Di tengah salju tebal yang turun di kota Changzhou, Nguyen Quang Hai sukses mengeksekusi tendangan bebas yang mengubah skor menjadi 1-1 bagi Vietnam ke gawang Uzbekistan. Sayang, dongeng skuat muda Vietnam di final Piala Asia U-23 tak berakhir bahagia. Mereka harus takluk di menit-menit akhir perpanjangan waktu kedua oleh Uzbekistan.
Meski hanya finis sebagai runner-up, pertandingan di tengah cuaca bersalju itu akan menetap di memori warga Vietnam untuk waktu yang cukup lama. Untuk pertama kalinya, tim sepak bola mereka sudah cukup dekat dengan gelar juara tingkat Asia. Turnamen ini juga akan dikenang sebagai meroketnya nama Nguyen Quang Hai sebagai maestro di lini tengah mereka.
Quang Hai memang istimewa di turnamen Piala Asia U-23 edisi 2018 ini. Meski posisinya bukan penyerang murni, ia tampil luar biasa dan melambungkan harapan jutaan warga Vietnam. Pemain berusia 20 tahun ini mencetak gol-gol penting dan finis sebagai pencetak gol terbanyak kedua turnamen dengan koleksi lima gol.
Di babak penyisihan grup, Quang Hai mencetak dua gol ke gawang Korea Selatan dan Australia. Ke gawang tim yang disebut terakhir, gol yang dicetaknya menjadi gol semata wayang yang memberikan kemenangan satu-satunya bagi Vietnam di babak grup. Kemenangan ini menjadi modal besar untuk membantu Vietnam U-23 memenangkan tiket lolos ke perempat-final.
Meski tak mencetak gol di perempat-final melawan Irak, ia menyumbang gol lewat adu penalti. Setelahnya, pemain klub Ha Noi FC ini kembali meledak di semifinal. Sekali lagi, nama Quang Hai membuat para penggemar sepak bola di seantero Vietnam bermimpi indah. Ia mencetak dua gol ke gawang Qatar, termasuk gol dramatis yang menyamakan kedudukan pada menit ke-88.
Gol Quang Hai ini telah menyebabkan ribuan, bahkan jutaan penggemar Vietnam menangis terharu. Para penggila sepak bola di Asia Tenggara langsung menyamakan pemain bernomor punggung 19 tersebut dengan Chanathip Songkrasin dari Thailand. Bukan tak mungkin, ia akan mengikuti jejak Chanathip berkarier di Liga Jepang.
Bersinar sejak usia remaja
Meski baru mulai mencuri perhatian publik sepak bola Asia pada turnamen Piala Asia U-23, nama Nguyen Quang Hai sebenarnya sudah cukup dipuja di negaranya sendiri. Layaknya Indonesia yang mengidolakan Evan Dimas dan Egy Maulana Vikri di usia yang sangat muda, rakyat Vietnam juga sangat membanggakan Quang Hai.
Bakat pemain kelahiran Hanoi ini sudah tercium sejak berusia 16 tahun. Ia bahkan sudah keluar sebagai juara bersama klub Saigon FC di kasta kedua pada musim 2015. Meski demikian, barulah pada tahun 2016 ia menjalani pertandingan pertamanya di kasta teratas sepak bola Vietnam. Ia memperkuat Hanoi T&T atau yang lebih dikenal dengan nama Hanoi FC, salah satu klub terbesar di negara tersebut.
Selama musim pertama bermain V-League, Quang Hai langsung dikenal dengan tembakan keras dengan kaki kirinya. Ia menjadi pemain kunci Hanoi FC yang keluar sebagai juara musim 2016. Semusim kemudian, meski gagal mempertahankan gelar juara, Quang Hai memperoleh penghargaan sebagai pemain muda terbaik V-League.
Quang Hai telah diakui sebagai salah satu pemain Asia Tenggara paling berpotensi saat ini. Semoga ia mampu menjaga performa dan menjadi pemain kelas dunia yang matang.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.