Turun Minum Serba-Serbi

Para Pemain Hebat yang Menjelma Jadi Pelatih Hebat

Zinedine Zidane, yang terhebat

Selain di Inggris, fenomena player-manager juga ramai terjadi di beberapa negara besar dalam kultur sepak bola Eropa seperti Spanyol ataupun Italia, bahkan bisa saja di belahan dunia lainnya. Namun kita tak dapat mengesampingkan satu nama: Zinedine Zidane.

Rekam jejak pelatih berkepala plontos itu terbilang nyaris sempurna. Real Madrid menjadi rumah kedua bagi pria kelahiran La Castellane, 47 tahun silam ini. Usai pensiun dari sepak bola di tahun 2006 Zidane tetap tak jauh dari sepak bola, meski lebih banyak bergulat di “balik layar” hingar-bingar lapangan hijau.

Usai ditunjuk menjadi direktur olahraga Los Galacticos Zidane pun turun ke bench pemain mendampingi Carlo Ancelotti sebagai asisten pelatih di musim 2012/2013. Zidane yang sempat dipermasalahkan status dan lisensi kepelatihannya saat menukangi Real Madrid Castilla semusim berikutnya, toh kemudian naik pangkat menjadi pelatih utama Real Madrid di awal tahun 2016.

Zidane tak lama “turun gunung” usai memenangkan gelar Liga Champions 2017 dan menyamai rekor Carlo Ancelotti dan mendiang Bob Paisley yang berhasil memenangkan tiga gelar Eropa. Hebatnya, Zidane melakukannya berturut-turut bersama Madrid. Namun per Maret 2019 Zidane kembali merestorasi Real Madrid yang sempat hancur pasca-kepergiaannya.