Cerita

58 Hari Petr Cech Mencari 200 Clean Sheet

Musim panas tahun 2015, seorang kiper yang tak lagi muda memutuskan pindah dari si biru ke sisi merah London karena tidak lagi menjadi pilihan utama di tim lamanya. Demi mendapat waktu bermain lebih banyak, dia rela pindah ke tim rival setelah kurang lebih 11 tahun membela si biru London. Dia adalah Petr Cech.

Arsenal pada saat itu memang sedang membutuhkan seorang kiper kelas dunia. Kiper utama mereka saat itu, Wojciech Szczesny, masih belum betul-betul matang dan belum layak dianggap kiper kelas dunia. Kedatangan Cech pun membuatnya tersingkir dan pada akhirnya dipinjamkan ke AS Roma.

Pun begitu dengan kiper lainnya, David Ospina. Ospina sebenarnya bagus, namun dia bukanlah kiper yang dapat memberikan timnya sebuah angka setiap saat. Postur tubuh juga menjadi hambatan baginya untuk menjadi kiper utama di tim Arsene Wenger.

Maka, ketika Cech sedang mencari tempat berlabuh, Arsenal tidak ragu-ragu untuk membelinya. Cech merupakan satu-satunya pembelian pemain yang dilakukan Arsenal di bursa transfer musim panas tahun 2015. Terlihat percaya diri? Jelas, namun tidak menutup kegembiraan para penggemar di kala itu, mengingat prestasi luar biasa ketika Cech masih berseragam Chelsea. Kapten the Blues saat itu, John Terry, berkata bahwa adanya Cech bisa memberikan 12 sampai 15 poin untuk Arsenal.

Debut pertama Cech pun terbilang sukses. Pada pertandingan pertamanya, Cech sudah langsung bertemu dengan mantan klubnya di ajang Community Shield. Di pertandingan itu, Cech membawa trofi pertamanya untuk The Gunners setelah menang 1-0 atas Chelsea. Sayangnya, debut kiper asal Republik Ceko di Liga Primer Inggris tidak berjalan mulus.

Menjamu West Ham di Stadion Emirates, Cech harus kebobolan dua gol, salah satunya adalah tendangan jarak jauh Mauro Zarate yang mengarah ke tiang dekat. Beragam reaksi dilontarkan setelah pertandingan tersebut, yang jelas, ada orang yang kecewa dengan penampilan Cech.

Meski debutnya tidak berjalan mulus, kiper dengan ciri khas helm di kepalanya ini berhasil mencatatkan clean sheets sebanyak 16 kali. Berkat pencapaiannya tersebut, Cech mendapatkan Golden Glove di akhir musim. Tak hanya mendapat penghargaan, Cech juga berhasil memecahkan rekor sebagai kiper dengan clean sheets terbanyak di sepanjang sejarah Liga Primer. Cech memecahkan rekor tersebut pada tanggal 28 Desember 2015 di mana Arsenal berhadapan dengan Bournemouth. Kiper yang hobi bermain drum ini berhasil melampaui catatan clean sheets David James yang berjumlah 169. Sayangnya, rekor tersebut tidak dibarengi dengan trofi Liga Primer.

Hebat di Chelsea, kurang di Arsenal

Jika ada yang bilang Cech tidak sehebat kala membela Chelsea, itu ada benarnya. Kiper adalah posisi yang unik. Tidak seperti posisi lainnya, kiper biasanya memilki usia yang lebih panjang. Maksudnya, semakin tua si kiper, semakin jadi dirinya. Hal tersebut nampaknya belum terlihat dalam diri Petr Cech. Bahkan, terdengar isu bahwa Arsenal sedang mencari penggantinya.

Didatangkan dari Rennes di tahun 2004, Cech memang tidak langsung menjadi pilihan utama karena masih ada Carlo Cudicini. Namun, cedera yang dialami Cudicini mau tak mau memaksa pelatih saat itu, Jose Mourinho, menaikkan pangkat Cech yang saat itu masih berusia 22 tahun. Keputusan itu berbuah manis. Cech mencatatkan 24 clean sheets di musim pertamanya dan meraih Golden Glove di akkhir musim. Dia juga pernah memegang rekor tidak kebobolan selama 1,025 menit. Di musim itu juga, Chelsea hanya kebobolan sebanyak 15 kali. Selanjutnya, Cech berhasil mendapatkan Golden Glove sebanyak dua kali dan raihan trofi lainnya bersama Chelsea.

Mencari 200 clean sheet

Penampilan Cech akhir-akhir memang kurang baik. Dia sering melakukan blunder dan terlihat tidak terlalu memercayai bek-bek yang ada di depannya. Terakhir ketika melawan Swansea City, Cech tidak dapat membuang bola dengan baik dan mengakibatkan sebuah gol pemicu kekalahan Arsenal.

Masalah clean sheet, catatan Cech sebenarnya tidak terlalu buruk. Sejauh ini, Cech berhasil mendapatkan 9 clean sheets. Terakhir didapatkannya pada Desember lalu ketika berhadapan dengan West Ham. Itu adalah clean sheets ke-199 Cech sepanjang kariernya dan tinggal satu lagi untuk mendapat 200 clean sheets. Sayangnya, impian Cech mendapatkan 200 clean sheets masih belum tercapai hingga saat ini.

Sembilan pertandingan sudah dijalaninya, namun Cech masih belum bisa meraih 200 clean sheets. Pertandingan melawan Tottenham Hotspur hari Sabtu nanti merupakan 58 hari Cech mencari 200 clean sheets. Jika cedera paha yang didapatkannya saat melawan Everton menghalanginya untuk bermain, bukan tidak mungkin 200 clean sheets yang diimpikan Cech akan makin lama untuk digapai.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola