Turun Minum Serba-Serbi

6 Pemain Non-Asing yang Bersinar di Piala Presiden 2019

Satu pertandingan lagi untuk menentukan juara baru Piala Presiden 2019, baik Persebaya dan Arema masih sama-sama punya peluang. Hingga pertandingan leg pertama kemarin, Football Tribe Indonesia mencatat 6 pemain non-asing yang bersinar di Piala Presiden 2019.

Siapa saja mereka?

Baca juga: Final Piala Presiden 2019: Persebaya dan Arema Sama Kuat

Osas Saha (PS TIRA-Persikabo)

Nama juru gedor kelahiran Warri, Nigeria, 32 tahun lalu ini menjadi satu-satunya pemain naturalisasi dalam daftar kali ini. Osas menemukan kembali ketajamannya bersama The Padjajaran Army dan berhasil mencetak 4 gol selama turnamen. Kini ia menjadi senjata andalan Rahmad Darmawan dan membawa TR-Kabo lolos hingga perempat-final Piala Presiden 2019.

Foto: Instagram @pstni_official

Arif Satria (Persela Lamongan)

Di bawah komando kapten muda berusia 23 tahun ini Laskar Joko Tingkir menjadi tim yang paling sedikit kemasukan di babak grup Piala Presiden 2019 yakni 1 gol. Mereka bahkan sanggup melaju ke perempat-final meski terhenti di tangan Madura United. Arif musim lalu menjadi pemain dengan statistik yang cukup menjanjikan yakni mengoleksi 110 intersep, terbanyak di antara seluruh pemain yang berlaga di GOJEK Liga 1 2018.

Foto: Instagram @perselafc

Gavin Kwan Adsit (Barito Putera)

Pemain berdarah Bali ini memang pemain serba bisa. Gavin yang terbiasa bermain sebagai bek kanan atau sayap kanan pada Piala Presiden kali ini coba diasah lagi insting ketajamannya oleh Jacksen F. Tiago dan sempat dijadikan penyerang Laskar Antasari. 3 gol menjadi bukti nyata bahwa mantan penggawa tim reserve CFR Cluj ini belum kehilangan sentuhan untuk mencetak gol.

Foto: Instagram @psbaritoputeraofficial

Dedik Setiawan (Arema FC)

Dedik menjadi salah satu penyerang lokal yang masih berpeluang menyandang gelar top skor turnamen, selain trofi juara jika Singo Edan berhasil menang Jumat (12/4) mendatang. Bersama rekan setimnya, Ricky Kayame, Dedik telah mengoleksi 4 gol. Ia bahkan menjadi tumpuan utama di lini depan dan mampu tampil lebih baik dibanding striker asing Robert Lima asal Brasil.

Foto: Instagram @aremafcofficial

Patrich Wanggai (Kalteng Putra)

Meski hanya mencatatkan tiga gol, nama pemain kelahiran Nabire, Papua, ini patut diwaspadai di Liga 1 2019 mendatang. Penyerang berusia 30 tahun ini menjadi senjata andalan Gomes de Oliviera saat Kalteng Putra hingga saat ini belum memiliki, atau mungkin tak perlu striker asing. Para pendukung Laskar Isen Mulang tentu berharap Patrich kembali tajam dan mencatat rekor dua digit gol yang terakhir dicapai saat bermain di Timor Lester bersama Karketu Dili di 2016.

Foto: Instagram @kaltengputra_id

Kurniawan Kartika Ajie (Arema FC)

Mantan kiper Persiba Balikpapan ini membayar kepercayaan pelatih Milomir Seslija yang menyerahkan posisi penjaga gawang utama yang biasa diisi Utam Rusdiana kepadanya. Tiga laga yang dijalani sejak perempat-final kontra Bhayangkara FC berakhir nirbobol. Sayang catatan tersebut sedikit ternoda di leg pertama final Piala Presiden 2019 karena pemain kelahiran 22 tahun lalu itu kebobolan dua gol.

Foto: Instagram @aremafcofficial