Eropa Italia

AC Milan Bangkit Bermodal Pemain Cadangan

AC Milan meraih kemenangan keduanya di Januari 2020. Menghadapi Udinese di San Siro, Minggu (19/1), I Rossoneri menang dramatis dengan skor 3-2. Menariknya, banyak andil pemain cadangan di kebangkitan Milan ini.

Setidaknya dalam tiga laga terakhir Serie A, hasil tanpa kekalahan yang didapat Milan cukup banyak dipengaruhi faktor pemain cadangan yang tampil impresif.

Pemain pertama adalah Rafael Leao. Penyerang asal Portugal berusia 20 tahun ini sempat masuk tim inti di awal musim, tapi jelang pergantian tahun tepatnya saat kemudi beralih dari Marco Giampaolo ke Stefano Pioli, nasib Leao berubah. Ia lebih banyak diplot sebagai pelapis Krzysztof Piatek.

Peruntungannya mulai membaik saat Zlatan Ibrahimovic datang. Di laga kontra Sampdoria (6/1) Leao masuk bersama Ibra sebagai pemain pengganti. Hasilnya cukup baik, walau belum berbuah gol dan kemenangan. Dari situlah potensi duet Ibra-Leao mulai terlihat.

Di laga-laga selanjutnya Leao sudah rutin mengisi pos pemain inti di lini depan Milan. Dalam formasi 4-4-2 racikan Pioli, Leao berperan penting untuk menjemput bola dan membuka ruang bagi Ibra.

BACA JUGA: Zlatan Ibrahimovic dan AC Milan, Romantisme yang Belum Tuntas

Skema ini berbuah positif dengan kemenangan 2-0 di kandang Cagliari (11/1) dan menang 3-2 saat menjamu Udinese kemarin. Leao bermain penuh 90 menit di dua laga itu.

Pemain cadangan kedua yang mencuat adalah Samuel Castillejo. Samu yang dibeli dari Villarreal dengan harga 21,3 juta euro, juga sempat masuk tim inti di dua giornata awal. Namun di laga-laga selanjutnya ia tergusur ke bench, dan pernah jadi pemain cadangan tak terpakai selama tujuh kali.

Nasibnya bahkan sempat berada di titik nadir pada bulan November-Desember 2019. Di November ia menderita cedera dan absen dua minggu, lalu di bulan berikutnya Samu sangat minim jatah main. Selama Desember, Samu tak pernah bermain lebih dari 6 menit!

Tapi sama seperti Leao, peruntungannya berubah ketika Milan ganti formasi. Dengan skema 4-4-2 gaya bermain Samu jauh lebih berkembang dibandingkan jadi pelapis Suso di formasi 4-3-3. Samu pun menjawab kepercayaan ini dengan satu asis di Sardegna Arena, dan satu gol di Coppa Italia kontra SPAL, Rabu (15/1).

Saat bermain lawan Udinese tadi malam, pemain berusia 25 tahun ini juga bermain bagus. Walau tak ada gol atau asis yang dibuatnya, tapi Samu mencatatkan 88 persen operan sukses, empat tendangan ke gawang, dan diberi nilai 7,66 oleh WhoScored. Jauh di atas rata-rata rating pemain Milan malam itu, yang hanya 7,07.

BACA JUGA: 6 Transfer yang Tak Terduga di Liga Indonesia

Nah pemain yang ketiga, ceritanya beda lagi. AC Milan dengan cerdik bisa mendapat jasa Ante Rebic secara pinjaman dari Eintracht Frankfurt selama dua musim. Ekspektasi kepadanya cukup tinggi, lantaran Rebic termasuk pemain papan atas di Bundesliga dengan valuasi nilai pasar 40 juta euro.

Namun di Milan jalan ceritanya tidak mudah. Rebic kesulitan menembus tim inti, dan lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan. Hingga akhirnya, momen magis itu tiba tadi malam. Sepasang golnya membawa Milan raih kemenangan kedua beruntun di Januari, bahkan ketiga beruntun kalau Coppa Italia juga dihitung.

Meski belum bisa dipastikan apakah momen ini akan membuat Rebic terpilih jadi starter di giornata berikutnya, tapi setidaknya bisa jadi modal berharga untuk memperebutkan posisi di pos sayap kiri Milan. Kebetulan, Hakan Calhanoglu sedang tidak bagus performanya, dan Giacomo Bonaventura terlalu lambat pergerakannya di sayap.

AC Milan memulai tahun 2020 dengan sangat bagus. Dari empat pertandingan menang tiga kali, nirbobol tiga kali, dan baru dua kali kemasukan. Naiknya performa para bench warmer jadi salah satu faktornya, yang juga memberi warna baru di permainan Il Diavolo Rosso.

Di laga-laga berikutnya ada kemungkinan Milan masih berada di jalur kemenangan, karena lawan yang dihadapi cenderung tidak sulit. Brescia (tandang), Torino (kandang), dan Hellas Verona (kandang) akan menghadang Milan di tiga giornata ke depan.

Kalau sanggup meraih poin maksimal di tiga pertandingan itu, akan jadi modal yang sangat bagus untuk menghadapi Derby Della Madonnina kontra Inter, 9 Februari mendatang.