Keberhasilan AC Milan mengalahkan Palermo 4-0 dalam lanjutan Serie A giornata 31 (9/4) lalu membuka lebar kans mereka untuk tampil di kompetisi Eropa musim depan. Tambahan tiga angka yang didapat di San Siro tersebut menggeser posisi Inter Milan di peringkat keenam sekaligus merapatkan jarak dengan Atalanta yang berada di batas akhir zona Eropa.
Milan yang telah absen dari kompetisi Eropa sejak 2011/2012 tentu sangat mengidam-idamkan finis di zona Eropa agar dapat kembali ke “habitat” aslinya. Dengan sederet gelar prestisius di Eropa, Milan memang dikenal sebagai tim Italia dengan DNA Eropa terbaik, bahkan di atas tetangganya sekota dan rival beratnya dari Turin, Juventus.
Lalu bagaimana peluang Rossoneri untuk merangsek ke posisi lima besar Serie A? Berikut adalah tabel jadwal sisa mereka di Serie-A musim ini:
Pekan | Pertandingan | Pertemuan Pertama |
32 | Inter Milan vs AC Milan | AC Milan 2-2 Inter Milan |
33 | AC Milan vs Empoli | Empoli 1-4 AC Milan |
34 | Crotone vs AC Milan | AC Milan 2-1 Crotone |
35 | AC Milan vs AS Roma | AS Roma 1-0 AC Milan |
36 | Atalanta vs AC Milan | AC Milan 0-0 Atalanta |
37 | AC Milan vs Bologna | Bologna 0-1 AC Milan |
38 | Cagliari vs AC Milan | AC Milan 1-0 Cagliari |
Memulai tren positif sejak awal Februari dengan meraih enam kemenangan dan hanya dua kali kalah dari sepuluh pertandingan, Il Diavolo Rosso langsung menghadapi ujian berat saat melawan saudara sekota, Inter Milan di pekan ke-32.
Derby Della Madonnina 15 April nanti akan menjadi “parta final” karena siapapun yang memenangkan pertandingan akan lebih berpeluang untuk lolos ke Liga Europa 2017/2018. Inilah hebatnya sepak bola era modern, dua tim kota Milan yang dulu kerap bermain di Liga Champions, kini bersaing memperebutkan tiket Liga Europa!
Jika dilihat dari pertemuan pertama di tabel, di atas kertas rasanya Carlos Bacca dan kawan-kawan tidak akan menemui banyak rintangan berat di sisa musim. Peluang meraih tiga poin terbuka lebar saat menjamu Empoli dan bertandang ke Crotone.
Akan tetapi, beberapa klub menunjukkan perkembangan di paruh kedua Serie A musim ini, seperti Crotone yang meraih dua kemenangan beruntun melawan Chievo Verona dan Inter Milan. Il Diavolo Rosso tidak boleh memandang Crotone sebelah mata, apalagi mereka harus bertandang ke Ezio Scida.
Selain melawan Internazionale, “partai final” yang akan dihadapi Milan juga terdapat di giornata 35 & 36. Dalam enam pertemuan terakhir melawan Roma, Milan hanya menang sekali. Atalanta sebagai lawan berikutnya juga menyimpan ancaman tersendiri. Hasrat untuk kembali tampil di kompetisi Eropa akan membuat semangat Mattia Caldara dan kawan-kawan di sisa musim ini menjadi berlipat ganda. Terakhir kali Atalanta melenggang di kompetisi Eropa adalah saat tampil di Piala UEFA 1990/1991. Lebih dari seperempat abad silam.
Peningkatan performa Milan musim ini turut dipengaruhi oleh kerja keras pelatih mereka, Vincenzo Montella. Meskipun belum dipastikan tampil di kompetisi Eropa, L’Aeroplanino berhasil memaksimalkan potensi pemain muda Milan, hal mana yang gagal dilakukan oleh Clarence Seedorf dan Filippo Inzaghi.
Dengan rataan usia pemain 25 tahun, Milan dapat membangun serangan balik dengan cepat, dan dengan tenang memainkan bola dari kaki ke kaki, senjata utama mereka musim ini. Satu hal yang perlu diperbaiki adalah temperamen para pemain yang tinggi. Sejauh ini Milan telah mengoleksi sembilan kartu merah, terbanyak kedua di Seria-A bersama dengan Palermo
Montella dengan para youngster-nya telah berhasil mengubah wajah Milan yang dulu dikenal sebagai klub panti jompo. Saya, dan para Milanisti di seluruh dunia tentu berharap agar Milan dapat kembali ke pentas Eropa.
Akan sangat membahagiakan bagi kami apabila alarm jam berdering di dini hari sebagai pertanda untuk menyaksikan kesebelasan berbaju merah-hitam menjelajah lapangan rumput dengan papan iklan di sisi lapangan yang bertuliskan “UEFA Europa League”.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.