas. Bagi legenda sepak bola Asia Tenggara ini, logo Monas di dada yang dilengkapi satu bintang emas adalah perekam panjangnya sejarah dan prestasi Persija.
Oleh karena itu Bepe menyebut dalam bukunya, BEPE20 PRIDE, meski pernah ada yang menduplikasi Persija, dan mengambil logo lengkap dengan bintangnya, mereka tidak akan dapat membohongi Jakmania yang selalu mengerti Persija Jakarta yang sebenarnya, lengkap dengan rekaman sejarah dan prestasinya.
“Akan menjadi hal yang aneh dan menjengkelkan ketika saat ini ada tim lain yang menggunakan nama kami, warna ciri khas kami, dan juga lambang kebesaran kami lengkap dengan satu bintang di atasnya. Mereka mungkin dapat saja membohongi publik dengan segala tipu muslihat dan pemutarbalikan fakta, tetapi mereka tidak akan pernah dapat membohongi pendukung setia kami The Jakmania, yang akan selalu mengerti mana Persija Jakarta yang asli,” tulis Bepe di halaman 16.
Ini tentu berbeda dengan kebanyakan tim Indonesia. Biasanya tim akan menambahkan bintang sesuai jumlah gelar juara yang diraih. Selain Bali United, contoh lain ada Persipura, dan Persib. Setiap meraih gelar, bintang langsung ditambah di musim berikutnya.
Tidak ada yang salah atau benar terkait hal ini. Menambah bintang setelah 10 kali juara, atau menambahnya setiap kali juara, manapun boleh dilakukan. Semua kembali pada tradisi masing-masing, dan sejauh inim tidak ada aturan pasti untuk itu.