Suara Pembaca

Forest Green Rovers, Klub Paling “Hijau” di Dunia

Sepak bola tidak hanya berhenti ketika peluit panjang wasit dibunyikan di akhir pertandingan. Banyak hal-hal yang menarik untuk diikuti selain mengikuti pertandingan sepak bola selama 90 menit.

Sebab, masih ada banyak hal yang tidak diketahui ketika sebuah tim sedang tidak melaksanakan pertandingan.

Di luar lapangan, olahraga 11 lawan 11 ini bisa mempersatukan umat manusia. Mungkin kita bisa melihat ke tahun 90-an ketika mendiang Diego Maradona berhasil membuat kehidupan yang ‘baru’ bagi orang-orang Italia Selatan sana, tepatnya Napoli.

Atau yang baru-baru ini, ada aksi kemanusian yang diprakarsai Marcus Rashford, MBE yang mengubah haluan pemerintah Inggris untuk kembali mengambil kebijakan mendanai makan siang anak sekolah akibat lockdown pandemik.

Contoh di atas adalah pengaruh pesepak bola di luar 90 menit. Kalau dari segi klub, ada salah satu klub divisi 4 Inggris yang mempunyai sebuah gerakan “penghijauan”, yaitu Forest Green Rovers. Dilihat dari namanya saja, klub ini sudah green dengan nama aslinya.

BACA JUGA: Rekap Transfer Musim Dingin Liga Inggris 2021

Klub yang berbasis di Nailsworth, Gloucestershire, Inggris, ini berdiri tahun 1889, dan ekarang sedang berada di League Two, divisi keempat Inggris.

Tahun 2017 merupakan tahun pertama mereka masuk ke kompetisi profesional Inggris setelah sebelumnya melalang lintang di kompetisi amatir dan semi profesional.

Cerita tim ini menjadi klub paling “hijau” dimulai pada Agustus 2010. Seorang founder Ecotricity (Perusahaan Energi Lokal) yang berbasis di Gloucestershire, Dale Vince, menjadi pemegang saham mayoritas klub tersebut. Kampanye yang digunakan adalah gaya hidup ramah lingkungan.

Greening Up Football

Forest Green Rovers melihat peluang besar untuk klub sepak bola yang berkelanjutan. Dilansir dari laman klub, setidaknya ada enam hal luar biasa yang dilakukan.

Pertama, energi hijau. Klub ini didukung  100 persen listrik hijau dan gas netral karbon dari Ecotricity. Pada Desember 2011, memasang 170 panel surya di atap salah satu tribun New Lawn, stadion mereka.

Rovers merupakan klub pertama yang mendapatkan sertifikasi karbon netral dari PBB.

Kesebelasan ini mulai mengukur emisi karbonnya sejak tahun 2011 sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan mereka.

Musim 2018/2019, total emisi karbon yang dihasilkan sejumlah 83,8 ton, sedangkan musim 2019/2020 sejumlah 38,7 ton.

Kedua, lapangan organik. Rumput di New Lawn bebas dari pestisida dan herbisida, mereka menggunakan pupuk organik.

Ketiga, pemangkas rumput tenaga surya. Mereka sebut sebagai electric ‘mow-bot’¸ yang dikombinasikan dengan GPS dan secara otomatis pemotong rumput tersebut dapat memotong sendiri sesuai yang diarahkan, dan yang paling penting adalah menggunakan tenaga surya.

BACA JUGA: Bedah Gaya Main Inverted Winger

Keempat, penghematan air. Rovers mengumpulkan air hujan di bawah lapangan, air tampungan tersebut digunakan untuk menyiram lapangan, jadi mereka tidak perlu menggunakan sumber air utama mereka.

Selain itu, karpet dalam stadion merupakan produk daur ulang, catnya organik dan seragam dicuci menggunakan sabun bebas fosfat.

Kelima, titik pengisian kendaraan listrik. Rovers merekomendasikan kepada semua pegawainya untuk memakai kendaraan listrik, bahkan kendaraan dinas staf klub adalah mobil listrik.

