Suara Pembaca

Cerita dari Para Juara Dua di Piala Dunia (Bag. 1)

Pada setiap kompetisi, juara menjadi target tertinggi yang bisa diraih oleh para tim yang berpartisipasi. Pengecualian hanya untuk para penggembira yang tak mengincar gelar juara.

Hal itu juga berlaku di Piala Dunia. Umumnya pertandingan sepak bola antarnegara memakai format kejuaraan. Dengan format tersebut, maka partai final menjadi pertandingan terakhir untuk menentukan gelar juara. 

Berbagai negara bersaing untuk meraih juara pertama di akhir kompetisi. Jatuh bangun harus dilalui agar laga puncak bisa dimenangi. Meskipun demikian, beberapa negara tak terlalu beruntung. Mereka memang bisa sampai di final, tapi tak sempat meraih trofi juara. 

Cerita-cerita para jawara kedua memiliki alur unik untuk dibahas. Para runner-up tersebut bisa dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama berisi finalis yang belum memiliki gelar juara hingga Piala Dunia terbaru pada 2018. Kemudian kelompok kedua terdiri dari negara pemenang Piala Dunia yang pernah gagal pada final edisi lainnya.

Berikut adalah negara (dan mantan negara) yang mencapai final dan belum menjadi juara dunia sampai sekarang.

BACA JUGA: Apa Kabar Skuat Italia di Piala Dunia 2006?

Cekoslowakia

Cekoslowakia pernah dua kali tampil di final Piala Dunia. Pertama di 1934 saat kalah dari Italia, lalu di 1962 giliran Brasil yang mengalahkan. Cekoslowakia kini tinggal kenangan, karena pada medio 1992 negara ini pecah jadi Republik Ceska dan Slovakia. Beruntung Cekoslowakia masih sempat juara di Piala Eropa 1976.

Foto: Getty Images

Hungaria

Hungaria pertama kali ke final Piala Dunia tahun 1938, tetapi kalah dari Italia. Final Piala Dunia keduanya di tahun 1954, dan kali ini kalah dari Jerman Barat. Setelah itu Hungaria menurun. Revolusi tahun 1956 memudarkan kekuatan Hungaria, padahal Hungaria dekade 1950-an adalah generasi terbaik mereka, dan mendapat julukan The Mighty Magyars

Foto: Getty Images

Swedia

Piala Dunia 1958 masih jadi satu-satunya penampilan Swedia di final, dan diiringi deretan rekor. Skor terbesar di final, margin gol terbesar di final (sebelum disamai edisi 1970 dan 1998), serta pencetak gol termuda sekaligus tertua. Setelahnya, Swedia lebih sering menjadi tim kuda hitam di Piala Dunia. Tak terlalu menonjol, tapi bisa jadi sandungan tim besar.

Foto: Getty Images

Belanda

Boleh jadi Belanda adalah negara tersial di final Piala Dunia, selain Cekoslowakia. Tiga kali melangkah ke final, tak ada satupun yang dimenangkan Belanda. Di edisi 1974 kalah oleh Jerman Barat, edisi 1978 kalah dari Argentina, dan di 2010 kalah dari Spanyol. Namun berbeda dengan Cekoslowakia, Belanda masih berpeluang juara di edisi-edisi berikutnya.

Foto: Getty Images

Kroasia

Inilah negara tersukses di antara negara pecahan Yugoslavia, dalam hal capaian di Piala Dunia. Kroasia sukses menembus final di 2018, tetapi pada akhirnya tumbang dari Prancis. Sebelumnya di edisi 1998, Kroasia hampir tampil di final, tetapi takluk di semi-final oleh Prancis juga. Seperti Swedia, Kroasia lebih sering jadi kuda hitam di Piala Dunia.

Foto: Getty Images