Label pemain bintang atau pemain asing sering kali membuat seorang pemain diperlakukan secara berbeda di negeri ini. Lebih dari sekadar dipuji, tidak jarang mereka dipuja para penggemarnya.
Ketika mencetak gol pertamanya, ada sambutan yang mereka terima. Ketika mencetak gol indah yang tidak biasa, ada acungan jempol dari pendukungnya. Ketika apa yang dilakukannya menjadi kontribusi besar bagi tim menuju juara, seisi stadion mengeluhkan namanya.
Padahal, sepak bola adalah tentang sebelas orang dalam satu tim di lapangan. Bukan hanya satu nama bintang.
Mungkin kata puji dan puja terdengar sama di telinga. Namun secara makna keduanya memiliki tingkat yang berbeda. Secara awam dapat dibedakan bahwa puji adalah bentuk pengagungan untuk manusia, sedangkan puja adalah sebuah bentuk pengagungan pada Tuhan.
pu·ji n (pernyataan) rasa pengakuan dan penghargaan yg tulus akan kebaikan (keunggulan) sesuatu
me·mu·ji v 1 melahirkan kekaguman dan penghargaan kpd sesuatu (yg dianggap baik, indah, gagah berani, dsb):
pu·ji·an n pernyataan memuji
Baca juga: Belajar Pluralisme Melalui Sepak Bola
Dalam definisi di atas, kata puji, memuji, dan pujian bernada netral. Berbeda dengan kata puja yang akan lebih bernada atau berkolokasi dalam ranah ketuhanan ataupun kerohanian.
pu·ja n upacara penghormatan kpd dewa-dewa (berhala dsb);
me·mu·ja v 1 menghormati dewa-dewa dsb dng membakar dupa, membaca mantra, dsb; 2 memuja-muja; 3 menjadikan sesuatu dng mantra
pu·ja·an n 1 sesuatu atau orang yg dipuja(-puja); 2 sesuatu yg dipakai untuk memuja; 3 hasil memuja ;~ hati buah hati; kekasih:
Bisa dikatakan memposisikan pemain sebagai yang dipuja adalah berlebihan. Dalam tahap dipuja, seorang pemain adalah segalanya. Sesuatu yang sakral yang padanya semua harus diserahkan. Bahkan ketika mereka berbuat salah, akan selalu ada pembenaran dari pemujanya.
Tidak jarang pemujaan itu bukan hanya hadir di altar stadion. Di kehidupan sehari-hari sering kali mereka yang terlanjur dipuja juga mendapat perlakuan istimewa. Bahkan di media-media sosial, dapat terlihat mereka tidak jarang begitu diagungkan. Puja-puja setinggi langit sering kali dipanjatkan.
Baca juga: Lempar Boneka: Upaya Bonek Melawan Stigma
Sudah tidak menjadi rahasia bahwa ada beberapa pemain pujaan yang melakukan perbutan di luar batas pada pemujanya. Terutama wanita. Kerap kali posisi dominan sebagai bintang pujaan dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang tidak sewajarnya dilakukan. Banyak kisah ketika mereka coba menggoda bahkan mengencani pendukung setianya.
Kondisi ini sebenarnya menjadi bahaya untuk pemain itu sendiri. Tak jarang mereka terjebak sebuah kondisi di mana seseorang yang terlalu asyik dengan popularitas, sehingga lupa pada ekspektasi publik yang harus dipenuhi. Kemudian seiring waktu berjalan, setelah puja-puja mulai meredup, karier mereka juga ikut tenggelam.
Kerugian biasanya juga akan sangat terasa ketika dalam satu tim terdapat nama yang dibintangkan dan dipuja setinggi langit. Mereka akan merasa menjadi tumpuan satu tim, padahal hal itu bukanlah hal yang baik dalam sepak bola. Ketika seseorang menjadi dominan dalam satu tim, sifat egois dan perasaan berdiri lebih tinggi dari pemain lainnya biasanya akan mengiringi.
Untuk itu, cukuplah seorang pemain bintang atau asing sekalipun dipuji sewajarnya bukan dipuja setinggi-tingginya. Biarkan mereka tetap menapak lapangan, bukan terbang dengan segala puja-puja yang diberikan.