Meski hanya finis di papan tengah, banyak yang bisa dibanggakan oleh Pusamania Borneo FC (PBFC) sepanjang berlangsungnya Go-jek Traveloka Liga 1 2017. Sayang, mantan pemain tim nasional Indonesia, Patrich Wanggai, bukan salah satu di antaranya.
Penjaga gawang Muhammad Ridho menjadi buah bibir berkat mencetak rekor jumlah penyelamatan terbanyak di musim kompetisi ini. Selain itu, penyerang sayap Terens Puhiri menjadi sorotan dunia berkat gol ajaibnya ke gawang Mitra Kukar yang menunjukkan kecepatan larinya yang mencengangkan. Namun, di antara semua pemain yang menunjukkan penampilan hebat, nama Patrich Wanggai seolah tenggelam akibat kontribusinya yang tak maksimal.
Pemain berusia 29 tahun ini memang mengalami musim yang menyedihkan. Dari 24 pertandingan yang dijalaninya, Patrich hanya sanggup mencetak satu gol. Itu pun golnya baru tercipta pada awal November 2017 lalu, ketika PBFC menekuk Persib Bandung. Di saat para pemain lokal berlomba-lomba tampil impresif, pemain asal Nabire ini justru kesulitan menemukan performa terbaiknya. Bukan hanya tak sanggup mencetak gol, kontribusi Patrich juga cukup minim bagi klubnya. Ia hanya membukukan satu asis sepanjang musim Liga 1 2017.
Cukup disayangkan karena pemain yang memulai karier di Persewon Wondama ini merupakan salah satu talenta terbaik Indonesia yang berposisi sebagai penyerang. Patrich adalah salah satu pahlawan tim nasional Indonesia yang nyaris meraih medali emas SEA Games 2011. Pada saat itu, torehan lima golnya mengantar Indonesia mencapai final sebelum takluk oleh Malaysia lewat adu penalti.
Selain cukup sukses di beberapa klub di Indonesia, Patrich juga sudah teruji di liga-liga negara lain. Ketika memperkuat klub Trenggaru T-Team di Liga Malaysia, ia cukup produktif dengan torehan 12 gol dalam 20 pertandingan. Tahun lalu, ia juga sukses menjadi pencetak gol terbanyak di Liga Timor Leste bersama klub Karketu Dili FC.
Wajar jika klub-klub Indonesia berekspektasi lebih kepada pemain ini. Madura United menjadi klub pertama yang memakai jasa Patrich sejak sepak bola Indonesia sudah diakui kembali oleh FIFA. Bersama Laskar Sape Kerab, mantan penyerang Persidafon Dafonsoro ini bergabung di putaran kedua Torabika Soccer championship (TSC) 2016. Sayang, cedera membatasi penampilannya sehingga ia hanya sanggup mencetak tiga gol. Ia pun memutuskan untuk bergabung dengan PBFC di awal musim Liga 1 2017 utuk memulihkan penampilannya.
Penampilan bersama PBFC di Liga 1 musim ini diharapkan akan menjadi titik balik bagi Patrich. Namun, lagi-lagi harapannya itu tak kesampaian. Ia bahkan harus menunggu hingga kompetisi hampir selesai untuk mencetak satu-satunya gol miliknya di musim ini.
Cepatlah kembali ke permainan terbaikmu, Patrich!
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.