Cerita

Lucas Vazquez yang Terus Menggedor Pintu Tim Nasional Spanyol

Tak sedikit yang meragukan Lucas Vazquez, bahkan para pendukung Real Madrid sendiri. Pemain berusia 26 tahun ini memang lebih banyak diturunkan sebagai pemain pengganti oleh pelatih Zinedine Zidane. Namun, sejak bergulirnya tahun 2018, Vazquez telah membuat sebuah catatan spesial yang menyamai Lionel Messi.

Kebangkitan terakhir Real Madrid di putaran kedua La Liga tak lepas dari penampilan gemilang pria asal wilayah Galicia ini. Pelatih tim nasional Spanyol, Julen Lopetegui, pasti mempertimbangkan untuk memasukkan nama Vazquez setelah melihat performa gemilangnya di Stadion Parc des Princes, 6 Maret 2018 lalu. Alumni akademi Real tersebut melepaskan sebuah umpan lezat dan disambut sundulan mematikan oleh Cristiano Ronaldo, gol yang menghentikan ambisi Paris Saint-Germain di babak 16 besar Liga Champions.

Asis tersebut merupakan torehan ke-13 Vazquez di semua kompetisi musim ini. Catatan ini memosisikan dirinya sebagai pemain Spanyol dengan asis terbanyak sepanjang musim 2017/2018. Selama tahun 2018, pemain kelahiran 1 Juli 1991 ini memosisikan dirinya di level yang sama dengan Lionel Messi, dengan jumlah delapan asis. Pemilik nomor punggung 17 Los Blancos ini juga telah mencetak tujuh gol di semua kompetisi, jumlah yang sama dengan Karim Benzema yang berposisi sebagai penyerang inti.

Sebagai talenta lokal yang menjadi bagian klub sepak bola elite dunia, banyak yang mencibir ketika Real Madrid memutuskan untuk membeli kembali Vazquez dari Espanyol pada musim panas 2015. Namun, Vazquez menunjukkan mental pejuang Galicia yang mengalir dalam darahnya. Begabung dengan tim junior Real Madrid pada tahun 2007 ketika berusia 16 tahun, butuh waktu tiga tahun baginya untuk mendapatkan kesempatan debut profesionalnya.

Vazquez mencetak empat gol dalam 23 pertandingan di musim 2011/2012 untuk membantu tim cadangan Real Madrid kembali ke Segunda Division (kasta kedua) setelah absen lima tahun. Penampilannya ini menarik perhatian klub kasta teratas La liga, Espanyol, untuk menggunakan jasanya. Pada tahun 2014, Vazquez pun dipinjamkan selama satu musim. Namun, tak sampai dua bulan, klub kota Barcelona tersebut mengajukan tawaran transfer permanen yang langsung disetujui Real Madrid.

Biaya 500 ribu euro yang diterima dari Espanyol akhirnya disesali Real Madrid karena sang pemain menjalani musim terbaiknya di La Liga. Tiga gol dan enam asis dari Vazquez memang hanya membawa Espanyol finis di posisi 10. Namun, pemain ini semakin matang sehingga Real kembali mendatangkannya untuk memperkuat sektor penyerang sayap. Ironisnya, debut Vazquez pada bulan September 2015 berakhir dengan kemenangan telak 6-0 atas mantan timnya, Espanyol,

Meski tak pernah benar-benar menjadi andalan utama Rafa Benitez dan Zidane, Vazquez tak jarang menjadi pahlawan jika dimainkan. Ia tampil sebagai cameo di laga final Liga Champions 2015/2016 melawan Atletico Madrid, dan sukses melakukan eksekusi di babak adu penalti.

Jika penampilan pemain berusia 26 tahun ini konsisten, Lopetegui bisa memberinya satu tempat duduk di pesawat ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Ia memang masih harus bersaing memperebutkan tempat dengan para penyerang sayap lain seperti Pablo Sarabia, Suso, Vitolo, Pedro Rodriguez, Gerard Deulofeu, dan Jose Callejon. Namun, Vazquez memiliki hak untuk merasa percaya diri berkat penampilan apiknya akhir-akhir ini.

Vamos, Lucas!

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.