Eropa Italia

Samir Handanovic dan Kontrak Panjang yang Membuatnya Semakin Penting di Internazionale Milano

Satu kabar gembira baru saja diterima pendukung setia Internazionale Milano usai pihak klub mengonfirmasi bahwa penjaga gawang asal Slovenia yang menjadi andalan selama beberapa musim terakhir, Samir Handanović, telah menerima perpanjangan kontrak. Dalam perjanjian anyarnya itu, Handanović bakal membela Il Biscione sampai Juni 2021 mendatang.

Mengenakan kostum biru-hitam sejak musim panas 2012 yang lalu, Handanović merupakan salah satu penggawa Inter dengan performa paling stabil di tengah inkonsistensi penampilan yang ditunjukkan Il Biscione secara keseluruhan tim.

Sudah menjadi rahasia umum bila lini belakang Inter punya masalah pelik dan membuatnya begitu mudah ditembus lawan usai pensiunnya nama-nama tangguh di barisan belakang macam Ivan Cordoba, Marco Materazzi, dan Walter Samuel.

Marco Andreolli, Hugo Campagnaro, Juan Jesus, Jeison Murillo, dan Andrea Ranocchia yang sempat didapuk sebagai pengganti, gagal memberi rasa aman bagi jantung pertahanan Il Biscione setiap kali bertarung di atas lapangan.

Beruntung, tim biru-hitam masih punya figur Handanović yang berdiri gagah di bawah mistar. Aksi-aksi dari pria yang kini berumur 33 tahun tersebut seringkali jadi penyelamat Inter dari hasil-hasil minor.

Namun sebagai manusia biasa yang juga memiliki kekurangan, ada kalanya Handanović juga gagal menunjukkan performa terbaik sehingga melakukan blunder dan menjadi biang keladi kekalahan Inter. Meski jika ditelusuri secara mendalam, situasi macam itu amat jarang sekali terjadi.

Selama hampir enam musim membela panji Il Biscione, Handanović sudah bermain di 220 pertandingan pada seluruh ajang. Dari ratusan partai tersebut, suami dari Zoja Trobec itu sudah berhasil mencatat 75 pertandingan tanpa kebobolan. Walau catatan laga yang diakhirnya dengan clean sheet tergolong sedikit, namun angka tersebut bukanlah statistik yang buruk, bukan?

Dikenal punya refleks, handling, dan kelincahan yang di atas rata-rata, Handanović memang sosok kiper yang pilih tanding. Kemampuan itu dilengkapinya dengan kemampuan antisipasinya yang apik plus keahlian menepis sepakan dari titik putih.

Hingga saat ini, Handanović masih tercatat sebagai satu-satunya kiper yang berhasil menepis enam tendangan penalti secara beruntun dalam rentang 2013-2015 lalu. Tak berhenti sampai di situ, Handanović juga duduk sebagai kiper dengan torehan menggagalkan penalti terbanyak kedua setelah eks kiper Inter era 1990-an, Gianluca Pagliuca. 24 saves yang dibukukan Handanović sampai sekarang cuma berselisih satu dengan rekor milik Pagliuca.

Berbekal performa stabil dan prima yang Handanović perlihatkan selama ini, saya pun merasa bahwa dirinya layak memperoleh hal tersebut. Di sisi lain, ekstensi kontrak yang didapatkannya juga memperlihatkan kepercayaan manajemen Inter kepada kiper yang sudah pensiun dari kancah internasional per November 2015 lalu itu.

Mengusung target bangkit dari keterpurukan bersama Luciano Spalletti di kursi pelatih per musim ini, dipertahankannya Handanović menjadi sinyal nyata jika allenatore berkepala plontos itu memiliki keyakinan tinggi akan kemampuan sang kiper walau sejatinya, Inter tidak akan kesulitan untuk mendatangkan penjaga gawang baru yang lebih muda atau bahkan berharga mahal.

Sederhananya, untuk apa repot-repot merogoh kocek lebih dalam guna melirik nama lain bila di dalam skuat telah ada sosok yang memiliki kriteria yang dicari plus kemampuannya jauh lebih bisa diandalkan.

Khusus di musim 2017/2018 pun, Handanović yang dibentengi barisan belakang lebih kuat ketimbang musim-musim sebelumnya juga telah berhasil mencatat enam laga tak kebobolan dari tiga belas partai yang ia jalani di Serie A. Bukan tidak mungkin rekor tersebut bisa dipertajam olehnya mengingat perjalanan musim kompetisi kali ini masih amat panjang.

Diakui atau tidak, Handanović memang punya esensi yang sama di dalam skuat dengan nama-nama seperti Mauro Icardi, Ivan Perisić, Joao Miranda, ataupun si anak baru, Milan Skriniar. Bersama keempat nama tersebut, Handanović merupakan fondasi utama skuat Il Biscione walau narasi kepahlawanannya tak segemerlap keempat rekannya tersebut. Sebuah kenyataan pahit yang seringkali dirasakan oleh pesepak bola yang berposisi sebagai penjaga gawang.

Dengan kontrak anyar yang bakal membuat Handanović bermain di Inter sampai usia 37 tahun nanti, secara langsung Inter telah menyiapkan rencana jangka panjang sekaligus masa depan yang menjanjikan. Percayalah Interisti, manajemen tahu betul apa yang telah mereka lakukan. Mempertahankan aset yang dimiliki tim (baca: pemain penting) merupakan langkah terbaik yang wajib dilakukan supaya kesolidan tim tetap terjaga.

Para penikmat sepak bola pun mafhum jika durasi karier seorang kiper memang lebih panjang ketimbang pemain outfield. Tanpa bermaksud meremehkan skill yang dipunyai Tommaso Berni dan Daniele Padelli yang juga berstatus sebagai penjaga gawang Inter, namun kemampuan Handanović tentu masih satu level di atas keduanya sehingga pantas dijadikan andalan Inter untuk beberapa musim ke depan.

Handanović sendiri telah mengungkapkan bahwa ekstensi kontrak yang didapatkannya adalah hal yang istimewa. Sebab dengan begitu, dirinya bisa menyusul nama-nama seperti Julio Cesar, Francesco Toldo, Gianluca Pagliuca, Walter Zenga, sampai Ivano Bordon sebagai penjaga gawang hebat yang pernah dimiliki Inter.

Buktikan ucapanmu, Batman!

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional