Nasional Bola

Derby Suramadu Seru!

Derby Suramadu yang lama diidam-idamkan akhirnya terlaksana. Derby antara Persebaya Surabaya dan Madura United berlangsung seru, bahkan sudah panas dan seru sebelum laga benar-benar digelar. Kedua kelompok suporter, Bonek dan K-Conk Mania, telah saling psywar beberapa hari sebelum laga digelar. Tagar #BoyoNyateSapi dan #DerbySuramadu menghiasi linimasa Twitter selama hampir dua hari.

Saling banter antar-kedua tim layak diberikan apresiasi. Saling membantu psywar yang tak akan memutus tali persahabatan. Mereka yang mendaku dirinya sebagai K-Conk, mayoritas adalah Bonek. Bahkan hal ini diakui oleh Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi.

“Suporter Persebaya juga banyak dari Madura, termasuk saya. Persaudaraan telah tercermin dalam Jembatan ‘Silaturrahim’ Suramadu.”

‘Panas’ di luar lapangan, laga derby Suramadu juga berlangsung panas di dalam lapangan. Kedua tim saling jual beli serangan. 15 menit pertama, kedua kiper saling “berbagi” kesalahan. Keduanya, Satria Tama dan Miswar Saputra, sempat salah mengantisipasi umpan silang. Beruntung, kesalahan tersebur tak berujung gol.

Bajul Ijo yang membutuhkan kemenangan agar bisa lolos ke babak 8 besar Piala Presiden terus menekan Madura United. Sialnya, saudara muda mereka enggan memberikan kemenangan yang mudah bagi Persebaya. Tapi kemudian, tendangan roket Ferinando Pahabol membuka keunggulan Persebaya di menit 30. Satu-satunya gol yang tercipta di babak pertama.

Babak kedua dibuka dengan peluang Rishadi Fauzi. Sayang, ia terlalu lama berpikir dan bola yang hanya tinggal dicocor berbuah tendangan sudut. Madura United enggan mengalah dari saudara tua mereka. Greg Nwokolo, Cristian Gonzales, dan Patrick N’Koyi dimasukkan untuk menambah daya ledak Laskar Sappe Kerrab. Baru dimasukkan, El Loco dan Greg telah mengancam lini belakang Bajul Ijo yang dikomando Otavio Dutra. Robertino Pugliara yang baru didaratkan Persebaya Surabaya, dimainkan di menit 65 untuk menggantikan posisi Il Capitano, Rendi Irwan.

Osvaldo Haay, rekrutan baru Persebaya dimasukkan di babak kedua menggantikan posisi “The Smiling Genius”, Feri Pahabol. Papua Connection terlihat jelas di laga ini. Babak kedua mutlak menjadi milik Madura United. Mereka menyerang lewat berbagai lini. Praktis, Persebaya hanya memanfaatkan serangan balik.

Ada momen di mana skema tendangan pojok Madura United gagal, Bajul Ijo melakukan serangan balik super cepat. Sayang, Ricky Kayame gagal memanfaatkan umpang Ruben Sanadi. Andaikan menghasilkan gol, itu bisa menyelesaikan pertandingan lebih cepat.

Laga sarat gengsi berakhir dengan skor 1-0 untuk Persebaya. Laga yang mencatatkan berbagai sejarah. Laga perdana setelah Jembatan Suramadu dibangun dan laga yang ditonton lebih dari 50.000 orang. Rekor baru Persebaya di Piala Presiden 2018.

Dengan hasil ini, Persebaya dipastikan lolos 8 besar sebagai juara grup dan tanpa pernah tersentuh kekalahan. Sedangkan peluang Madura United untuk lolos masih terbuka lebar dengan status runnerup terbaik.

Author: Alief Maulana (@aliefmaulana_)
Ultras Gresik yang sedang belajar menulis di serigalagiras.wordpress.com