Suara Pembaca

Penantian Panjang Emiliano Martinez

Masih hangat euforia kemenangan Arsenal atas Chelsea di final FA Cup 2020, dan ada satu sosok yang mencuri ialah sang penjaga gawang Emiliano Martinez. The Gunners yang dicap kuda hitam justru melenggang jauh di kompetisi ini dan berhasil menjadi juara untuk ke-14 kalinya.

Emiliano Martinez berhasil mengklaim pos utama sejak menggantikan Bernd Leno yang cedera pada pertandingan melawan Brighton di Liga Primer 20 Juni 2020 lalu. Walau bermain baik dan berhasil membuktikan kapasitasnya, Arsenal harus tumbang di tangan Brighton.

Tak mau membuang kesempatan, Martinez nampak yakin untuk bersaing demi mejadi pilihan utama Arteta dengan menunjukkan performa yang cemerlang. Dalam 5 pertandingan sisa Liga Primer yang harus diselesaikan, ia berhasil menorehkan tiga kali clean sheet dengan presentase penyelamatan  79% per laga.

Namun kembali lagi, jika menilik kariernya bersama Arsenal, hal itu tak berjalan mulus dalam sedekade terakhir. Jarang mendapat tempat utama dalam 10 tahun terakhir, pemain asal Argentina tersebut mengalami lika-liku karier untuk menembus skuad utama tim asal London Utara tersebut.

Emiliano Martinez idatangkan dari Indepediente di tahun 2012 oleh Arsene Wenger, dirinya tak begitu saja mudah masuk dalam skuad besutan The Professor kala itu. Bersaing dengan nama-nama seperti Manuel Almunia, Wojciech Szczesny, dan Lukasz Fabianski semakin membuat Emiliano Martinez kesulitan mendapat tempat.

BACA JUGA: 5 Bintang yang Kamu Mungkin Lupa Pernah Berseragam Arsenal

BACA JUGA: Arsene Wenger: “Kesalahan Terbesar Saya adalah Bertahan di Arsenal Selama 22 Tahun”

Sejak tahun 2012, Martinez lebih sering berpindah klub sebagai pemain pinjaman ke tim seperti Oxford United, Sheffield Wednesday, Rotherham United, Wolverhampton Wanderers, Getafe, dan yang terakhir membela Reading di dvisi kedua, Championship.

Dalam perjalanannya kariernya di Eropa, nama Emiliano Martinez bak hilang di mata fans Arsenal karena seringnya dipinjamkan oleh pihak klub. Beruntung bagi pemain lain mungkin masa peminjaman akan menjadi pelabuhan terakhir sang pemain karena memilih meneken kontrak permanen di klub pinjaman tersebut. Namun hal ini tidak berlaku bagi kiper Argentina tersebut.

Kerap menjadi pilihan ketiga setelah Cech dan Ospina, kembali membuat Martinez seakan terdepak dari tim. Walaupun sempat beberapa kali mendapat kesempatan bermain di Piala Liga Inggris, lantas tak membuat dirinya nyaman. Sangatlah wajar bagi pemain manapun yang ingin bermain reguler.

Untuk mendapat menit bermain, lagi, pada musim 2017-18 Martinez memilih untuk dipinjamkan ke Getafe. Klub asal Spanyol tersebut menjadi klub peminjam pertama di luar Inggris sepanjang kariernya.

BACA JUGA: Petr Cech, Manusia 200 Clean Sheets Pertama di Liga Primer Inggris

BACA JUGA: Getafe yang Dicintai Sekaligus Dibenci

Kembali dari masa pinjaman dan beredar rumor pindahnya Ospina seakan menjadi angin segar bagi Martinez, namun ternyata dirinya perlu menunggu lebih lama. Transfer kepindahan Bernd Leno ke Arsenal di musim 2018/19 lalu kembali mejadikannya sebagai pilihan ketiga Unai Emery setelah Leno dan Cech.

Seakan berulang, Martinez kemudian memilih bergabung dengan Reading. Dan 18 partai bersama The Royals yang kemudian berhasil mengembalikan kepercayaan diri Emiliano Martinez.

Pengumuman pensiun Petr Cech dan kepindahan Ospina ke Napoli menjadikan Martinez sebagai pilihan kedua setelah Leno di musim 2019/2020. Mendapat lebih banyak kesempatan bermain di Europa League, Piala Liga Inggris serta Piala FA menjadi ajang pembuktian Emiliano Martinez terlihat di mata fans Arsenal juga pelatih.

Dengan kesabaran dan konsistensi permainan, sedikit demi sedikit membuat kepercayaan publik Emirates Stadium semakin besar kepadanya.

Wjar jika tangis haru terlihat kala Emiliano Martinez diwawancarai setelah menjuarai Piala FA 2020 beberapa waktu lalu. Dia bercerita megenai kesulitan keluarga di kehidupan masa lalunya hingga bersedia menerima pinangan Arsenal. Raihan trofi yang sangat berarti bagi Emiliano Martinez seakan tuntas membayar penantian panjangnya demi bermain untuk klub yang dicintainya tersebut.