Turun Minum Serba-Serbi

11 Pemain Gratisan Terbaik Juventus dalam Sedekade

Juventus dalam sedekade ke belakang mampu menyulap para pemain gratisan yang diboyongnya, menjadi pemain andalan untuk mempertahankan gelar jawara Italia dari tahun ke tahun, dan melaju jauh di Liga Champions.

Perjalanan La Vecchia Signora begitu dramatis dalam sedekade ke belakang. Setelah didera kasus calciopoli, mereka merangkak kembali ke Serie A dan mengukuhkan dominasi sebagai kandidat peraih scudetto. Menariknya, salah satu strategi Juve untuk melakukannya adalah mendatangkan para pemain free transfer.

Football Tribe mencatat 11 nama terbaik di posisinya, yang didapatkan Juventus secara cuma-cuma, tapi hasilnya sungguh luar biasa. Siapa saja mereka?

BACA JUGA: Rencana Andrea Agnelli Mengubah Sepak Bola Eropa

Kiper: Wojciech Szczesny

Eks kiper Arsenal ini mulai melejit musim lalu saat Buffon hengkang ke PSG. Szczesny yang direkrut secara gratis pada akhir musim 2016/2017, sebelumnya sudah bermain di Italia bersama AS Roma dengan status pinjaman. Beberapa hari lalu kiper Polandia ini menandatangani perpanjangan kontrak hingga akhir musim 2024.

Foto: Getty Images

Bek kanan: Dani Alves

Meski hanya semusim, penampilan apik Alves di sisi kanan sangat membantu La Vecchia Signora. Pemain yang kini pulang kampung membela Sao Paolo itu mencetak enam gol dan tujuh asis dalam 33 penampilan di semua ajang bersama Juventus. Satu-satunya penyesalan yang mungkin ia dapat adalah gagal memboyong trofi Liga Champions ke Juventus Stadium.

Foto: Getty Images

Bek tengah: Lucio

Mungkin banyak yang terkejut dengan sosok satu ini di daftar kami, sebab namanya lebih lekat dengan Inter dibandingkan Juventus. Wajar, karena pemilik nama lengkap Lucimar da Silva Ferreira ini hanya membela Juventus setengah musim dan membela Sao Paolo di awal tahun 2013. Ngomong-ngomong, ternyata Lucio baru pensiun di bulan Oktober lalu, lho.

Foto: Getty Images

Bek tengah: Fabio Cannavaro

Nah kalau ini jadi salah satu pemain yang CLBK sama Juventus selain Buffon. Usai dijual ke Real Madrid pada 2006, Cannavaro kembali tiga musim setelahnya ke Turin. Ia sempat dicap tak loyal, karena pergi saat klub mendapat sanksi calciopoli. Kedatangan keduanya tak berjalan sempurna, dan semusim kemudian ia hengkang ke Liga UEA bersama Al-Ahli Dubai.

Foto: Getty Images

Bek kiri: Federico Balzaretti

Juventus juga sempat membuat tetangganya, Torino, kesal bukan main saat berhasil merayu Balzaretti menyeberang ke La Vecchia Signora secara gratis, di akhir musim 2004/2005. Balzaretti tetap setia bersama Juventus yang terdegradasi ke Serie B, dan bertahan dua musim sebelum dilego ke Fiorentina seharga  3,8 juta euro.

Foto: Getty Images

Gelandang: Sami Khedira

Massimiliano Allegri jeli saat mengetahui kontrak Khedira habis bersama Real Madrid di akhir musim 2014/2015. Kontrak empat tahun pun langsung disodorkan ke gelandang berdarah Tunisia ini. Hingga kini pemain yang wajahnya mirip aktor kenamaan Indonesia, Ario Wahab, ini mencetak 21 gol dan 13 asis dalam 144 pertandingan di semua ajang.

Foto: Getty Images

Gelandang: Aaron Ramsey

Gelandang asal Wales ini lama jadi pujaan di salah satu sisi London, namun ia mengucapkan perpisahan pada Februari tahun lalu, dan setuju bergabung dengan Juventus di akhir musim 2018/2019. Pengoleksi tiga gelar Piala FA bersama The Gunners tersebut telah memainkan 14 laga dan mencetak dua gol di bawah komando Maurizio Sarri,

Foto: Getty Images

Gelandang: Adrien Rabiot

Bersamaan dengan datangnya Ramsey ke Juventus Stadium, Adrien Rabiot juga jadi gelandang gratis yang musim ini menjadi roh lini tengah Juventus racikan Sarri. Rabiot sempat dikaitkan dengan Barcelona, tetapi dia lebih memilih bermain bersama Cristiano Ronaldo di Serie A ketimbang Lionel Messi.

Foto: Getty Images

Gelandang: Andrea Pirlo

Inter, Milan, dan Juventus. Pesepak bola yang punya usaha perkebunan anggur ini membuktikan bahwa semakin tua usia pesepak bola, belum tentu kariernya kian menurun. Di Juventus ia masih bertaji. Walau tidak mencicipi gelar Liga Champions seperti di Milan dulu, Pirlo memberi pengaruh besar, dan menjadi mentor bagi sejumlah pemain muda.

Foto: Getty Images

Gelandang: Paul Pogba

Nama terakhir di slide sebelumnya adalah salah satu murid terbaik Chuck Norris Andrea Pirlo. Juventus mendapatkan Pogba yang berusia 19 tahun dari Manchester United pada akhir musim 2011/2012. 34 gol dan 40 asis dalam 178 laga diberikan dalam kurun empat tahun. I Bianconeri kemudian menjual lagi Pobga ke dengan harga 105 juta euro ke MU.

Foto: Getty Images

Penyerang: Luca Toni

Sebuah perjudian besar dilakukan Antonio Conte kala merekrut Toni dari Genoa di bulan Januari 2011. Striker jangkung tersebut hanya mencetak dua gol dan dua asis dalam 16 pertandingan bersama Si Nyonya Tua. Setahun kemudian Toni bertualang ke Liga UEA bersama Al-Nasr Dubai, lalu kembali ke Italia membela Fiorentina dan Hellas Verona. Ia menutup buku kariernya di musim panas 2016.

Foto: Getty Images