Ucapan selamat juara diunggah silih berganti, dengan beragam desain gambar. Wajar, karena Bhayangkara FC resmi menjadi juara Go-Jek Traveloka Liga 1, tapi ada sesuatu yang tidak wajar jika kita berkunjung untuk melihat ucapan-ucapan itu di media sosial Bhayangkara FC.
Dimulai dari Instagram, ketika saya mengunjungi akun @bhayangkarafc, tidak terasa aroma juara yang baru saja digenggam. Hampa, biasa saja, sepi, dan kurang terlihat kemeriahan dari suasana gembira setelah mengakhiri kompetisi sebagai yang terbaik. Bahkan, caption di beberapa unggahan bernada sangat datar.
https://www.instagram.com/p/BbPUTzmBjL7/
https://www.instagram.com/p/BbPTM_uhw8G/
Itu baru berbicara soal caption, belum mengenai tema unggahan yang terdapat di akun tersebut. Ketika sebuah tim merayakan gelar juara, biasanya diikuti dengan tema tertentu di media sosial, yang merupakan hasil karya desainer grafis klub tersebut.
Tema bisa diambil dari warna seragam kandang sebuah tim, atau hal-hal lain yang identik dengan klub tersebut seperti suporter, maskot, atau stadion. Namun, itu semua tak dapat kita temukan di akun Instagram resmi Bhayangkara FC.
Bahkan lebih parah lagi, semua unggahan mengenai ucapan selamat juara pada Bhayangkara FC adalah hasil repost yang diunggah apa adanya, tanpa ada suntingan yang dilakukan oleh admin agar terlihat lebih menarik.
https://www.instagram.com/p/BbbKD05nN3H/
https://www.instagram.com/p/BbR8YKJBuLN/
Mohon maaf apabila saya lancang, tapi menurut saya ini sangat lucu. Contoh unggahan pertama adalah ucapan selamat dari @aremamedia, dan yang kedua dari sebuah akun fanpage PSM Makassar.
Me-repost memang tidak ada salahnya, karena bisa juga menunjukkan bahwa mereka telah diakui sebagai yang terbaik di Liga 1, tapi seharusnya bisa dibuat lebih mewah dengan menyunting caption.
Tribes bisa melihatnya di kedua unggahan tersebut. Tidak ada suntingan di caption repost itu, yang sekilas akan membuat kita bingung, mengapa akun Bhayangkara FC menanyakan performa Arema FC musim ini, dan mengapa Bhayangkara FC dengan entengnya mendoakan PSM juara musim depan?
Lucunya lagi, ada salah satu unggahan yang terkesan sangat minim kreativitas, karena info mengenai dipastikannya Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 hanya berupa potongan screenshot sebuah portal berita online. Ucapan selamat juara dari instansi kepolisian juga terkesan sangat biasa, bahkan kurang menunjukkan orisinalitas dari klub ini, karena gambar stadion yang dipasang bukan kandang milik Bhayangkara FC.
https://www.instagram.com/p/BbVgoE7HNHD/
https://www.instagram.com/p/BbRQc2CB5j5/
Teka-teki akun Twitter
Jika kebingungan melanda kita saat mengunjungi akun Instagram resmi Bhayangkara FC, maka ketika kita membuka Twitter untuk membuka akun resmi Bhayangkara FC, yang terjadi adalah kebingungan pangkat dua.
Ada dua akun yang mengatasnamakan Bhayangkara FC di Twitter, keduanya sama-sama mengklaim sebagai akun resmi, tapi tidak ada tanda verified. Pertama adalah @bhayangkarafcid, dan yang kedua adalah @BhayangkaraFC
Jika dilihat dari jumlah followers, kebingungan kita akan naik menjadi pangkat tiga karena akun @bhayangkarafcid yang jarang aktif justru di-follow lebih banyak orang. Anehnya, akun tersebut terlihat lebih orisinal ketimbang @BhayangkaraFC yang lebih aktif dengan senjata utamanya me-retweet unggahan tentang Bhayangkara FC dari akun lain.
Hal ini seakan-akan membuat gelar juara yang didapat Bhayangkara FC sangat menyedihkan. Di saat tim-tim lain seperti Bali United yang menjadi runner-up misalnya, memiliki ciri khas tersendiri di unggahan media sosialnya dengan konten yang sangat meriah, Bhayangkara FC justru terlihat tidak siap merayakan pencapaian mereka ini.
Tidak ada desain grafis khusus, tidak ada aroma khas yang terpancar dari unggahan-unggahan mereka, yang diperparah dengan beragam cacian dan makian yang menghiasi kolom komentar di akun Instagram klub tersebut. Anehnya, pengurus akun tidak menutup kolom komentar, dan membiarkan unggahan yang menjadi saksi bisu momen bersejarah ini ternoda oleh kata-kata kotor dari wargamaya.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.