Selain itu, pemain yang tidak tinggal di komplek perumahan klub, diminta untuk datang dengan saling menumpang kendaraan pemain lainnya.

Keenam, klub vegan pertama. Rovers menyediakan makanan vegan untuk seluruh staf, pemain, dan penggemar.

Klub juga membuka jasa katering makanan vegan. Bahan makanan yang ada di dapur klub juga 50 persen berasal dari perkebunan setempat, guna membantu keberlangsungan hidup warga sekitar dan mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari transportasi pengangkut.

Pada 2015, Rovers mengganti burger daging mereka dengan burger vegan. Selain itu, mereka juga tidak lagi menggunakan daging merah.

Pada 2017, Rovers secara resmi diakui sebagai klub vegan pertama di dunia setelah menerimanya dari Vegan Society.

Selain itu, Rovers juga bermitra dengan beberapa perusahaan, salah satunya adalah Grundon, yaitu perusahaan pengelolaan limbah, sehingga limbah yang dihasilkan Rovers akan di daur ulang 100 persen.

Sea Shepherd Conservation Society juga menjadi mitra Rovers. Organisasi konservasi satwa laut non-profit ini memiliki misi untuk mengakhiri perusakan habitat dan pembantaian satwa liar di lautan untuk melestarikan dan melindungi ekosistem dan spesies.

BACA JUGA: Melantunkan Tembang “Stop Crying Frank Lampard”

Off the field awards

Selain itu, Rovers juga beberapa kali mendapatkan penghargaan, tercatat ada ada 5 penghargaan yang didapatkan selama Vince memegang klub.

Pada 2013, Rovers mendapatkan penghargaan Green Transport Project of the Year dari Business Green Leaders Awards untuk peluncuran armada kendaraan listrik di klub. 

Pada tahun 2016, mendapatkan penghargaan Sport and Leisure Catering Magazine ‘Menu of the Year’ Award dari Sport and Leisure Catering Magazine.

Di tahun 2017, salah satu menu andalan waktu pertandingan, yaitu Q Pie mendapatkan pujian kategori pie vegetarian di British Pie Awards. 

Terakhir, di tahun 2018 mendapatkan penghargaan Green Heart Hero’ Sustainability in Sport Award dari Climate Coalition.

Selain itu, Rovers juga mendapatkan penghargaan Environmental/Innovative Project of the Year dari Institute of Groundsmanship (IOG) Industry Awards.

Selain penghargaan di atas, pada tahun 2018 Rovers juga menjadi salah satu organisasi pendiri Sports for Climate Action Framework yang diluncurkan oleh PBB.

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung tindakan di bidang olahraga untuk dalam memerangi perubahan iklim.

BACA JUGA: Mengakarnya Bahasa Italia dalam Sejumlah Nama Klub di Jepang

Selanjutnya, Rovers juga menjadi tim sepak bola pertama yang menandatangani Eco-Management and Audit Scheme of the European Commission, yang bertujuan untuk menilai, mengelola dan meningkatkan kinerja lingkungan.

Ada satu hal besar lainnya yang sedang diusahakan oleh Rovers sejak tahun 2016, yaitu membangun stadion baru, yang rencana akan dinamai Eco Park.

Dalam pembangunan ini, Rovers memilih Zaha Hadid Architech sebagai perancang stadion. Rencana stadion yang berkapasitas 5.000 kursi ini juga akan menjadi klub pertama yang hampir seluruhnya terbuat dari kayu. Selain itu, akan ditanam sekitar 500 pohon dan 1,8 km pagar tanaman.

Keren sekali kan, apa yang Forest Green Rovers lakukan?

Sangat berbeda sekali dengan tim-tim sepak bola lainnya. Selain Rovers, adakah klub sepak bola lainnya yang mempunyai gerakan seperti ini?

BACA JUGA: 1 Gol yang Selamatkan Karier Christian Eriksen

*Penulis adalah mas-mas fisioterapis yang biasa saja, pegiat gim Football Manager dan pencinta AC Milan. Bisa disapa di akun twitter @rifqiannafi