Suara Pembaca

Seksisme di Sepak Bola, Perkara yang Tiada Habisnya

Apa itu seksisme?

Sexism atau seksisme merupakan suatu paham atau sistem kepercayaan yang mempercayai adanya fenomena yang masih menganggap jenis kelamin tertentu (laki-laki) lebih unggul dari jenis kelamin lainnya (perempuan).

Cobuild English Dictionary (1997) menyebut seksisme terlihat dari bentuk bahasa yang dipakai oleh laki-laki dalam berkomunikasi atau dari monolog seorang laki-laki tentang perempuan.

Selain itu juga mengandaikan perempuan dengan binatang yang jelek, atau dengan benda-benda yang secara pragmatis dan metaforis mengandung nilai-nilai negatif tentang perempuan.

BACA JUGA: Tentang Keamanan dan Kenyamanan Perempuan di Tempat Nobar

Istilah seksisme dikenal secara luas saat terjadi Gerakan Pembebasan Perempuan (Women’s Liberation Movement) pada tahun 1960.

Ketika itu, para penganut teori feminis menyebutkan bahwa tekanan terhadap perempuan telah menyebar dan terjadi di hampir seluruh lapisan masyarakat, sehingga mereka mulai bersuara lebih lantang tentang paham seksisme daripada paham male chauvinism.

Pembela paham male chauvinism biasanya adalah laki-laki yang meyakini bahwa mereka lebih hebat daripada perempuan.

Paham seksisme merujuk pada perilaku kolektif yang merefleksikan masyarakat sebagai suatu keseluruhan.

BACA JUGA: Keresahan di Balik Gemerlapnya Piala Dunia Wanita 2019

Seksisme berisi serangkaian asumsi dan tindakan yang digunakan laki-laki untuk menguasai perempuan. Paham ini lahir dari sebuah masyarakat yang patriarkial.

Saat ini, sikap seksis seolah dianggap wajar. Bahkan banyak perempuan pun justru mengamini asumsi seksisme ini sekalipun itu menyudutkan.