”Ya, harapan saya agar manajemen bisa mendapatkan pemain dengan posisi bek kanan yang baru,” ucap Ismed Sofyan, saat ditemui usai latihan perdana bersama Persija Jakarta.
Ismed Sofyan menjadi salah seorang pemain senior yang mengikuti sesi latihan perdana Persija Jakarta di lapangan Wisma Aldiron, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin sore (7/1). Pemain 39 tahun yang telah kehilangan dua rekannya di lini pertahanan musim lalu, Gunawan Dwi Cahyo dan Jaimerson Xavier, itu mengaku kontrak sebelumnnya dengan Persija telah berakhir. Namun ia tetap mendapat panggilan untuk mengikuti latihan.
“Sebenarnya saya tidak bisa ngomong apa-apa soalnya saya belum perpanjang kontrak. Makanya saya repot juga. Baru nanti malam saya akan ketemu manajemen,” ujar pemain yang sebelumnya memperkuat Persijatim tersebut.
Lebih lanjut Bang Haji, sapaan akrabnya, mengungkapkan harapan agar Persija dapat memiliki pemain lain di posisi bermain yang sama dengan dirinya. Terasa wajar memang bila Ismed memiliki keinginan demikian. Di usianya yang kini hampir kepala empat, Ismed tentu bukan lagi seperti Ismed 10 sampai 15 tahun lalu.
Meski Bang Haji masih terus menolak tua, tapi pertambahan usia adalah sesuatu yang pasti. Pertambahan usia yang sering kali menjadi momok bagi pesepak bola, karena pasti akan berpengaruh pada penurunan fisik dan kemampuan permainan.
Keberadaan Ismed Sofyan hingga 17 tahun lamanya di sisi kanan Persija tentu kekuatan tersendiri. Namun di sisi lain, itu juga menjadi bahaya untuk Persija. Macan Kemayoran harus mulai mempersiapkan pemain lain yang kelak akan menggantikan, atau setidaknya membantu Ismed dengan segala tugasnya.
Tengoklah musim lalu. Ketika Ismed tidak bisa bermain, Persija serasa tidak memiliki pengganti sepadan. Stok di bangku cadangan hanya pemain-pemain serba bisa yang dimanfaatkan untuk menambal posisi yang ditinggalkan. Sebut saja Novri setiawan, Rohit Chand, Jaimerson, hingga Rezaldi Hehanussa pernah dipaksa berpindah posisi.
Sebetulnya, selama 17 tahun Ismed Sofyan menguasi sisi kanan klub ibu kota, pemain-pemain lain pernah datang menjadi pesaing. Atau bahkan ada pemain-pemain muda yang santer dikabarkan disiapkan untuk kelak menggantikannya. Mulai Hasyim Kipuw hasil kompetisi internal Persija, hingga Alfin Tuasalamony nyatanya memilih pergi.
Bukan berarti pemain muda yang memilih pergi tidak memiliki kualitas yang sepadan dengan Ismed. Hanya saja mereka akan sangat sulit mendapatkan menit bermain ketika bersaing dengannya, sedangkan bagi pemain muda, menit bermain adalah modal utama.
Kini, di usia Ismed yang semakin bertambah, wajar jika ia berharap ada pemain lain yang membantu di posisinya. Bahkan bukan tidak mungkin akan menggantikannya. Bagaimapun juga, Persija butuh pemain lain di posisi bek kanan yang siap berlari lebih kencang beberapa tahun mendatang.