Sehabis menonton pertandingan leg pertama perempat-final Real Madrid versus Liverpool pada tanggal 7 April 2021 lalu. Saya menyadari bahwa peran Lucas Vazquez dan Nacho Fernandez sangatlah krusial di pertandingan ini. Absennya Sergio Ramos, Raphael Varane, dan Dani Carvajal karena cedera, tidak membuat lini belakang Los Blancos kelimpungan.
Duet Nacho dan Eder Militao berhasil meredam serangan dari trio Sadio Mane, Mohamed Salah, dan Diogo Jota pada babak pertama. Namun, Real Madrid sempat kecolongan satu gol pada babak kedua lewat gol Salah, dan itu adalah satu-satunya shoot on target yang diciptakan Liverpool di pertandingan tersebut.
Bagaimana bisa Lucas Vazquez menjadi andalan Zinedine Zidane di posisi bek kanan Real Madrid?
Pertama, karena sering absennya Dani Carvajal di musim lalu serta musim ini akibat cedera, posisi bek kanan Real Madrid yang kerap diisi oleh pemain kebangsaan Spanyol itu menjadi kosong. Dipinjamkannya Achraf Hakimi ke Borussia Dortmund pada musim lalu membuat Zinedine Zidane kebingungan pada awalnya.
Namun seiring berjalannya waktu, Zidane menyadari bahwa potensi Lucas Vazquez untuk mengisi pos yang ditinggalkan Carvajal cukup menjanjikan. Oleh sebab itu, Zidane sering menempatkan Vazquez di posisi bek kanan.
Selain karena alasan cederanya Carvajal, Vazquez memiliki kemampuan menyerang dan bertahan yang sama baiknya, membuat Zidane tak ragu untuk menurunkan pemain 29 tahun itu ketika Carvajal tidak bisa bermain. Akreselerasi dan kecepatannya adalah senjata pada saat Los Blancos menyerang.
Musim ini Vazquez telah menciptakan 2 gol dan 7 asis dari total 33 pertandingan yang telah ia mainkan di semua kompetisi pada musim ini.
Ia adalah salah satu pemain serba bisa yang ada di dunia saat ini. Kini selain posisi penyerang sayap, baik di kanan maupun kiri, ia bisa juga sebagai bek kanan. Loyalitasnya untuk klub sudah tidak perlu diragukan lagi, dirinya adalah seorang Madridistas sejati.
Sempat bermain di tim junior Real Madrid dan pernah dipinjamkan ke Espanyol, sejak musim 2015/16 ia berhasil mempermanenkan posisinya di tim senior Real Madrid senior. Selain Lucas Vazquez, Nacho Fernandez adalah Madridistas sejati lainnya. Sama seperti Vazquez, Nacho Fernandez juga memiliki peran krusial di laga yang saya ceritakan di atas.
BACA JUGA: Real Madrid yang Sedang Terjepit
BACA JUGA: Real Madrid Menanam Aset Masa Depan
Nacho Fernandez selalu mengerahkan semuannya untuk Real Madrid.
Meski kerap mengisi bangku cadangan dan menjadi pelapis Sergio Ramos serta Raphael Varane, Nacho tidak pernah mengecewakan Zinedine Zidane saat ia dimainkan. Loyalitas Nacho terhadap klub asal ibu kota Spanyol juga tak perlu diragukan lagi.
Berada di Madrid sejak masih menjadi pemain u-18 (2007), berlanjut ke Real Madrid C, dan Castilla pada musim 2008-2010, dirinya naik ke tim senior pada musim 2013/2014, yaitu pada masa kepelatihan Carlo Ancelotti.
Posisi murninya adalah bek tengah. Seperti Vazquez, Nacho juga selalu siap ditempatkan di posisi bek kanan. Bahkan pemain berusia 30 tahun itu juga bisa menempati posisi bek kiri jika tidak ada pemain yang tidak bisa bermain di posisi tersebut.
Walaupun bermain bersama Ramos, Varane, bahkan Militao, dirinya selalu memberikan yang terbaik untuk klub yang dibelanya sejak masih remaja tersebut. Kelugasan dan determinasinya di lini belakang El Real adalah kunci mengapa ia sering dimainkan oleh Zidane ketika Ramos atau Varane harus absen.
Bahkan, meski sering tidak dimainkan, dirinya rela memperpanjang kontrak bersama Los Blancos hingga Juni 2022. Loyalitasnya layak untuk dipertimbangkan oleh Zinedine Zidane jikalau Sergio Ramos atau Raphael Varane harus pergi dari Santiago Bernabeu, Nacho bisa jadi opsi untuk mengisi posisi inti di posisi bek tengah karena usianya juga yang tak lagi muda.
Dari Lucas Vazquez dan Nacho Fernandez kita bisa mengambil pelajaran bahwa kesabaran akan membuahkan hasil yang nyata di masa mendatang. Meskipun Lucas Vazquez dan Nacho Fernandez bukanlah pilihan utama di Real Madrid, tetapi dengan loyalitasnya yang tinggi mereka tidak ragu untuk memberikan semuanya untuk tim yang mereka bela sejak kecil.
Nyatanya, kebahagiaan hakiki adalah untuk mereka yang bersabar menunggu kesempatan. Mereka bekerja keras, dan menunggu kesempatan itu datang, hingga sampai pada fase dimana mereka mendapatkan segalanya bersama tim terbaik di dunia.
*Penulis adalah fans Arsenal yang kebetulan juga suka Real Madrid. Bisa disapa di akun Instagram @ilhammgunawan atau Twitter @ilh4mg.