Beberapa orang menganggap perpisahan antara Arsene Wenger dan Arsenal terjadi tiba-tiba. Hampir semua orang, terutama penggemar The Gunners tentu saja, menginginkan dia meninggalkan jabatan yang sudah lama diembannya itu. Namun begitu berita tentang Wenger mengundurkan diri dari salah satu klub London tersebut, tak sedikit yang merasa sedih karena perpisahan yang begitu cepat.
Wenger memang menjadi salah satu pelatih terlama yang melatih satu tim yang sama. Bayangkan, dia sudah melatih Arsenal selama 22 tahun. Dia menjadi figur penting bagi The Gunners, menjadi wajah utama yang membangun klub tersebut dengan filosofinya sendiri.
Jika ditanya apakah dia sukses atau tidak, jawabannya adalah ya, dia sukses. Wenger berhasil mempersembahkan tiga trofi Liga Primer, salah satunya didapatkan dengan spesial, yaitu dengan menjadi kampiun tanpa pernah sekali pun kalah di liga. Dia juga membawa Arsenal melangkah ke partai final Liga Champions 2006, meski pada akhirnya kalah dari Barcelona.
Perjalanannya selama 22 tahun pun berakhir di akhir musim lalu. Tentu dalam jangka waktu tersebut, dia tidak hanya merasakan momen bahagia, namun juga kesalahan dan penyesalan. Dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun radio Prancis, RTL, Wenger pun mengakui kesalahan terbesarnya selama ini.
“Kesalahan terbesar saya mungkin adalah bertahan di satu klub selama 22 tahun,” jawabnya ketika ditanya perihal kesalah terbesarnya selama ini.
Wenger sebenarnya punya kesempatan untuk berganti pelabuhan selama masa baktinya bersama Arsenal. Beberapa klub sempat menawarinya pekerjaan, seperti Real Madrid, Bayern Munchen, Paris Saint-Germain, tim nasional Inggris, dan bahkan Manchester United. Namun Wenger menolak semua tawaran itu. Hal tersebut menjadi salah satu pengorbanan yang dilakukan oleh pria berusia 68 tahun itu.
“Saya adalah orang yang suka berpindah-pindah, tapi saya juga menyukai tantangan. Sering kali saya terperangkap tantangan yang saya buat sendiri,” jelas Wenger.
Sampai ini, Wenger belum memutuskan masa depannya setelah hengkang dari Arsenal, tapi beberapa kabar mengatakan bahwa dia akan kembali ke Jepang, di mana dia pernah tinggal dan bekerja dulu.