Perjalanan Parma semenjak bangkrut di tahun 2015 memang mengharukan. Klub asal Italia yang sempat berjaya ini memulai kembali hidup mereka di Serie D. Secara luar biasa, mereka berhasil memenangi promosi di tiap musim, hingga di akhir musim ini, mereka memastikan diri kembali ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A. Ada satu pemain yang menjadi aktor besar dibalik kebangkitan Parma. Ia adalah sang kapten, Alessandro Lucarelli.
Berposisi sebagai bek, Lucarelli bergabung ke Parma di tahun 2008. Adik dari penyerang nyentrik Cristiano Lucarelli ini menjadi langsung menjadi andalan Gialloblu. Lucarelli pun berhasil menjadi favorit, terlebih ketika ia menjadi satu-satunya pemain yang bertahan di skuat Parma ketika klub ini dinyatakan bangkrut dan didegradasi di tahun 2015 lalu. Kesetiaan Lucarelli akhirnya terbayar dengan kebangkitan klub yang bak cerita fantasi ini.
Meskipun begitu, Lucarelli merasa bahwa tugasnya bagi Parma telah usai. Ya, sang kapten akhirnya memutuskan pensiun tepat setelah membawa klub kesayangannya kembali ke Serie A.
Dopo 10 anni, il primato di 333 partite in campionato e il record di 3 promozioni consecutive in maglia crociata, #Lucarelli abbandona il calcio giocato.
Lascia il tuo messaggio al Capitano su Facebook, Twitter e Instagram usando l'hashtag #6razie 💛💙➡ https://t.co/imgS7JstMu pic.twitter.com/CVTqTGSvbL— 𝐏𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐂𝐚𝐥𝐜𝐢𝐨 𝟏𝟗𝟏𝟑 (@1913parmacalcio) May 27, 2018
Keputusan Lucarelli untuk pensiun disampaikan di situs resmi Parma. Meskipun terdengar mengejutkan, keputusan sang kapten untuk menggantung sepatunya tentu dapat dimengerti. Di usianya yang sudah menginjak 40 tahun, 41 tahun di bulan Juli nanti, tentu akan berat baginya untuk bersaing di Serie A. Hal ini pun ia sampaikan sendiri kepada suporter Parma.
"Sono orgoglioso di essere stato Capitano di questa grande squadra. Di aver vestito questa splendida maglia. Di essere stato Alessandro #Lucarelli. Uno di voi".#6razie 💛💙 pic.twitter.com/XmhC9x0pt3
— 𝐏𝐚𝐫𝐦𝐚 𝐂𝐚𝐥𝐜𝐢𝐨 𝟏𝟗𝟏𝟑 (@1913parmacalcio) May 27, 2018
“Setiap awal musim, saya yakin saya mampu memberikan 100% bagi tim saya. Namun, saat ini, saya merasa takut. Saya merasa takut tak bisa memberikan segalanya bagi tim saya. Sekarang saya meminta suporter Parma untuk tetap bersama saya di kehidupan saya yang baru. Saya bangga bisa menjadi bagian dari sejarah Parma, menjadi kapten dari tim ini. Saya akan tetap menjadi bagian dari Parma. Terima kasih,” berikut penggalan dari pernyataan Lucarelli di atas.
Selama 10 tahun berkarier bagi Ducali, Lucarelli mencatatkan total 333 penampilan, menjadikannya sebagai pemain dengan total penampilan terbanyak sepanjang sejarah Parma. Tak hanya itu, pria yang lahir di Livorno ini juga pernah mencetak gol di empat liga yang berbeda di Italia bersama Parma. Lucarelli juga tercatat sebagai pemain Parma yang paling tua selepas era Perang Dunia. Lucarelli masih memiliki “wakil” di Parma mengingat anaknya, Matteo, saat ini terdaftar sebagai bagian dari tim junior klubnya.
Tugas Lucarelli kini telah paripurna. Segalanya telah ia curahkan bagi Parma, dan kini sudah saatnya ia mendukung timnya dari bangku penonton. Jasa Lucarelli tentunya tak akan dilupakan oleh pendukung Parma, dan namanya akan terus terpatri sebagai kapten yang memboyong satu klub di Italia dari Serie D ke Serie A.
Grazie, Alessandro!