#WeAreSoRich adalah tanda pagar yang sempat menjadi trending topic di media sosial twitter beberapa waktu lalu. Usut punya usut, tanda pagar ini digemakan oleh pendukung kesebelasan asal Italia, AC Milan, yang sedang bersukaria selepas akusisi yang dilakukan oleh pebisnis asal Cina, Yonghong Li, terhadap saham I Rossoneri yang dimiliki Silvio Berlusconi.
Nilai akuisisi itu sendiri mencapai 800 juta euro lebih, sebuah angka yang amat fantastis dan membuat Milanisti sedikit menepuk dada karena klub kesayangan mereka punya value yang sangat tinggi, walau nirprestasi dalam kurun beberapa musim pamungkas.
Tak berhenti sampai di situ, karena geliat yang dilakukan oleh Milan berlanjut pada bursa transfer musim panas kemarin. Dana senilai 200 juta euro lebih digelontorkan secara gila-gilaan untuk memboyong lebih dari sepuluh penggawa anyar. Mulai dari Leonardo Bonucci, Lucas Biglia, Mateo Musacchio, sampai Andre Silva. Tujuannya tentu membuat I Rossoneri semakin tangguh dan kompetitif.
Sayangnya, segala macam pembenahan beraroma sedikit asal-asalan itu justru gagal membuahkan hasil gemilang secara instan. Laju Milan di kompetisi Serie A 2017/2018 malah terseok-seok dengan baru mengemas 19 poin, hasil dari enam kemenangan, satu kali imbang dan enam kali keok. Anak asuh Vincenzo Montella pun tertahan di peringkat tujuh klasemen sementara.
Di ajang Liga Europa, walau masih duduk di puncak klasemen Grup D namun performa yang ditunjukkan I Rossoneri pada dua laga terakhir mereka versus AEK Athens yang berakhir imbang tanpa gol dinilai sangat mengecewakan.
Serangkaian peristiwa negatif tersebut perlahan-lahan mengubah optimisme tinggi dan berlebih Milanisti yang sempat mencuat di awal musim jadi pesimisme. Khususnya terkait dengan jabatan allenatore yang sampai saat ini masih dipegang oleh Montella. Sudah bukan rahasia lagi jika Milanisti ingin bekas pelatih Fiorentina dan Sampdoria itu didepak oleh pihak manajemen.
Belum usai segala kekhawatiran atas performa Milan di atas lapangan, kini muncul lagi satu masalah yang mendera kubu manajemen. Dilansir oleh Forbes, dinyatakan bahwa Yonghong Li berpotensi untuk menjual lagi klub yang baru saja diakuisisinya ini dalam waktu dekat. Tak hanya itu, harga jual Milan nantinya pun disinyalir akan menukik tajam.
Seperti yang kita ketahui bersama, hampir separuh dari uang berjumlah masif yang digunakan Yonghong Li untuk mengambil alih saham Milan beberapa waktu lalu, didapat via pinjaman dari firma keuangan asal Amerika Serikat, Elliott Management.
Pinjaman itu sendiri mesti dikembalikan (berikut bunga dan lain-lain) oleh Yonghong Li pada bulan Oktober 2018 mendatang. Sialnya, dengan aktivitas di bursa transfer yang amat masif namun performa mereka buruk di atas lapangan, keuntungan yang disasar oleh manajemen anyar klub tampak jauh panggang dari api.
Kerugian dengan jumlah besar yang muncul dari neraca keuangan Milan beberapa musim terakhir pun membuat asosiasi sepak bola Eropa (UEFA) siap melakukan investigasi terkait hal ini. Bukan tidak mungkin, I Rossoneri bakal terkena sanksi Financial Fair Play (FFP) atau bahkan terancam mendapat sanksi berupa larangan terjun di kompetisi Eropa dalam beberapa tahun ke depan.
Celakanya, kabar-kabar negatif itu diperparah dengan berita yang dirilis nytimes, bahwa Yonghong Li telah memperdayai sejumlah pihak mengenai perusahaan tambang yang dimilikinya. Berdasarkan laporan yang muncul, perusahaan tambang yang telah berpindah kepemilikan sebanyak empat kali dalam kurun satu tahun itu ternyata juga tak menampilkan angka penjualan dalam dua proses akuisisinya alias tak memiliki nilai jual (terkait aset dan lain-lain).
Usai muncul kabar bahwa Yonghong Li siap melepas 25 persen sahamnya di Milan beberapa bulan lalu, kini muncul lagi berita jika lelaki berumur 48 tahun siap melego (kembali) I Rossoneri. Tak sampai di situ, harga jual Milan pun dilansir akan turun drastis bila benar-benar dijual oleh Yonghong Li.
Kondisi ini sendiri membuat Milanisti terbelah menjadi dua, ada yang masih percaya dengan Yonghong Li dan ada pula yang mulai menyangsikan sepak terjangnya. Jika segala isu miring yang terkait dirinya itu terbukti benar, maka Yonghong Li bisa menjadi petaka bagi sejarah panjang yang dimiliki klub sehebat Milan.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional