Kolom Eropa

Era Baru AC Milan Bersama Para Pemain Muda

AC Milan musim ini tampak terbangun dari tidur pulasnya selama beberapa tahun terakhir. Milan berhasil bertengger di tiga besar klasemen Serie A  hingga giornata 12. Hal yang sudah sangat lama tidak mereka rasakan.

Ada hal yang menarik dari Milan musim ini. Milan yang identik dengan pemain-pemain veterannya, merubah kebiasaannya dengan mengisi pemain muda di skuadnya. Berdasarkan data La Gazzetta dello Sport, Milan memiliki skuat termuda di Seria A. Hal ini menjadi bukti bahwa Milan telah meremajakan skuatnya.

Dari peremajaan skuat yang dilakukan oleh Milan musim ini, ada enam pemain yang cukup mencuri perhatian.

Gianluigi Donnarumma

Sudah cukup lama Milan tidak mempunyai kiper yang mumpuni untuk menjaga gawang mereka. Terakhir adalah Nelson Dida yang cukup memberikan ketenangan di bawah mistar gawang Milan. Setelah itu Milan memang mempunyai Christian Abbiati dan Diego Lopez, tetapi performanya tidak terlalu memuaskan.

Kehadiran Gianluigi Donnarumma bak menjadi angin segar di tengah kebutuhan Milan akan kiper handal. Sejak menjalani debut musim lalu, pemuda 17 tahun ini selalu menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Milan.

Penampilannya yang sangat apik berpengaruh besar terhadap hasil yang diraih Milan musim ini. Jika bukan karena penyelamatan-penyelamatannya, mungkin Milan tidak berada di posisi tiga besar.

 

Alessio Romagnoli

Jika kita menoleh sedikit ke masa lalu melihat siapa saja pemain yang pernah mengisi pertahanan Milan. Tentu saja kita akan melihat begitu banyak nama-nama besar seperti Franco Baresi, Paolo Maldini, Alessandro Nesta sampai Thiago Silva.

Setelah eranya Thiago Silva, Milan mempunyai pemimpin baru di lini pertahanan. Sosok itu adalah Alessio Romagnoli. Dibeli dengan harga 25 Juta Euro dari AS Roma, banyak orang yang menganggap harga tersebut kemahalan untuk seorang pemuda berusia 20 tahun. Tetapi Romagnoli membuktikan bahwa Milan tidak salah menebusnya dengan harga yang cukup mahal. Dia menjadi batu karang di lini pertahanan Milan, dia cukup lugas mengawal para penyerang lawan.

Dalam usia masih 21 tahun 9 bulan 18 hari, Romagnoli sudah memainkan 50 laga untuk Milan. Ini membuktikan bahwa dia adalah aset yang sangat berharga untuk masa depan Milan.

 

Davide Calabria

Akademi Milan cukup handal dalam menghasilkan fullback berbakat selama ini. Buktinya bisa kita lihat nama-nama seperti Paolo Maldini, Massimo Oddo, Francesco Coco adalah lulusan akademi Milan. Bahkan fullback Milan musim ini hampir semuanya diisi oleh pemain lulusan akademi Milan yaitu Ignazio Abate, Luca Antonelli, Mattia De Sciglio hingga Davide Calabria.

Nama terakhir cukup menarik perhatian musim ini. Mempunyai kemampuan bertahan dan menyerang yang sama baiknya serta dapat bermain di kedua sisi, Calabria sudah dipercaya sebagai pemain inti di beberapa pertandingan musim ini oleh Vicenzo Montella. Dengan menurunnya performa Abate dan masih angin-anginannya De Sciglio, fans tentu berharap banyak kepada Calabria untuk mengisi posisi fullback, terutama di sisi kanan sebagai posisi aslinya.

Saat ini orang-orang pun mulai membandingkannya dengan Maldini, jadi kita tunggu saja akankah dia bisa mengikuti jejak Maldini? Atau malah angin-anginan seperti De Sciglio karena tidak sanggup memikul beban sebagai penerus Maldini?

 

Manuel Locatelli

Milan sangat identik dengan pemain yang memerakan role regista. Demetrio Albertini, Andrea Pirlo sampai Ricardo Montolivo adalah nama-nama yang pernah dan sedang memerankan role regista di Milan.

Musim ini Milan kembali menemukan sosok regista handal dalam diri Manuel Locatelli. Penampilan Locatelli musim ini cukup menjanjikan. dua gol penting berhasil dilesakkannya musim ini. Gol pertama ke gawang Sassuolo yang menandakan awal comeback Milan di pertandingan tersebut. Dan gol ke gawang Gianluigi Buffon yang membuat Milan berhasil mengalahkan Juventus untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Jika dipoles dengan benar, bukan tidak mungkin kemampuan Locatelli akan menyamai atau bahkan melebihi kemampuan para regista Milan sebelumnya.

Dalam formasi 4-3-3 yang digunakan oleh Montella di Milan, keberadaan penyerang sayap sangat penting. Karena mereka lah yang bertugas untuk mengeksploitasi lini pertahanan lawan. Milan mempercayakan posisi penyerang sayap ini pada M’Baye Niang dan Suso. Kedua pemain muda berhasil menjawab kepercayaan dengan penampilan apik musim ini.  Berdasarkan data dari whoscored Niang berhasil mencetak tiga gol dan dua assists dari 10 penampilan. Sedangkan Suso berhasil mencetak dua gol dan empat assists dari 12 penampilan. Ini menjadi bukti besarnya pengaruh kedua pemain ini terhadap Milan.

Selain enam pemain tersebut, Milan masih memiliki pemain muda berbakat lain yang mungkin seiring berjalannya waktu akan menunjukkan kemampuannya. Jadi, patut kita tunggu hingga musim ini berakhir untuk melihat hasil dari era baru Milan bersama para pemain mudanya!